KABARBURSA.COM - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) melakukan langkah signifikan dengan mendirikan fasilitas produksi obat bahan alami yang dikenal sebagai "House of Wellness," bertujuan untuk meningkatkan kemandirian industri obat-obatan di Indonesia.
House of Wellness, yang merupakan fasilitas produksi obat bahan alam yang telah dibangun oleh Balai Besar Standardisasi dan Pelayanan Jasa Industri Kimia, Farmasi, dan Kemasan, menandai peran aktif Kemenperin dalam mendukung kebijakan kemandirian obat bahan alam. Demikian diungkapkan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Menteri Kartasasmita menyatakan bahwa pembangunan fasilitas ini diharapkan dapat membantu masyarakat untuk mendapatkan obat secara mudah (accessible), terjangkau (affordable), tersedia di berbagai lokasi (available), dan berkelanjutan (sustainable).
"Dengan House of Wellness, diharapkan industri farmasi di Indonesia dapat mencapai proses pembuatan obat berbahan alam yang menggunakan bahan baku standar, juga mendukung pengusaha mikro seperti produsen jamu untuk meningkatkan kualitas produk," katanya di Jakarta, Selasa 6 Februari 2024.
Menteri juga menekankan pentingnya pemanfaatan optimal dari fasilitas ini guna mendorong kemandirian sektor obat nasional, merangsang pertumbuhan industri baru, serta meningkatkan tingkat industri kecil.
Sementara itu, Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI) Kemenperin, Andi Rizaldi, menyampaikan bahwa House of Wellness telah dilengkapi dengan peralatan dan sarana pendukung lengkap untuk memfasilitasi proses pengolahan obat.
Fasilitas ini, yang terdiri dari empat lantai, dilengkapi dengan peralatan pendukung untuk pengolahan simplisia (segar dan kering), termasuk proses sortasi, pencucian, penirisan, perajangan, dan pengeringan. Selain itu, House of Wellness juga mampu melakukan proses ekstraksi, evaporasi, formulasi, hingga pengemasan produk.
"Fasilitas produksi ini telah diinstalasi sesuai dengan ketentuan cara pembuatan obat tradisional yang baik (CPOTB), dan mesin-mesin yang digunakan telah disesuaikan dengan standar industri obat bahan alam," ungkap Andi Rizaldi.