KABARBURSA.COM - Michela Allocca, seorang penasihat keuangan berusia 28 tahun, telah membeberkan lima kesalahan finansial yang umum terjadi pada anak-anak muda, terutama mereka yang baru saja mendapat pekerjaan setelah lulus kuliah.
Sebagaimana dilaporkan oleh CNBC Make It, Allocca dikenal atas kiprahnya dalam membantu generasi muda mengelola keuangan. Dia juga telah mengumpulkan kekayaan bersih di atas US$ 500 ribu atau setara Rp8 miliaran, menurut informasi yang diperoleh CNBC Make It melalui sejumlah dokumen pribadinya.
Allocca menekankan bahwa masa di mana lulusan baru memperoleh pekerjaan adalah masa yang "aneh." Pada masa tersebut, mereka sering kali bingung tentang bagaimana mengelola gaji yang mereka peroleh dari pemberi kerja mereka.
Berikut adalah lima kesalahan yang sebaiknya diwaspadai oleh lulusan baru:
- Inflasi Gaya Hidup: Fenomena yang sering disebut sebagai lifestyle creep, di mana pengeluaran gaya hidup seseorang mengalami peningkatan yang signifikan ketika pendapatan mereka naik. Allocca menjelaskan bahwa ini adalah hal yang umum, tetapi sangat menggoda. Orang cenderung membeli barang-barang dengan harga yang sebenarnya melebihi kemampuan keuangan mereka, yang akhirnya dapat mengakibatkan pengambilan utang yang tidak terkendali.
- Menabung di Rekening Biasa: Allocca menyoroti ketidakmauan untuk menempatkan dana di instrumen dengan imbal hasil tinggi. Dia merekomendasikan agar lulusan baru menabung di instrumen seperti tabungan dengan bunga tinggi yang ditawarkan oleh bank-bank digital, daripada hanya menabung di rekening bank konvensional.
- Tidak Mencatat Pengeluaran: Allocca menegaskan pentingnya mencatat pengeluaran. Tanpa pencatatan yang baik, seseorang cenderung mengabaikan pengeluaran mereka dan bisa dengan mudah mengeluarkan uang secara berlebihan tanpa menyadarinya. Dia menyarankan agar para lulusan baru melakukan pencatatan keuangan setiap minggu untuk memahami bagaimana mereka menghabiskan uang.
- Menggunakan Fasilitas Minimum Payment pada Kartu Kredit: Allocca memperingatkan tentang risiko menggunakan fasilitas pembayaran minimum pada kartu kredit. Meskipun bisa membantu dalam mengelola arus kas pribadi, hal ini dapat mengakibatkan utang kartu kredit yang terus bertambah karena bunga yang tinggi.
- Tidak Berinvestasi: Allocca menekankan pentingnya berinvestasi, bahkan jika hanya dengan jumlah kecil. Menurutnya, berinvestasi di usia muda memiliki banyak manfaat, terutama untuk masa pensiun di masa depan. Dia mendorong para lulusan baru untuk segera memulai investasi, bahkan dengan jumlah kecil sekalipun, karena hal ini dapat membawa manfaat yang besar dalam jangka panjang.Langkah Bijaksana Kelola Keuangan
Generasi Z, yang terdiri dari individu yang lahir sekitar pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an, dihadapkan pada tantangan keuangan yang unik di era modern ini. Dengan dunia yang terus berubah dan berkembang, penting bagi generasi Z untuk memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana mengelola keuangan mereka dengan bijaksana.
Berikut adalah beberapa langkah yang dapat membantu generasi Z dalam mengelola keuangan mereka dengan lebih efektif:
Pertama, buat anggaran. Tentukan pendapatan bulanan Anda dan alokasikan sebagian dari pendapatan tersebut untuk biaya tetap seperti sewa, tagihan utilitas, makanan, dan transportasi. Sisihkan juga sebagian dari pendapatan Anda untuk tabungan dan investasi. Dengan membuat anggaran yang teratur, Anda dapat mengelola pengeluaran Anda dengan lebih baik dan menghindari pemborosan.
Generasi Z harus menyadari pentingnya menabung untuk masa depan. Mulailah dengan menetapkan tujuan tabungan jangka pendek dan jangka panjang. Tabungan darurat juga harus menjadi prioritas, dengan menabung sejumlah dana yang cukup untuk menutupi biaya hidup selama beberapa bulan jika terjadi keadaan darurat seperti kehilangan pekerjaan atau kecelakaan medis.
Hindari utang yang tidak perlu. Meskipun kredit dan pinjaman bisa berguna dalam beberapa situasi, generasi Z harus berhati-hati agar tidak terjebak dalam utang yang tidak perlu. Hindari menggunakan kartu kredit untuk pembelian impulsif dan selalu bayar tagihan kartu kredit secara penuh setiap bulan untuk menghindari bunga yang tinggi. Selalu pertimbangkan dengan matang sebelum mengambil utang baru dan pastikan bahwa Anda dapat mengelolanya dengan baik.
Investasikan untuk masa depan. Generasi Z harus memahami pentingnya investasi untuk mencapai tujuan keuangan jangka panjang seperti membeli rumah, pendidikan yang lebih tinggi, atau pensiun. Mulailah dengan mempelajari berbagai jenis investasi seperti saham, obligasi, reksadana, dan properti. Dengan memulai investasi sedini mungkin, Anda dapat memanfaatkan kekuatan dari pertumbuhan bunga majemuk untuk membangun kekayaan secara bertahap seiring waktu.
Tingkatkan literasi keuangan. Generasi Z harus mengembangkan literasi keuangan yang kuat. Ini termasuk pemahaman tentang konsep dasar seperti pengelolaan anggaran, tabungan, investasi, dan penghindaran utang. Teruslah belajar tentang topik-topik keuangan melalui buku, kursus online, seminar, atau sumber-sumber lainnya yang tersedia.
Dengan mengikuti langkah-langkah ini dan mengembangkan kebiasaan keuangan yang baik, generasi Z dapat membangun masa depan keuangan yang kuat dan stabil. Penting untuk memulai sejak dini dan tetap konsisten dalam mengelola keuangan Anda agar dapat mencapai tujuan keuangan jangka panjang Anda.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.