Logo
>

Tidak Kunjung Impor Gula, Tiga Importir Ditegur Kemendag

Ditulis oleh KabarBursa.com
Tidak Kunjung Impor Gula, Tiga Importir Ditegur Kemendag

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag) memberikan surat teguran kepada tiga importir gula. Surat teguran diberikan karena importir-importir tersebut telah mendapatkan Persetujuan Impor (PI) gula, namun hingga akhir April 2024, mereka belum merealisasikan kuota impor yang telah disetujui.

    “Kami telah mengeluarkan surat teguran kepada tiga importir pemilik Persetujuan Impor Gula Kristal Mentah Untuk Diolah Menjadi Gula Kristal Putih, yang sampai dengan akhir April 2024 masih belum merealisasikan impornya sama sekali,” kata Direktur Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting Kemendag, Bambang Wisnubroto, dalam rapat koordinasi inflasi yang dikutip dari YouTube Kemendagri RI, Senin, 27 Mei 2024

    Adapun ketiga perusahaan atau importir yang mendapat surat teguran adalah PT Sukses Mantap Sejahtera melalui Surat Nomor HM.0203/92/DAGLU/SD/04/2024 tanggal 30 April 2024, PT Gunung Madu Plantations melalui Surat Nomor HM.0203/93/DAGLU/SD/04/2024 tanggal 30 April 2024, dan PT Pemukasakti Manis Indah melalui Surat Nomor HM.0203/94/DAGLU/SD/04/2024 tanggal 30 April 2024.

    Surat teguran tersebut diberikan dengan tujuan mempercepat realisasi impor gula konsumsi.

    Kemendag bersama Badan Pangan Nasional mendorong importir-importir untuk segera merealisasikan importasi mereka demi memenuhi kebutuhan nasional.

    Bambang juga mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil rapat neraca komoditas, pemerintah telah menetapkan kuota impor gula konsumsi tahun ini sebesar 708.609 ton. Kemendag telah menerbitkan 11 Persetujuan Impor (PI) gula konsumsi sebesar 529.550 ton GKP (gula kristal putih), atau setara dengan 74,74 persen dari alokasi kebutuhan impor.

    “Produksi dalam negeri mencapai 2.384.560 ton, sedangkan kebutuhan konsumsi per bulan sekitar 244.448 ton,” terangnya.

    Bambang juga menyebutkan bahwa dengan impor gula yang masuk dan dimulainya musim giling tebu, ia yakin kebutuhan gula akan terpenuhi hingga bulan Juli dan Agustus 2024. Hal ini diperkirakan akan menyebabkan penurunan harga gula di pasaran.

    “Dengan realisasi impor gula konsumsi sebesar 380.280 GKP, diprediksi kebutuhan gula konsumsi akan mencukupi di dalam negeri pada bulan Juni sampai Juli 2024. Pasalnya, saat ini masuk musim giling dan harga di pasaran akan mengalami koreksi turun,” jelasnya.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi