KABARBURSA.COM - Paul Setio Kartono, Chief Financial Officer Prudential Syariah, menyatakan bahwa total klaim kesehatan nasabah Prudential Syariah meningkat 53 persen year-on-year (yoy) selama tahun lalu menjadi Rp1,3 triliun.
Klaim tersebut terdiri dari tiga komponen, yaitu klaim kesehatan produk inner limit, klaim penyakit kritis, dan klaim kesehatan sesuai tagihan (as charged).
Penyumbang utama peningkatan total klaim kesehatan nasabah Prudential Syariah adalah lonjakan klaim kesehatan sesuai tagihan menjadi Rp950 miliar, meningkat 76 persen pada 2023 dibandingkan dengan klaim pada 2022.
Hal ini sebagian disebabkan oleh spin-off Prudential Syariah dari Prudential Indonesia pada 5 April 2022, sehingga kinerja perusahaan belum optimal pada tahun tersebut.
Paul juga menyatakan bahwa kenaikan klaim tersebut didorong oleh peningkatan jumlah masyarakat yang berobat ke rumah sakit setelah kembali mengunjungi rumah sakit sejak 2023 setelah periode ketakutan selama pandemi COVID-19.
Selain itu, inflasi medis sebesar 13 persen sepanjang tahun lalu juga turut berkontribusi terhadap kenaikan klaim. Total klaim Prudential Indonesia juga mengalami kenaikan pada 2023 sebesar 19 persen yoy, mencapai Rp5,4 triliun.
Klaim kesehatan sesuai tagihan di Prudential Indonesia meningkat 37 persen dibandingkan dengan 2022, mencapai Rp4,4 triliun.