KABARBURSA.COM - Indonesia Digital Test House atau IDTH, laboratorium pengujian alat, perangkat, gawai telekomunikasi, dinilai berpotensi menyumbang Penerimaan Negara Bukan Pajak atau PNBP Rp200 miliar per tahun.
Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika atau Kominfo membawahi IDTH ini yang dulu dikenal dengan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi atau BBPPT.
Fasilitas tersebut berdiri di atas lahan seluas 22.723 meter persegi dengan luas bangunan 11.953 meter persegi, di Tapos, Depok, Jawa Barat. IDTH berfungsi sebagai fasilitas pengujian yang bertujuan untuk memverifikasi bahwa peralatan dan perangkat telekomunikasi memenuhi standar keamanan dan kualitas yang tinggi. Tujuan lainnya adalah untuk memastikan konsistensi yang diperlukan dalam pembangunan ekosistem digital yang kuat dan berkelanjutan.
Menteri Kominfo Budi Arie Setiadi menyampaikan IDTH dilengkapi dengan fasilitas-fasilitas berteknologi tinggi yang setara dengan standar internasional, yang digunakan untuk menguji berbagai fitur pada perangkat digital. Fitur-fitur yang diuji meliputi fitur telekomunikasi, radio frekuensi (RF), kesesuaian elektromagnetik (EMC), keamanan listrik, dan laju serapan spesifik (SAR).
"Pada 2023, terdapat 644 fitur yang diuji di fasilitas ini. Seiring dengan penambahan perlengkapan dan pengembangan teknologi yang kami lakukan, kapasitas pengujian tahun ini diproyeksikan naik menjadi sekitar 1.600 fitur. IDTH diperkirakan mampu melayani pengujian hingga 5.000 fitur per tahun pada 2025–2026.," ujar Budi.
Budi menjelaskan, laboratorium pengujian itu berfungsi untuk memastikan keamanan dan keselamatan pengguna perangkat, melakukan standardisasi produk ekspor maupun impor perangkat, hingga menjamin interoperabilitas dan perlindungan interferensi antar perangkat. Perangkat yang diuji diantaranya laptop, ponsel, bluetooth, access point, televisi digital, handy talkie, dan radar.
"Kami juga melakukan pengembangan fungsi IDTH. Fasilitas ini tidak hanya berperan sebagai pusat pengujian, tetapi juga sebagai ‘center of excellence’ perangkat digital," ujar Budi. Ia berharap, para praktisi, pakar, dan peneliti dapat berkolaborasi untuk melahirkan berbagai inovasi teknologi.