KABARBURSA.COM-Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) dikabarkan sedang mengembangkan hijab khusus bagi astronot perempuan. Inisiatif ini muncul setelah Nora Al Matrooshi menjadi wanita Arab pertama yang berpartisipasi dalam misi luar angkasa dari Uni Emirat Arab (UEA).
Nora menjelaskan bahwa NASA sedang merancang strategi untuk memungkinkannya menjaga rambutnya tertutup saat mengenakan pakaian dan helm luar angkasa yang dikenal sebagai Extravehicular Mobility Unit atau EMU.
"Ketika Anda masuk ke dalam EMU, Anda mengenakan topi [komunikasi yang dilengkapi dengan mikrofon dan speaker], yang menutupi rambut Anda," kata Nora, mengutip AFP Selasa 12 Maret 2024.
Namun, tantangan muncul ketika Nora harus melepas jilbabnya sebelum mengenakan topi komunikasi. Hal ini semakin rumit karena hanya bahan tertentu yang diizinkan di dalam EMU.
"Para teknisi pakaian akhirnya menjahitkan hijab darurat untuk saya, sehingga saya bisa memakainya, masuk ke dalam pakaian, lalu mengenakan topi komunikasi, dan kemudian melepasnya dan rambut saya akan tertutupi. Jadi saya sangat, sangat menghargai mereka yang melakukan hal itu untuk saya," ujar Nora.
Dengan penyesuaian pakaian tersebut, Nora siap meluncur ke luar angkasa bersama rekan-rekan astronot lainnya.
NASA berencana untuk mengirim manusia kembali ke permukaan Bulan pada tahun 2026 untuk misi Artemis 3, di mana Nora adalah salah satu astronot yang diproyeksikan terbang.
Nora mengungkapkan, "Saya pikir menjadi seorang astronot itu sulit, terlepas dari agama atau latar belakang Anda. Namun, menjadi seorang Muslim membuat saya sadar akan kontribusi nenek moyang saya."
Sebelumnya, Nora telah menjalani pelatihan NASA sejak 2021 di Amerika Serikat. Dia adalah satu dari dua kandidat astronot yang dipilih oleh Badan Antariksa Uni Emirat Arab pada tahun 2021 untuk mengikuti program pelatihan dengan NASA.
Meski Nora adalah orang pertama yang lulus dari NASA, perempuan Arab lainnya telah berpartisipasi dalam misi luar angkasa swasta sebelumnya. Hal ini menandakan kemajuan yang signifikan dalam eksplorasi luar angkasa oleh perempuan dari wilayah Arab.