KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia ( BEI) mencatat terdapat pencatatan tiga obligasi dan satu sukuk pada pekan ini. Tepatnya pada Rabu, 5 Juni 2024, Obligasi Berkelanjutan IV Summarecon Agung Tahap III Tahun 2024 oleh PT Summarecon Agung Tbk mulai dicatatkan di BEI, dengan nilai obligasi sebesar Rp1,3 trilliun. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) atas obligasi ini adalah idA+ (Single A Plus) dengan Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Pada Kamis, 6 Juni 2024, Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk, dan Obligasi Berkelanjutan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mulai dicatatkan di BEI.
Selain itu, PT Dian Swastika Sentosa Tbk menerbitkan obligasi dan sukuk senilai masing-masing Rp1,052 trilliun dan Rp447.480.000.000,00. Sedangkan PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menerbitkan obligasi senilari Rp1,023 trilliun.
Hasil pemeringkatan PEFINDO atas obligasi Badan sukuk yang diterbitkan oleh PT Dian Swastika Sentosa Tbk adalah idAA (Double A) dengan Wali Amanat PT Bank KB Bukopin Tbk.
Sedangkan obligasi yang diterbitkan oleh PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry mendapatkan pemeringkatan idA (Single A) dari PEFINDO dengan Wali Amanat PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun ini adalah 45 emisi dari 30 emiten dengan nilai Rp46,16 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI adalah 558 emisi dengan nominal outstanding Rp463,78 triliun dan USD50,049 juta, yang diterbitkan oleh 130 emiten.
Sedangkan surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp5.983,72 triliun dan USD502,10 juta. Sebanyak 10 emisi EBA telah tercatat di BEI dengan nilai Rp2,97 triliun.
Dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi pasar modal syariah, BEI bersama PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), kembali menyelenggarakan acara Sharia Investment Week (SIW) 2024. Acara ini diselenggarakan pada 6 – 8 Juni 2024 secara hybrid di Main Hall BEI, Jakarta dan platform terintegrasi melalui situs siw.idx.co.id.
SIW 2024 menghadirkan expo dan virtual expo, entertainment, hingga seminar dan talk show dengan narasumber kompeten dari berbagai latar belakang setiap harinya. SIW 2024 merupakan ajang bagi para investor syariah, untuk memperdalam pemahaman dan meningkatkan pengetahuan mereka dalam berinvestasi di pasar modal syariah.
Data perdagangan saham di BEI periode 3 sampai 7 Juni 2024 ditutup dengan perubahan. Selama sepekan ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 1,04 persen menjadi berada pada level 6.897,950 dari 6.970,730 pada penutupan pekan yang lalu. Kapitalisasi pasar bursa selama sepekan turut mengalami perubahan, yaitu sebesar 2,85 persen menjadi Rp11.488 triliun dari Rp11.825 triliun pada sepekan lalu.
Rata-rata frekuensi transaksi selama sepekan berubah sebesar 17,94 persen, menjadi 927 ribu kali transaksi dari 1,13 juta kali transaksi pada sepekan lalu. Sedangkan rata-rata volume transaksi harian selama sepekan mengalami perubahan sebesar 23,82 persen menjadi 15,79 miliar lembar saham dari 20,73 miliar lembar saham pada sepekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian pekan ini turut berubah 42,69 persen, yaitu menjadi Rp10,39 triliun dari Rp18,12 triliun. Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp894,24 miliar dan sepanjang tahun ini investor asing mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp8,59 triliun.
Pada perdagangan karbon selama periode Mei 2024, IDXCarbon mencatatkan perdagangan karbon sebanyak 36.363 ton CO2 ekuivalen (tCO2e) senilai Rp1.462.474.600,00 dan sebanyak 18 kali transaksi. Jumlah pengguna jasa telah bertumbuh menjadi total 62 pengguna jasa.
Terdapat dua produk Sertifikat Pengurangan Emisi - Gas Rumah Kaca (SPE-GRK) yang terdaftar di IDXCarbon, yaitu Proyek Lahendong Unit 5 & Unit 6 PT Pertamina Geothermal Energy Tbk dan Pembangunan Pembangkit Listrik Baru Berbahan Bakar Gas Bumi PLTGU Blok 3 PJB Muara Karang.
Jadi, di akhir pekan ini terjadi peningkatan terhadap rata-rata nilai transaksi harian sebesar 42,69 persen. Di mana pada periode Mei 2024, khususnya pada perdagangan karbon, tercatat peningkatan perdagangan yang cukup signiikan. Dan di akhir, ada dua produk tersertifikat pengurangan emisi- gas rumah kaca.(nia/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.