KABARBURSA.COM - Menteri Investasi Bahlil Lahadalia menyampaikan bahwa Penanaman Modal Asing (PMA) pada kuartal I 2024 sebesar Rp204,4 triliun atau 50,9 persen dari total realisasi investasi Rp401,5 triliun.
Sekitar 49,1 persen sisanya dari total realisasi investasi kuartal I-2024 atau sebesar Rp197,1 triliun merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Ini wujud kepercayaan global kepada Indonesia di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo. Teman investor dalam negeri juga tidak kalah agresifnya untuk mampu melakukan percepatan realisasi investasinya," kata Bahlil, Senin, 29 April 2024.
Berdasarkan Lima Besar Subsektor Realisasi (PMA dan PMDN) kuartal I-2024, peringkat pertama yakni industri logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatannya sebesar Rp48,1 triliun, kemudian diikuti oleh subsektor transportasi, gudang dan telekomunikasi sebesar Rp48,0 triliun, lalu subsektor pertambangan sebesar Rp42,3 triliun, subsektor perumahan, kawasan industri dan perkantoran sebesar Rp29,4 triliun, dan terakhir yakni subsektor industri makanan Rp29,0 triliun.
Kemudian berdasarkan Lima Besar Lokasi Realisasi (PMA dan PMDN) kuartal I-2024, peringkat pertama yakni Jawa Barat sebesar Rp64,7 triliun, diikuti oleh DKI Jakarta Rp58,4 triliun, Jawa Timur sebesar Rp36,2 triliun, Sulawesi Tengah Rp27,0 triliun, dan Banten sebesar Rp25,3 triliun.
Lebih lanjut, realisasi kuartal I-2024 tersebut tumbuh secara kuartal (quarter-on-quarter/qoq) sekitar 9,8 persen, sedangkan berdasarkan target investasi yang ditetapkan mencapai 24,3 persen dari target Rp1.650 triliun.
"Jadi dari target Rp1.650 triliun, ini sudah mencapai 24,3 persen. Hal ini dapat terjadi karena bantuan dari seluruh lapisan masyarakat," tutur Bahlil.
Sepanjang kuartal pertama 2024, investasi juga telah menyerap tenaga kerja sebanyak 547.419 orang.
Sementara itu, berdasarkan perbandingan antara Jawa dan Luar Jawa, maka investasi di Pulau Jawa sebesar Rp200,5 triliun atau 49,9 persen dari total realisasi investasi kuartal pertama 2024.
Sedangkan investasi di Luar Pulau Jawa sebesar Rp201 triliun atau 50,1 persen dari total realisasi investasi kuartal pertama 2024.
"Salah satu key performance indicator (KPI) yang diberikan oleh Presiden RI kepada Kementerian Investasi adalah investasi itu harus berkualitas. Salah satu ciri dari investasi yang berkualitas tersebut adalah keseimbangan investasi antara Jawa dan Luar Jawa," kata Bahlil.