Logo
>

Edi Riva'i Tambah Kepemilikan Saham TPIA

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Edi Riva'i Tambah Kepemilikan Saham TPIA

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Edi Riva'i, Direktur PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. (TPIA), menambah porsi kepemilikan sahamnya pada 13 September 2024 dengan membeli 10.000 lembar saham TPIA pada kisaran harga Rp8.950 hingga Rp8.975 per saham. Sebelumnya, pada 30 Agustus dan 2 September 2024, ia juga membeli 15.000 lembar saham TPIA dengan harga Rp9.450 hingga Rp9.500 per saham.

    Setelah transaksi ini, kepemilikan saham Edi Riva'i di TPIA meningkat menjadi 56.600 lembar saham, dibandingkan dengan kepemilikan sebelumnya sebanyak 46.600 lembar saham. Tujuan dari transaksi ini adalah investasi dengan kepemilikan langsung atas saham TPIA.

    Rencana Ambisius Terkait IPO

    PT Chandra Asri Pacific Tbk (TPIA) baru-baru ini mengungkapkan rencana ambisius terkait penawaran umum perdana saham (IPO) untuk anak usahanya, PT Chandra Daya Investasi (PT CDI). Informasi ini disampaikan melalui keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), yang mengonfirmasi bahwa manajemen tengah menjajaki kemungkinan IPO untuk PT CDI.

    PT Chandra Daya Investasi, sebagai salah satu anak perusahaan PT Chandra Asri Pacific Tbk, berfokus pada investasi di sektor infrastruktur. Rencana IPO ini menunjukkan langkah strategis untuk memanfaatkan potensi pertumbuhan sektor infrastruktur yang dinilai menjanjikan. Manajemen PT Chandra Asri Pacific Tbk menyebutkan bahwa rencana tersebut masih berada dalam tahap pembahasan internal dan belum final.

    “Perseroan memang mulai menjajaki kemungkinan rencana IPO atas PT CDI, namun hal ini masih dalam tahap pembahasan internal,” ungkap manajemen pada Selasa, 20 Agustus 2024.

    Manajemen menambahkan bahwa PT CDI memainkan peran penting sebagai motor pertumbuhan dalam Chandra Asri Group. Usaha infrastruktur yang dikelola PT CDI dianggap memiliki prospek yang sangat baik, memberikan potensi pertumbuhan yang signifikan bagi grup.

    “Perseroan tentu saja akan tetap mengikuti dan mematuhi ketentuan dari peraturan pasar modal yang berlaku,” tambah manajemen, menegaskan komitmen mereka terhadap kepatuhan regulasi pasar modal.

    Langkah ini mencerminkan strategi jangka panjang Chandra Asri Group dalam memperluas portofolio dan mengoptimalkan sumber daya untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Investor dan pemangku kepentingan akan menantikan perkembangan lebih lanjut mengenai rencana IPO ini, yang diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi pasar saham dan sektor infrastruktur Indonesia.

    Suntikan Investasi dari Thailand

    PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) baru saja mencatatkan sejarah penting dengan meraih investasi sebesar USD194 juta dari Electric Generating Public Company Limited (EGCO Group), sebuah perusahaan energi independen berbasis di Thailand. Lewat investasi ini, EGCO akan memiliki 30 persen saham di PT Chandra Daya Investasi (CDI), anak perusahaan dari Chandra Asri Group yang fokus pada bisnis infrastruktur. Sementara itu, TPIA tetap mempertahankan mayoritas saham sebesar 70 persen di CDI.

    Menurut Suryandi, Direktur SDM & Urusan Korporat Chandra Asri, dana investasi yang diterima ini akan digunakan untuk memperkuat bisnis infrastruktur Chandra Asri Group, yang mencakup sektor energi, air, dan fasilitas pelabuhan.

    “Kami terus melihat peluang besar dalam mengembangkan bisnis infrastruktur, dan investasi ini akan menjadi bahan bakar utama dalam perjalanan kami,” ujar Suryandi.

    PT Chandra Daya Investasi (CDI) adalah unit khusus di bawah TPIA yang fokus pada pengembangan solusi infrastruktur. Di dalam CDI, berbagai bisnis dijalankan, seperti bisnis energi melalui Krakatau Daya Listrik, bisnis air melalui Krakatau Tirta Industri, dan bisnis jetty serta tank lewat Redeco Petrolin Utama. Suryandi menambahkan bahwa pintu selalu terbuka bagi investor asing lainnya yang ingin berkontribusi dalam pengembangan bisnis ini.

    Dalam sektor energi, TPIA menargetkan pengembangan pembangkit listrik gas Combined Cycle Power Plant (CCPP) dengan kapasitas 120 megawatt (MW). Proyek ini akan dikelola oleh Krakatau Daya Listrik, yang juga diarahkan untuk menjadi perusahaan penyedia energi baru terbarukan (EBT) di masa depan.

    Di sektor air, TPIA fokus pada pengolahan air bersih dengan fasilitas yang terintegrasi dari hulu ke hilir, menjadi satu-satunya fasilitas semacam ini di Indonesia. Sementara di sektor jetty dan tank, perusahaan ini fokus pada layanan tangki dan dermaga untuk produk kimia dan minyak bumi olahan.

    Portofolio CDI mencakup berbagai aset infrastruktur unggulan, seperti perusahaan air terbesar dan satu-satunya yang terintegrasi di Indonesia, serta salah satu dari dua pembangkit listrik siklus gabungan turbin gas di Indonesia. CDI juga memiliki perusahaan patungan pembangkit listrik ramah lingkungan berkapasitas 200 MW bersama Posco International, perusahaan perdagangan terbesar di Korea Selatan, serta perusahaan jasa penyewaan tangki perantara dan pengelolaan dermaga terintegrasi di kawasan industri terkemuka di Jawa.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.