KABARBURSA - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mendorong industri otomotif di Indonesia untuk fokus memproduksi truk tambang yang sesuai dengan kondisi pertambangan di tanah air.
Menperin menekankan bahwa para pelaku industri dapat memulai inisiatif ini dengan merancang rincian perakitan yang memiliki spesifikasi yang sesuai dengan kondisi tambang di Indonesia.
"Kami dorong industri dalam negeri untuk segera menyiapkan produk truk yang sesuai dengan spesifikasi tambang. Kami meminta mereka paling tidak membuat garis perakitan terlebih dahulu," ujar Menperin di Jakarta, Senin 12 Februari 2024.
Menurutnya, dorongan untuk memproduksi truk tambang dengan spesifikasi yang memadai didasarkan pada pertumbuhan sektor ini yang terus meningkat setiap tahunnya.
Agus Gumiwang Kartasasmita menilai bahwa kebutuhan akan sumber daya alam dari sektor pertambangan sangat besar, sehingga penting untuk menggunakan alat yang sesuai, terutama yang diproduksi dalam negeri.
Dengan memulai perakitan terlebih dahulu, sektor pertambangan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN).
"Ada nilai TKDN-nya, karena kebutuhan yang sudah disampaikan besar sekali. Batu bara tumbuh, komoditas lain di mineral juga tumbuh. Saya juga setuju agar industri kita siap," tambahnya.
Berdasarkan data Himpunan Alat Berat Indonesia (Hinabi) pada tahun 2023, produksi alat berat di Indonesia mencapai 8.066 unit. Namun, terjadi penurunan sekitar 8,61 persen secara tahunan dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang mencapai 8.826 unit pada 2022.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga melaporkan bahwa subsektor minerba dan batu bara memberikan kontribusi signifikan pada penerimaan negara bukan pajak (PNBP) pada tahun 2023, mencapai Rp173 triliun atau sekitar 58 persen dari total PNBP nasional.