KABARBURSA.COM – PT Dharma Kyungshin Indonesia (DKI), anak perusahaan PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA), telah melakukan langkah penting dengan memulai ekspor perdana komponen otomotif ke Alabama, Amerika Serikat.
Presiden Direktur PT Dharma Group, Irianto Santoso, menyatakan bahwa ini merupakan awal dari serangkaian ekspor komponen otomotif ke AS. Komponen yang diekspor adalah wiring harness untuk kendaraan merek Hyundai dan KIA.
“Nilai total ekspor ini diproyeksikan mencapai sekitar 15,8 juta dolar AS pada tahun 2024, dan meningkat menjadi 26,8 juta dolar AS pada 2025. Untuk ekspor perdana ini, dua kontainer telah dikirim ke AS dengan nilai total 450.000 dolar AS, atau sekitar Rp7,23 miliar,” ujar Irianto dalam pernyataannya, dikutip Minggu 11 Agustus 2024.
Ia juga menambahkan bahwa kegiatan ekspor ini akan terus berkembang secara berkelanjutan, sehingga dapat memberikan manfaat signifikan bagi para pemegang saham dan juga bagi perekonomian Indonesia.
Kinerja Saham DRMA
Berdasarkan data yang dihimpun dari Stockbit, Minggu, 11 Agustus 2024, pada kuartal pertama 2024, DRMA mencatat pendapatan sebesar Rp133 miliar, menurun dari Rp216 miliar pada kuartal pertama 2023. Meskipun demikian, angka ini tetap menunjukkan kenaikan dibandingkan dengan Rp116 miliar pada kuartal pertama 2022.
Kuartal kedua 2024 juga mencatat penurunan pendapatan menjadi Rp104 miliar, dari Rp130 miliar pada kuartal kedua 2023 dan Rp28 miliar pada kuartal kedua 2022.
Meskipun kinerja kuartalan menunjukkan penurunan, hasil tahunan dan 12 bulan terakhir (TTM) DRMA menunjukkan pendapatan yang tetap kuat. Untuk tahun 2024, pendapatan annualised mencapai Rp474 miliar, menurun dari Rp612 miliar pada 2023, namun meningkat dibandingkan dengan Rp394 miliar pada 2022.
Sedangkan untuk TTM hingga kuartal kedua 2024, pendapatan mencapai Rp503 miliar atau lebih rendah dibandingkan dengan Rp612 miliar pada TTM 2023. Dengan kapitalisasi pasar saat ini sebesar Rp4.776 miliar dan jumlah saham beredar sebesar Rp4,71 miliar, DRMA tetap berada dalam posisi yang solid di pasar.
Kinerja keuangan DRMA menunjukkan bahwa meskipun ada penurunan pada beberapa kuartal terakhir, perusahaan masih mempertahankan pendapatan yang kuat dan stabil secara tahunan. Para investor dapat melihat dinamika ini sebagai indikator penting dalam mengevaluasi prospek investasi dan potensi pertumbuhan perusahaan ke depan.
Sementara itu, PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) baru-baru ini melaporkan hasil yang mengesankan dalam hal profitabilitas, mencerminkan efisiensi dan kekuatan operasional perusahaan.
Dengan Return on Assets (ROA) sebesar 14,44 persen dalam 12 bulan terakhir (TTM), DRMA menunjukkan kemampuan yang solid dalam memanfaatkan asetnya untuk menghasilkan laba. Angka ini menegaskan bahwa perusahaan efektif dalam mengelola asetnya untuk meningkatkan hasil finansial.
Lebih lanjut, Return on Equity (ROE) DRMA tercatat sebesar 25,55 persen TTM, menandakan bahwa perusahaan berhasil menghasilkan laba yang signifikan dari modal yang diinvestasikan oleh pemegang saham.
Rasio ini menunjukkan bahwa DRMA memberikan pengembalian yang kuat kepada pemegang saham, mencerminkan kinerja yang unggul dalam menghasilkan nilai dari ekuitas yang ada.
Untuk margin keuntungan, DRMA mencatatkan Gross Profit Margin sebesar 16,52 persen pada kuartal terbaru. Margin ini menunjukkan efisiensi perusahaan dalam menghasilkan laba kotor dari penjualan, menegaskan keberhasilan strategi perusahaan dalam mengelola biaya produksi dan penjualan.
Dalam hal margin operasional, DRMA mencatatkan angka 11,41 persen untuk kuartal ini. Margin ini mencerminkan keuntungan yang diperoleh dari operasi utama perusahaan, sebelum memperhitungkan biaya non-operasional seperti bunga dan pajak. Angka ini menunjukkan bahwa DRMA mampu mempertahankan profitabilitas yang sehat dari aktivitas operasionalnya.
