KABARBURSA.COM - Staf Khusus Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Ahmed Zaki Iskandar, memproyeksikan bahwa pergerakan ekonomi selama periode mudik Lebaran dapat mencapai Rp386 triliun. Proyeksi tersebut didasarkan pada potensi pergerakan manusia yang diperkirakan mencapai 193 juta orang selama mudik Lebaran tahun ini.
"Artinya dalam kurun waktu selama liburan panjang Lebaran, katakanlah per kepala mereka menghabiskan Rp2 juta selama musim mudik, ada potensi sekitar Rp386 triliun yang menggerakkan perekonomian di Indonesia pada mudik Lebaran," ungkap Zaki dalam keterangannya di Jakarta. Senin 8 April 2024.
Faktor utama yang mendorong pergerakan ekonomi selama libur Lebaran adalah ketersediaan transportasi umum dan infrastruktur pendukung. Ketersediaan bus, kereta api, dan pesawat terbang menjadi faktor penting dalam memfasilitasi pergerakan masyarakat. Selain itu, jaringan jalan yang luas dan terhubung dengan baik di berbagai wilayah, seperti di Jawa, Sumatera, dan pulau lainnya, juga menjadi pendorong utama pergerakan masyarakat. Hal ini akan memicu minat masyarakat untuk berwisata.
Perputaran uang yang terjadi diyakini akan berdampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, khususnya untuk sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), sehingga dapat menjadi momentum pembenahan sektor ekonomi daerah pascapandemi COVID-19. Zaki berharap perputaran uang tidak hanya terjadi di Pulau Jawa, melainkan juga di seluruh pulau di Indonesia.
Di sisi lain, Zaki melihat bahwa kenaikan harga tiket transportasi umum selama musim mudik tidak akan berpengaruh besar terhadap inflasi. Ini karena kenaikan tersebut akan tertutupi dengan masifnya pergerakan dan pengeluaran masyarakat selama Lebaran.
"Memang ada dampak terhadap inflasi karena kenaikan tersebut, tapi masih bisa tertutupi dengan pergerakan manusia," jelas Zaki.