Logo
>

BUMN Karya Merger, ini Langkah Strategis WIKA

Ditulis oleh KabarBursa.com
BUMN Karya Merger, ini Langkah Strategis WIKA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Wijaya Karya Tbk (WIKA) terus mematangkan langkah-langkah strategis terkait rencana besar penggabungan sejumlah BUMN Karya yang digagas pemerintah.

    Sebagai pemegang saham, pemerintah berencana mengintegrasikan beberapa perusahaan konstruksi pelat merah demi efisiensi dan daya saing yang lebih besar.

    Rencana tersebut mencakup penggabungan WIKA dengan PT Pembangunan Perumahan Tbk (PTPP), membentuk satu holding yang lebih solid. Dalam rangka mempersiapkan diri, WIKA saat ini tengah memperkuat sistem internal, menata organisasi, dan memastikan segala kesiapan operasional yang dibutuhkan. "Kami sedang dalam proses, mempersiapkan segalanya, menunggu arahan lebih lanjut dari pemerintah," ujar Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Vijaya, ketika ditemui di Jakarta, Selasa 21 Agustus 2024 kemarin.

    Meski belum mengungkap detail skema penggabungan ini, Mahendra menegaskan WIKA akan tunduk pada setiap keputusan yang dikeluarkan pemerintah. Mengenai potensi dampak pada jumlah karyawan, ia juga belum dapat memastikan apakah merger ini akan mempengaruhi tenaga kerja kedua perusahaan. "Pada dasarnya, kami sedang berprogres dan mengikuti arahan. Apa pun arahan yang diberikan, akan kami jalankan," jelasnya.

    Kementerian BUMN sebelumnya telah menyatakan bahwa proses merger ini akan dilakukan setelah transisi pemerintahan presiden terpilih yang dijadwalkan rampung pada Oktober mendatang. Selain WIKA dan PTPP, sejumlah BUMN Karya lainnya juga akan terlibat dalam proses penggabungan ini. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) direncanakan akan bergabung ke dalam holding yang mencakup PT Brantas Abipraya dan PT Nindya Karya. Sementara itu, PT Hutama Karya akan digabungkan dengan PT Waskita Karya Tbk (WSKT).

    "Kami menunggu pemerintahan baru untuk menuntaskan merger BUMN Karya," ujar Arya Sinulingga, Staf Khusus III Menteri BUMN, di Jakarta pada Selasa kemarin.

    Arya menambahkan, dari seluruh rangkaian merger ini, yang diutamakan adalah penggabungan WSKT dan Hutama Karya, yang dipastikan akan rampung pada tahun ini.

    Kinerja WIKA 2024

    Saham PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), emiten konstruksi pelat merah, mencatatkan lonjakan harga yang spektakuler dalam beberapa hari terakhir, usai diumumkan sebagai salah satu konstituen indeks MSCI.

    Dalam rentang waktu kurang dari seminggu, saham WIKA melesat lebih dari 50 persen, dengan lonjakan paling tajam terjadi pada Selasa 15 Agustus 2024 lalu naik 24,30 persen menjadi Rp266 per lembar.

    Untuk investor yang telah memegang saham WIKA selama tiga bulan terakhir, keuntungan yang diraih nyaris mencapai 120 persen.

    Masuknya WIKA ke dalam konstituen Morgan Stanley Capital International (MSCI) Small Cap Index, yang diumumkan pada Senin 12 Agustus 2024, menjadi salah satu pendorong utama pergerakan aktif saham tersebut. MSCI baru-baru ini mengubah komposisi saham di Indonesia, dengan sejumlah nama baru masuk dalam indeks yang sering menjadi acuan investor institusi asing ini.

    Selain itu, pada akhir bulan lalu, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI telah menyetujui penambahan modal negara (PMN) sebesar Rp2 triliun untuk WIKA, yang akan digunakan untuk memperbaiki struktur permodalan dan menyelesaikan delapan proyek, termasuk pembangunan jalan di Ibu Kota Nusantara (IKN).

    Dalam laporan operasionalnya, WIKA mencatat kontrak baru sebesar Rp10,25 triliun hingga Juni 2024. Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito, mengungkapkan bahwa perusahaan terus berusaha meningkatkan pendapatan, khususnya dari sektor-sektor unggulan dan proyek-proyek potensial.

    “Kami percaya dengan kapabilitas dan kualitas pekerjaan kami, serta dukungan dari para pemangku kepentingan, bisnis WIKA akan terus tumbuh dan berkembang. Kami akan terus mengejar proyek-proyek potensial, khususnya dalam sektor EPC, di mana WIKA memiliki portofolio unggulan,” ujar Agung dalam keterangan resmi pada Kamis 24 Juli 2024.

    Kontribusi terbesar atas kontrak baru diperoleh dari segmen industri, diikuti oleh infrastruktur, gedung, proyek Engineering, Procurement, and Construction (EPC), dan properti.

    Kenaikan harga saham juga didorong oleh kelanjutan proyek Ibu Kota Nusantara (IKN) yang akan diteruskan oleh pemerintahan berikutnya di bawah pimpinan Prabowo-Gibran. Presiden Terpilih Prabowo Subianto menegaskan komitmennya untuk melanjutkan dan mempercepat pembangunan IKN.

    Prabowo, saat berada di IKN Nusantara pada Senin 12 Agustus 2024 lalu, menyatakan, “Pak Jokowi telah memulai inisiatif ini, dan saya bertekad untuk melanjutkan dan menyelesaikannya jika memungkinkan.” Ia optimis bahwa meskipun pembangunan IKN memerlukan waktu yang lama, fungsi ibu kota baru ini akan dapat berjalan dalam 3 hingga 5 tahun ke depan.

    “Pembangunan ibu kota ini adalah pekerjaan yang berat dan memakan waktu, namun saya percaya dalam 3, 4, atau 5 tahun, fungsi ibu kota ini akan berfungsi dengan baik,” imbuh Prabowo. Ia tetap yakin bahwa IKN akan menarik minat investor asing, mempercepat proses pembangunan yang akan datang.

    “Saya optimis akan manfaat dari pemindahan ini, meskipun masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan,” pungkasnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi