KABARBURSA.COM – Bursa Efek Indonesia (BEI) menanggapi penyesuaian masa penawaran umum yang dilakukan oleh PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA), salah satu calon emiten yang saat ini sedang dalam proses penawaran saham perdana (IPO) di pasar modal.
BEI menegaskan bahwa perubahan jadwal tersebut masih berada dalam batas regulasi yang ditetapkan oleh otoritas.
Direktur Penilaian Perusahaan BEI I Gede Nyoman Yetna menjelaskan bahwa hingga awal Juli ini terdapat delapan perusahaan yang telah memperoleh pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan sedang melangsungkan masa penawaran umum melalui sistem elektronik e-IPO.
“Dari delapan pipeline IPO, hanya satu yang menyesuaikan masa penawaran umumnya,” ujar Nyoman.
Perusahaan yang di maksud adalah CDIA, anak usaha PT Chandra Asri Pacific Tbk atau grup perusahaan konglomerat Prajogo Pangestu yang awalnya menjadwalkan masa penawaran umum pada 2 sampai 4 Juli 2025, namun kemudian menyesuaikannya menjadi 2 sampai 7 Juli 2025. Nyoman memastikan bahwa penyesuaian tersebut tidak menyalahi ketentuan yang berlaku.
“Regulasinya memperbolehkan masa offering minimal tiga hari kerja dan maksimal lima hari kerja,” katanya.
Ketentuan tersebut tertuang dalam Peraturan OJK Nomor 41 Tahun 2020 tentang Penawaran Umum secara Elektronik, yang mengatur batas waktu pelaksanaan penawaran umum saham kepada publik. Perubahan yang dilakukan CDIA disebut masih dalam koridor aturan tersebut.
Menurut Nyoman, lamanya masa penawaran umum merupakan bagian dari keputusan strategis masing-masing perusahaan. Penentuan periode itu dapat dilandaskan pada berbagai pertimbangan, seperti strategi pemenuhan target dana, respons pasar, serta kesepakatan dengan calon investor, khususnya institusi.
“Itu keputusan strategis perusahaan,” ucapnya.
Ia menambahkan bahwa jika publik atau calon investor ingin mengetahui secara rinci alasan di balik penyesuaian masa penawaran umum oleh CDIA, mereka bisa langsung menghubungi pihak perusahaan atau penjamin pelaksana emisi efek.
“Kalau ingin informasi lebih lengkap bisa langsung ke emitennya atau underwriter,” ujarnya.
CDIA merupakan perusahaan teknologi digital yang saat ini sedang menjalankan proses IPO melalui sistem e-IPO. Perubahan masa penawaran umum yang dilakukan perusahaan bertujuan untuk memberikan ruang lebih dalam menyerap permintaan pasar, sembari tetap mematuhi ketentuan minimum tiga hari kerja dan maksimum lima hari kerja sesuai POJK 41/2020.
BEI terus memfasilitasi keterbukaan informasi dan memastikan bahwa setiap proses penawaran umum berjalan sesuai prinsip keterbukaan, transparansi, dan akuntabilitas. Penyesuaian masa penawaran seperti yang dilakukan CDIA disebut sebagai hal yang wajar dan menjadi bagian dari dinamika pasar yang terus berkembang.(*)