Logo
>

CSRA Resmi Buyback, Kini Punya 500 Ribu Saham Tresuri

Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham secara bertahap selama periode buyback dan akan melaksanakan buyback tahap selanjutnya.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
CSRA Resmi Buyback, Kini Punya 500 Ribu Saham Tresuri
Penampakan wilayah kerja PT Cisadane Sawit Raya Tbk (Perseroan) (foto/PT Cisadane Sawit Raya)

KABARBURSA.COM - PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) telah melakukan pembelian saham kembali atau buyback saham pada Senin, 22 September 2025. Saham yang dibeli perusahaan sebesar 500.00 lembar saham perusahaan.

Corporate Secretary CSRA, Iqbal Prastowo mengatakan mekanisme buyback saham perseroan melalui Bursa Efek. Adapun harga pelaksanaan pembelian kembali saham senilai Rp825.

"Nilai transaksi Rp412 juta, tidak termasuk biaya transaksi," ujar dia dalam keterbukaan informasi, Senin, 22 September 2025.

Diketahui, periode jangka waktu pelaksanaan buyback saham ialah CSRA sudah dimulai sejak 16 September hingga 15 Desmber 2025. Iqbal menyebut melalui aksi ini, Perseroan memiliki saham tresuri sebanyak 500 ribu.

Ia mengungkapkan jika Perseroan akan melakukan pembelian kembali saham secara bertahap selama periode buyback dan akan melaksanakan buyback tahap selanjutnya.

Iqbal menyatakan aksi buyback saham ini tidak akan memberikan dampak negatif yang material terhadap kegiatan usaha Perseroan.

"Mengingat Perseroan memiliki modal kerja yang cukup untuk melakukan pembiayaan transaksi bersamaan dengan kegiatan usaha Perseroan," pungkasnya.

Industri Kelapa Sawit Cerah, CSRA Siapkan Langkah Ini

PT Cisadane Sawit CSRA) mencanangkan beberapa strategi menyambut prediksi gemilangnya prospek industri kelapa sawit di Indonesia. 
Seperti diketahui, industri kelapa sawit memiliki peran strategis dalam perekonomian Indonesia, berkontribusi pada ketahanan pangan, energi, dan ekonomi. Namun, Manajemen CSRA mengungkap, saat ini industri kelapa sawit Indonesia menghadapi berbagai tantangan dan peluang yang mempengaruhi kinerjanya.


"Secara keseluruhan, industri kelapa sawit Indonesia pada tahun 2025 menunjukkan prospek yang cerah dengan peluang pertumbuhan yang  signifikan," tulis manajemen CSRA dalam keterangannya, Senin, 24 Maret 2025.


Namun disebutkan, tantangan seperti kebijakan energi domestik, ketatnya persaingan global, dan kebutuhan akan inovasi teknologi harus dihadapi untuk memastikan pertumbuhan yang berkelanjutan.


Manajemen CSRA memperkirakan sektor perkebunan sawit Indonesia akan mengalami pertumbuhan pesat pada tahun 2025, didorong oleh kenaikan harga CPO diatas 7,2 persen menjadi MYR 4.500 per ton dan terus tumbuh.


Selain itu, produksi CPO diproyeksikan tumbuh sebesar 3,9 persen, terutama setelah berakhirnya fenomena El Nino pada Mei 2024 lalu.
Peluang itu pun bakal dimanfaatkan oleh CSRA untuk mempercepat ekspansi perusahaan, ekspansi anorganik, dan investasi strategis.

Direktur Keuangan & Pengembangan Strategis CSRA Seman Sendjaja mengatakan, perusahaan telah mengalokasikan anggaran untuk belanja modal (Capex) sebesar Rp100 miliar, di antaranya ialah 50 persen digunakan untuk menuntaskan pembangunan pabrik kelapa sawit ketiga di kabupaten Banyuasin yang di rencanakan mulai beroperasi pada  Juli 2025.

"Dan 50 persen sisanya untuk pembayaran ganti rugi tanam tumbuh (GRTT) dan penanaman areal baru di wilayah operasional region Sumatera Selatan," ujar dia dalam keterangan tertulisnya dikutip, Senin, 24 Maret 2025.

Seman melanjutkan, pihaknya juga telah menerapkan strategi untuk meninjau peluang dalam mengakuisisi lahan baru, dengan prioritas dekat dengan area perkebunan Perseroan yang sudah ada agar mudah mengintegrasikan operasional CSRA.

Dia melihat, kini perusahaan memiliki pertumbuhan  yang kuat, dengan fokus pada memulihkan margin bruto Perusahaan. Untuk mendukung pencapaian tujuan pendapatan jangka panjang, katanya, CSRA akan meningkatkan investasi di pabrik dan mekanisasi.


"Perusahaan juga memprioritaskan penciptaan arus kas yang kuat seiring dengan langkah-langkah pengembangan strategis yang sedang dijalankan oleh Perusahaan," tuturnya.

Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Hutama Prayoga

Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.