Selain itu, Net Profit Margin DRMA berada pada 8,50 persen untuk kuartal terbaru, yang menggambarkan proporsi laba bersih yang dihasilkan dari total pendapatan. Margin ini mengindikasikan bahwa DRMA berhasil menjaga biaya dan pengeluaran dalam batas yang terkendali, sehingga mampu menghasilkan laba bersih yang solid.
Valuasi
Dengan rasio Price to Earnings (PE) yang annualised sebesar 10,07 kali, saham DRMA diperdagangkan pada harga yang relatif terjangkau dibandingkan dengan laba per saham yang dihasilkan. Rasio ini menunjukkan bahwa saham DRMA dinilai rendah di pasar, memberikan peluang bagi investor untuk membeli saham dengan nilai yang wajar.
Rasio Price to Revenue (PR) dalam 12 bulan terakhir (TTM) berada di angka 9,50, menunjukkan bahwa saham DRMA diperdagangkan pada harga yang menarik jika dibandingkan dengan pendapatan yang dihasilkan perusahaan. Rasio ini mendukung pandangan bahwa saham DRMA memiliki nilai yang baik berdasarkan pendapatan yang dihasilkan.
Untuk prospek masa depan, rasio Forward PE DRMA tercatat sebesar 7,34, yang menunjukkan harapan pasar terhadap pertumbuhan laba di masa depan. Rasio ini mengindikasikan ekspektasi yang optimis terhadap potensi keuntungan perusahaan, dengan harga saham yang relatif rendah dibandingkan proyeksi laba yang diharapkan.
Dalam hal penjualan, rasio Price to Sales (P/S) saat ini berada di 0,89, menunjukkan bahwa saham DRMA diperdagangkan sedikit di bawah satu kali penjualan per saham. Ini mencerminkan valuasi yang konservatif dengan potensi pertumbuhan pendapatan yang masih cukup baik.
Rasio Price to Book Value (P/BV) DRMA saat ini adalah 2,43, yang menunjukkan bahwa saham diperdagangkan di atas nilai buku perusahaan. Meskipun demikian, rasio ini mencerminkan keyakinan pasar terhadap nilai dan potensi pertumbuhan perusahaan.
Untuk arus kas, rasio Price to Cashflow (P/CF) DRMA berada di 6,51, menunjukkan bahwa saham perusahaan diperdagangkan pada harga yang relatif wajar dibandingkan dengan arus kas operasional yang dihasilkan. Rasio Price to Free Cashflow (P/FCF) mencapai 16,51, yang sedikit lebih tinggi, menunjukkan bahwa meskipun ada potensi pengembalian, investor mungkin perlu memperhatikan bagaimana perusahaan mengelola arus kas bebasnya.
Terakhir, rasio Enterprise Value to EBITDA (EV/EBITDA) DRMA tercatat di angka 5,75. Rasio ini menunjukkan valuasi yang cukup baik dalam hal potensi keuntungan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi, menegaskan bahwa saham DRMA menawarkan peluang investasi yang solid dengan valuasi yang efisien.
Dengan valuasi yang menarik dan rasio keuangan yang menunjukkan potensi pertumbuhan, saham DRMA bisa menjadi pilihan investasi yang menjanjikan bagi mereka yang mencari nilai dan peluang di pasar saham.
Deviden
PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) baru-baru ini mengumumkan distribusi dividen yang menarik bagi para pemegang sahamnya, dengan hasil dividen yang kompetitif. Dividen per saham untuk 12 bulan terakhir (TTM) tercatat sebesar 36,40, mencerminkan komitmen perusahaan untuk memberikan imbal hasil yang baik kepada para investor.
Rasio pembayaran dividen (payout ratio) DRMA berada di angka 36,13 persen. Rasio ini menunjukkan proporsi laba bersih yang dibagikan sebagai dividen, mengindikasikan bahwa perusahaan menjaga keseimbangan yang sehat antara membagikan keuntungan kepada pemegang saham dan mempertahankan dana untuk reinvestasi dan pengembangan bisnis.
Dengan yield dividen sebesar 3,59 persen, saham DRMA menawarkan pengembalian yang menarik bagi para investor yang mencari pendapatan dari investasi mereka. Angka ini mencerminkan daya tarik saham DRMA dalam hal distribusi imbal hasil dividen dibandingkan dengan harga sahamnya.
Tanggal ex-dividend terbaru untuk DRMA adalah 7 Mei 2024. Bagi investor yang ingin menerima pembayaran dividen ini, penting untuk memiliki saham DRMA sebelum tanggal tersebut. Pengumuman ini menunjukkan bahwa DRMA tetap berkomitmen untuk memberikan nilai tambah kepada pemegang saham melalui distribusi dividen yang stabil dan kompetitif.
Secara keseluruhan, dividen yang diumumkan oleh DRMA menunjukkan kinerja perusahaan yang baik dan komitmen untuk memberikan hasil yang memuaskan bagi para investor, menjadikannya pilihan menarik dalam pasar saham. (*)