KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, menyampaikan bahwa World Water Forum 2024 yang akan diselenggarakan di Bali diharapkan dapat memberikan dorongan ekonomi bagi pulau tersebut, dengan potensi mencapai antara 35 hingga USD50 juta atau sekitar Rp561 miliar hingga Rp800 miliar.
Sandiaga menyebutkan bahwa acara ini diharapkan akan menarik antara 35.000 hingga 50.000 peserta, baik dari dalam maupun luar negeri, yang diharapkan dapat menghasilkan pendapatan yang signifikan bagi bisnis lokal dan memperkuat perekonomian setempat.
Dia juga mengungkapkan keyakinannya bahwa World Water Forum di Bali dapat menjadi tonggak sejarah bagi Indonesia dan Bali dalam mengembangkan peran strategis dalam pengelolaan air dengan memanfaatkan kearifan lokal.
Sandiaga menambahkan bahwa permintaan penerbangan ke Bali melonjak menjelang forum air sedunia yang akan dibuka pada 20 Mei tersebut.
Ia menambahkan pihaknya sedang menganalisis permintaan penerbangan ke Bali untuk mempertimbangkan kemungkinan penambahan penerbangan selama penyelenggaraan World Water Forum.
Sandiaga mengatakan akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk mempertimbangkan penambahan penerbangan ke Bali guna mengakomodasi lonjakan minat tersebut.
“Kami akan bekerja sama dengan Kementerian Perhubungan untuk menambah lebih banyak penerbangan ke Bali,” ujar dia.
World Water Forum akan digelar pada 18-25 Mei 2024 di Nusa Dua, Kabupaten Badung, Bali.
World Water Forum merupakan pertemuan internasional yang melibatkan sejumlah pemangku kepentingan di sektor sumber daya air, mulai dari pemerintah, parlemen, pemimpin politik, lembaga multilateral, politisi, akademisi, masyarakat sipil, dan pelaku usaha.
Acara ini akan menjadi platform untuk membahas masalah kritis terkait air, termasuk pengelolaan air yang berkelanjutan, adaptasi terhadap perubahan iklim, dan air dan sanitasi.
Forum Air Dunia ke-10 ini mengusung enam sub-tema, yakni ketahanan dan kesejahteraan air, air untuk manusia dan alam, pengurangan dan pengelolaan risiko bencana, tata kelola, kerja sama, dan hidro-diplomasi, pembiayaan air berkelanjutan, dan pengetahuan dan inovasi.
Hasil forum diharapkan dapat menghasilkan komitmen dan tindakan nyata untuk mencapai pengelolaan air yang lebih baik dan berkelanjutan.