KABARBURSA.COM - Pakar pendidikan karakter Doni Koesoema A. mengkritisi aplikasi ekinerja dalam Program Merdeka Mengajar (PMM) milik Badan Kepegawaian Negara (BKN).
Doni menilai guru dan tenaga pendidikan dirugikan dengan aplikasi tersebut dalam PMM sehingga itu merupakan kebijakan salah sasaran dan tujuan.
"Tentu saja justru akan menjauhkan pendidikan kita dari peningkatan kualitas belajar anak," kata Doni, Senin, 26 Februari 2024.
Doni menjelaskan klaim soal ekinerja PMM bertujuan meningkatkan kualitas guru belum teruji secara ilmiah.
"Saya rasa ini sebuah kesimpulan yang terlalu tergesa-gesa, karena untuk meningkatkan kualitas guru, platform merdeka mengajar itu hanyalah salah satu cara," tuturnya.
Doni mempertanyakan apakah memang benar platform merdeka mengajar mampu meningkatkan kualitas pendidikan atau guru.
"Seperti itu, guru sibuk di aplikasi platform merdeka mengajar tidak otomatis meningkatkan kualitas dirinya sebagai guru," sambungnya.
Malahan, lanjut dia sebenarnya terjadi adalah guru yang hanya berlomba-lomba memperoleh sertifikasi yang hasilnya belum teruji. Ujungnya ialah kualitas pendidikanlah yang dikorbankan.
Jika selama ini pemerintah ingin mendapatkan Sasaran Kinerja Pegawai (SKP) dan Rencana Hasil Kinerja (RHK) guru, alumnus Boston College Lynch School of Education itu menilai ekinerja SKP sebuah kebijakan yang salah.
"Mengapa bukan administrasinya yang disederhanakan tetapi mengapa solusinya harus lewat platform merdeka mengajar yang itu bukan solusi yang efektif melainkan justru membebani bapak ibu guru," tegas Doni.
Dalam praktiknya, guru memiliki beban yang penuh untuk mempersiapkan pengajaran, mengajar, memeriksa, mengoreksi, serta pendampingan pembinaan siswa.
"Jangan sampai siswa-siswa itu tidak berkarakter, perilakunya tidak baik, karena guru-gurunya sibuk untuk mengerjakan tugas-tugas mandiri demi kepentingannya sendiri," tutur Doni.
Adapun Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Rekrutmen, Tunjangan, dan Kesejahteraan (RTK) Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Saiful Bari mengatakan aplikasi ekinerja dalam PMM sangat mudah dikerjakan oleh guru.
Doni menilai Kemdikbudristek tidak serius mengatasi masalah tersebut. Tak hanya itu, ia meyakini hampir semua persoalan yang ada tidak dibereskan.
"Ya (tidak serius). Apalagi banyak ingkar janji. Baik dalam program PPG Prajabatan, tunjangan khusus daerah terpencil dan janji-janji membereskan persoalan guru honorer dan P3K," pungkas Doni. (ary/prm)