KABARBURSA.COM - PT PLN (Persero) terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kelistrikan Ramadan di tengah cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah. Lebih dari 81 ribu petugas telah dikerahkan untuk menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh Indonesia.
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, menyatakan bahwa meskipun sistem kelistrikan secara umum dalam kondisi normal dengan pasokan listrik yang memadai, PLN tetap siaga dengan menyiapkan personel di lapangan untuk respons cepat terhadap cuaca ekstrem.
"Aktivitas masyarakat meningkat selama Ramadan, dari sahur hingga tarawih. Kami ingin memastikan semua orang dapat menjalani Ramadan dengan nyaman," kata Darmawan di Jakarta, Senin 18 Maret 2024.
PLN memperkirakan beban puncak nasional selama Ramadan akan meningkat sekitar 4,9persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 31.640 Megawatt (MW). Dengan daya mampu pasok sebesar 51.429 MW, terdapat cadangan total sebesar 19.789 MW.
Darmawan menambahkan bahwa cuaca ekstrem seperti hujan deras, angin kencang, dan banjir menjadi tantangan dalam menjaga keandalan listrik selama Ramadan. PLN telah menyiapkan petugas di seluruh unit untuk siaga Ramadan guna menjaga kelistrikan.
"Meskipun cuaca ekstrem melanda beberapa daerah, PLN telah menyiapkan petugas dan peralatan di lapangan. Ketika terjadi gangguan akibat cuaca buruk, petugas kami akan segera menangani," ungkap Darmawan.
PLN juga telah menyiapkan peralatan pendukung seperti Genset, UPS, Gardu Bergerak, Kabel Bergerak, dan Crane selama periode siaga. Untuk mobilitas petugas, kendaraan operasional berupa mobil dan motor juga telah disiapkan.
Darmawan juga mengingatkan masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan listrik di rumah terutama saat banjir. Mereka diminta untuk memindahkan peralatan listrik ke tempat yang aman dan mematikan listrik dari MCB.
"PLN akan terus bersiaga agar ibadah berlangsung dengan nyaman," tambah Darmawan.