KABARBURSA.COM - Infografis ini menunjukkan perbandingan aset Bank Syariah Indonesia dengan bank syariah baru yang akan terbentuk. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendorong konsolidasi untuk membentuk bank syariah dengan aset besar. Salah satu rencana konsolidasi adalah merger antara Bank Tabungan Negara (BTN) Syariah dan Bank Muamalat, dengan proyeksi aset mencapai Rp114,6 triliun pada 2023, menjadikannya pesaing BSI yang memiliki aset Rp353,62 triliun.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, menegaskan bahwa OJK akan mendorong bank syariah dengan aset besar melalui penggabungan bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS). Rae menyatakan bahwa beberapa bank syariah diharapkan akan melampaui BSI dalam waktu dekat.
OJK juga meluncurkan roadmap perbankan syariah untuk membentuk Komite Perkembangan Syariah sesuai undang-undang. Selain itu, Kementerian BUMN membahas merger BTN Syariah dan Bank Muamalat agar bank yang terbentuk masuk dalam 10 besar bank syariah di dunia.
Meskipun demikian, sektor perbankan Indonesia menunjukkan ketahanan yang baik dengan pertumbuhan kredit mencapai 11,83 persen pada 2023 dan rasio kecukupan modal (CAR) mencapai 27,65 persen, tertinggi di dunia. OJK juga meningkatkan pengawasan terhadap kejahatan ekonomi dan merilis taksonomi keuangan berkelanjutan untuk mengurangi risiko keuangan.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.