KABARBURSA.COM - Medco E&P Grissik Limited (Medco E&P), kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) yang mengoperasikan Blok Corridor, terus berkomitmen untuk menjaga ketahanan energi nasional. Mereka melakukan upaya pengembangan sumur-sumur baru di Blok Corridor, Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, termasuk Sumur Suban 27.
Selama dua tahun terakhir, Medco E&P berhasil memenuhi target produksi yang ditetapkan pemerintah. Pada tahun 2023, produksi gas Corridor bahkan melampaui target APBN.
Senior Vice President Corridor Asset Medco E&P, Tri Laksono, menyatakan komitmen perusahaan untuk mempertahankan produksi gas di Blok Corridor agar dapat memenuhi target produksi gas bumi yang ditetapkan pemerintah. Seperti dalam keterangan resmi di Jakarta, 7 Maret 2024.
Dengan adanya pengembangan Sumur Suban 27, diharapkan produksi gas dari Blok Corridor dapat mencapai target produksi yang ditetapkan pemerintah dalam APBN Tahun Anggaran 2024.
Pemerintah menargetkan lifting minyak mentah sebesar 635.000 BOPD dan lifting gas bumi sebesar 1.033.000 BOEPD secara nasional.
Blok Corridor memiliki satu lapangan minyak (Suban Baru) dan tujuh lapangan gas (Suban, Dayung, Sumpal, Gelam, Letang, Tengah, dan Rawa) yang berproduksi di Sumatera Selatan.
Blok ini dilengkapi dengan dua fasilitas pengolahan gas utama, yaitu Kilang Gas Suban dan Kilang Gas Pusat Grissik.
Pada akhir 2023, Production Sharing Contract (PSC) Blok Corridor telah menandatangani perjanjian jual beli gas bumi dengan Perusahaan Gas Negara (PGN).
Perjanjian tersebut menunjukkan komitmen pemerintah, KKKS, dan PGN dalam melayani industri dan ritel di sepanjang Pulau Sumatera, Jawa Bagian Barat, dan Kepulauan Riau.
Tri menyebutkan bahwa hingga tahun 2023, sekitar 85 persen alokasi gas bumi dari Blok Corridor dikhususkan untuk pasar dalam negeri, sementara sisanya untuk pasar luar negeri.
Ia berharap Blok Corridor, sebagai pemasok gas bumi terbesar kedua nasional, dapat terus berkontribusi dalam masa transisi energi untuk menjaga ketahanan energi.