Logo
>

ADRO akan Lepas 99 Persen Sahamnya di Adaro Andalan, Berminat?

Ditulis oleh KabarBursa.com
ADRO akan Lepas 99 Persen Sahamnya di Adaro Andalan, Berminat?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) berencana akan melepas 99,99 persen sahamnya di PT Adaro Andalan Indonesia (AAI) atau sebelumnya bernama PT Alam Tri Abadi, perusahaan yang bergerak di sektor batu bara termal, dengan nilai USD2,45 sampai dengan USD2,63 miliar.

    Untuk merealisasikan rencana itu, Adaro akan meminta dukungan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang akan digelar tanggal 18 Oktober 2024 mendatang.

    Sebelumnya, direksi ADRO akan memanggil atau mengumpulkan para pemegang saham pada tanggal 26 September 2024.

    Adapun pemegang saham yang berhak hadir atau diwakili dalam rapat adalah pemegang saham yang namanya tercatat dalam daftar pemegang saham Adaro Energy pada tanggal 25 September 2024 sampai dengan pukul 16:00 WIB.

    Saham Adaro Energy sendiri menguat 0,82 persen ke Rp3.690 pada perdagangan akhir pekan kemarin, Jumat, 20 September 2024.

    Dalam sebulan terakhir saham Adaro Energy naik 12,84 persen, dan dalam tiga bulan terakhir melonjak 35,16 persen. Sedangkan dalam periode year to date (ytd) melambung 48,19 persen.

    Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Rizkia Darmawan mengatakan ada potensi risiko penurunan harga saham ADRO dalam jangka pendek, tapi tergantung pada ekspektasi pasar setelah RUPSLB.

    Ia menilai bahwa pemisahan itu akan menimbulkan ketidakpastian bagi valuasi ADRO di masa depan.

    "Investor mungkin mulai memandang ADRO sebagai perusahaan energi terbarukan, yang dapat menyebabkan peningkatan multiple valuasi, atau sebaliknya, sebagai perusahaan induk yang berpotensi menurunkan P/E saat ini yang sebesar 4,9 kali," jelas Rizkia.

    Manajemen ADRO menjelaskan soal mekanisme rencana transaksi penjualan saham Adaro Andalan Indonesia (AAI). Rencananya, transaksi dilakukan melalui mekanisme penawaran umum atas saham AAI sesuai peraturan perundangan-undangan pasar modal yang berlaku, termasuk Peratutan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 76 Tahun 2017.

    ADARO akan memberikan kesempatan kepada pemegang saham perseroan untuk berpartisipasi dalam rencana transaksi tersebut sebagai pembeli, yang dilaksanakan secara bersamaan atau berkesinambungan dengan proses penawaran umum AAI. Banyak disebut bahwa penawaran umum ini termasuk Initial Public Offering (IPO).

    Sementara itu, ADRO mempertimbangkan untuk membagikan dividen tunai kepada seluruh pemegang saham perseroan yang tercatat pada tanggal pencatatan yang jatuh pada delapan hari kerja setelah rapat umum pemegang saham yang menyetujui pembagian dividen tunai tersebut.

    ADRO diperkirakan akan kehilangan laba yang besar setelah melepas saham AAI. Namun, aksi tersebut sejalan dengan rencana strategis ADRO untuk berekspansi ke bisnis non batu bara.

    Berdasarkan perhitungan DBS, Adaro Andalan akan menyumbang laba bersih USD800 juta ke ADRO pada tahun ini atau setara 80 persen dari total estimasi USD1,1 miliar. Itu berarti, ADRO akan kehilangan laba sebesar itu setelah melepas Adaro Andalan.

    DBS menilai, valuasi Adaro Andalan senilai USD2,5 miliar sudah sesuai, yakni setara PER tiga kali. Apalagi, Adaro Andalan merupakan perusahaan batu bara termal menguntungkan dan berada di posisi kedua nasional di bawah PT Bumi Resources Tbk (BUMI).

    Dalam pandangan DBS, penjualan seluruh saham Adaro Andalan adalah langkah maju dalam transformasi ADRO menjadi perusahaan induk energi terintegrasi, bukan sebatas tambang batu bara. Itu akan mengurangi eksposur ADRO ke bisnis batu bara termal.

    "Imbasnya, akses pendanaan ADRO akan lebih terbuka. Investor juga bakal mendukung ADRO menggarap proyek energi baru terbarukan," tulis DBS dalam catatannya.

    Sejauh ini, detail transaksi Adaro Andalan belum jelas. Namun, pemegang saham ADRO tampaknya memang berniat melepas nilai dari bisnis batu bara.

    Dengan berbagai pertimbangan, DBS mempertahankan rekomendasi buy saham ADRO dengan target harga Rp4.000. Broker asing tersebut menilai, transaksi ini menjadi strategi pivot ADRO dari industri batu bara.

    Penjualan Adaro Semester I-2024 7 Persen

    PT Adaro Energy Indonesia (ADRO) mencatat lonjakan volume penjualan sebesar tujuh persen menjadi 34,94 juta ton sepanjang semester I 2024. Namun, meski volume meningkat, pendapatan justru merosot 15 persen menjadi 2,973 juta dolar AS, akibat penurunan harga jual rata-rata (ASP) sebesar 19 persen, seiring dengan melemahnya harga batu bara di pasar global.

    Meskipun dihadapkan pada tekanan harga yang berat, baik untuk batu bara termal maupun metalurgi, Grup Adaro tetap menunjukkan ketangguhan dalam kinerja keuangannya.

    "Ketangguhan ini adalah buah dari komitmen kami terhadap keunggulan operasional dan efisiensi yang berkelanjutan. Ini mencerminkan dedikasi kolektif dari seluruh tim kami. Fokus kami tetap pada pelaksanaan proyek yang bertujuan mengubah visi jangka panjang menjadi nilai riil bagi pemegang saham," ujar Presiden Direktur dan CEO Garibaldi Thohir dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis, 29 Agustus 2024.

    Laporan keuangan paruh pertama 2024 Adaro menunjukkan penurunan laba inti sebesar 11 persen menjadi USD911 juta. EBITDA operasional juga turun 11 persen menjadi USD1,234 juta, dengan margin EBITDA berada di angka 42 persen.

    Adaro tetap berkomitmen untuk memberikan pengembalian kepada pemegang saham melalui pembagian dividen tunai serta program pembelian kembali saham.

    Di tengah persaingan pasar yang ketat, kas dan setara kas Adaro tercatat sebesar USD2,794 juta, naik 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi