Logo
>

Bank Jago Raih DPK Rp6,9 Triliun, CASA Dominasi 57 Persen

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Bank Jago Raih DPK Rp6,9 Triliun, CASA Dominasi 57 Persen

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Bank Jago Tbk (ARTO) mengungkapkan pencapaian nasabah funding melalui Aplikasi Bank Jago yang menembus angka 11,1 juta hingga akhir kuartal III-2024.

    Termasuk nasabah lending, total pengguna Bank Jago kini mencapai 14,1 juta. Dari jumlah tersebut, lebih dari 67 persen nasabah funding Aplikasi Jago berasal dari mitra ekosistem seperti GoTo (Gojek Tokopedia) dan platform reksadana online Bibit yang terintegrasi dengan Aplikasi Jago, ungkap Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin 28 Oktober 2024.

    Arief optimis bahwa sinergi dengan ekosistem digital, yang menggabungkan inovasi dengan strategi bisnis berkelanjutan, adalah pendekatan ideal untuk memperluas bisnis Bank Jago.

    Pertumbuhan pengguna Aplikasi Jago selaras dengan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) yang mencapai Rp6,9 triliun hingga akhir kuartal III-2024, naik 64 persen dibandingkan periode sama tahun lalu senilai Rp10,3 triliun. Sebanyak 57 persen dari DPK tersebut atau sekitar Rp9,6 triliun adalah current account and savings account (CASA), sementara 43 persen atau Rp7,3 triliun berbentuk deposito berjangka (TD).

    Bank Jago juga mencatat penyaluran kredit sebesar Rp17,3 triliun hingga kuartal III-2024, meningkat 59 persen dibandingkan Rp10,9 triliun pada periode yang sama tahun sebelumnya, berkat kolaborasi strategis dengan sejumlah mitra.

    “Kami senantiasa memprioritaskan prinsip kehati-hatian dalam menyalurkan kredit, yang terbukti dari rasio non-performing loan (NPL) gross yang sangat rendah di angka 0,2 persen,” pungkas Arief.

    Ekosistem Dan Platform Digital

    PT Bank Jago Tbk (ARTO) berhasil menyalurkan kredit sebesar Rp15,7 triliun pada akhir kuartal kedua tahun 2024. Capaian ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 40 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai Rp11,2 triliun.

    Adapun pertumbuhan tersebut hasil dari menjalin kerja sama dengan berbagai mitra seperti ekosistem dan platform digital, perusahaan pembiayaan, serta lembaga keuangan lainnya.

    Direktur Utama Bank Jago, Arief Harris Tandjung, mengungkapkan bahwa sekitar 40 persen dari keseluruhan nasabah bank berasal dari ekosistem PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO), yang mencakup lebih dari 4 juta pengguna.

    “Semangat inovasi dan kolaborasi dengan ekosistem digital masih memegang peran penting dalam mewujudkan aspirasi meningkatkan kesempatan tumbuh berjuta orang melalui solusi keuangan digital yang berfokus pada kehidupan,” kata Arief Harris Tandjung pada public expose live yang dilakukan secara online, Jumat, 30 Agustus 2024.

    Penyaluran kredit dilakukan dengan memperhatikan kualitas dan prinsip kehati-hatian, yang tercermin dari rendahnya rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) gross yang hanya sebesar 0,4 persen.

    Pertumbuhan kredit yang berkualitas ini juga berdampak positif pada aset Bank Jago, yang mencapai Rp24,2 triliun pada semester I 2024. Ini merupakan kenaikan sebesar 29 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp18,9 triliun. 

    Rasio kecukupan modal atau capital adequacy ratio (CAR) mencapai 50 persen, menunjukkan kekuatan permodalan yang solid untuk mendukung ekspansi bisnis ke depan.

    Konsistensi dalam menjaga pertumbuhan bisnis yang berkualitas turut mendorong peningkatan tingkat profitabilitas Bank Jago. Pada akhir Juni 2024, Bank Jago mencatatkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp50 miliar, meningkat 23 persen dari Rp41 miliar pada Juni 2023.

    “Kami percaya kombinasi kedua hal tersebut dengan manajemen risiko dan tata kelola yang baik, merupakan landasan dan momentum yang kuat bagi Bank Jago untuk bertumbuh lebih besar lagi secara berkelanjutan,” ujar Arief.

    Kolaborasi Bank Jago

    Sejak awal berdirinya, Bank Jago telah menunjukkan komitmen yang kuat untuk berkolaborasi dengan berbagai mitra strategis dalam ekosistem digital. Kolaborasi ini melibatkan integrasi dengan ekosistem GoTo, yang mencakup Gojek, GoPay, dan Tokopedia-TikTok, serta berbagai platform keuangan digital seperti Bibit dan Stockbit.

    Tujuan dari kemitraan ini adalah untuk memperluas jangkauan layanan Bank Jago dan mempermudah nasabah dalam mengakses berbagai layanan finansial melalui platform yang mereka gunakan sehari-hari.

    Untuk mendukung strategi ini, Bank Jago mengembangkan Aplikasi Jago (Jago App), sebuah platform yang dirancang untuk dapat diintegrasikan dengan berbagai ekosistem digital yang telah disebutkan.

    Aplikasi ini memungkinkan penyesuaian dan personalisasi yang sesuai dengan teknologi mitra ekosistem serta kebutuhan spesifik dari setiap nasabah. Dengan kata lain, Jago App tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi perbankan, tetapi juga sebagai jembatan yang menghubungkan berbagai layanan digital yang sering digunakan oleh nasabah.

    Salah satu contoh nyata dari kolaborasi ini adalah peluncuran GoPay Tabungan by Jago, hasil kerja sama antara Bank Jago dan GoTo Financial.

    Ini adalah produk pertama di Indonesia yang menggabungkan layanan uang elektronik dari GoPay dengan keunggulan perbankan yang ditawarkan oleh Bank Jago. Dengan produk ini, nasabah dapat menikmati kemudahan transaksi uang elektronik sambil tetap mendapatkan manfaat dari fitur-fitur perbankan tradisional.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.