KABARBURSA.COM - Harga emas dunia naik pada Jumat, 30 November 2024, didukung pelemahan dolar AS dan ketegangan geopolitik yang belum mereda. Namun, secara bulanan, emas mencatatkan penurunan terburuk sejak September tahun lalu akibat aksi jual besar-besaran pasca kemenangan Donald Trump dalam pemilu Amerika Serikat.
Menurut Consumer News and Business Channel, harga emas spot naik 0,4 persen menjadi USD2650,1 per ons, meskipun secara mingguan turun lebih dari 2 persen setelah mengalami penurunan tajam di awal pekan. Kontrak berjangka emas AS juga naik 0,7 persen menjadi USD2684,9 per ons.
Selama November, harga emas telah melemah lebih dari 3 persen, mencatatkan kinerja bulanan terburuk dalam lebih dari setahun. Pelemahan ini dipicu oleh penguatan dolar AS akibat “euforia Trump” yang terjadi pada awal bulan. Kemenangan Trump memunculkan ekspektasi kebijakan fiskal besar-besaran, tarif tinggi, dan pembatasan imigrasi yang lebih ketat, mendorong penguatan dolar dan aksi jual emas.
Indeks dolar AS menyentuh level terendah dalam lebih dari dua minggu pada akhir November, meskipun tetap mencatatkan kenaikan sekitar 2 persen sepanjang bulan.
Tekanan Baru dari Kebijakan Trump
Harga emas diuntungkan oleh ketegangan geopolitik dan pemangkasan suku bunga The Fed sepanjang tahun ini. Namun, prospek kebijakan tarif tinggi yang memicu inflasi memberikan tekanan baru bagi logam mulia ini. Hal ini membuat The Fed diperkirakan lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan pemangkasan suku bunga lebih lanjut.
“Ketidakpastian terkait bagaimana kebijakan tarif Trump akan terealisasi, ditambah potensi perlambatan ekonomi, justru dapat mendukung emas sebagai aset safe haven,” kata Jim Wyckoff, analis senior Kitco Metals.
Investasi Aman di Tengah Ketidakpastian
Emas tetap menjadi pilihan investasi aman selama periode ketidakpastian ekonomi dan geopolitik, terutama dalam lingkungan suku bunga rendah. “Ketidakpastian global yang terus berlangsung mendorong permintaan emas sebagai aset safe haven,” ujar Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank.
Ketegangan geopolitik terus menjadi perhatian pasar. Pada Kamis, militer Israel melaporkan dugaan pelanggaran gencatan senjata oleh Hezbollah di Lebanon selatan. Di sisi lain, Rusia meluncurkan serangan besar kedua bulan ini terhadap infrastruktur energi Ukraina.
Selain emas, logam mulia lain juga mengalami kenaikan harga pada Jumat, tetapi tetap mencatat kerugian bulanan. Harga perak spot naik 1,3 persen menjadi USD30,64 per ons, platinum meningkat 2 persen menjadi USD949,80 per ons, dan paladium menguat 0,7 persen ke USD982,50 per ons.
Relatif Stabil
Harga emas diperdagangkan relatif stabil pada pembukaan kemarin, meskipun diperkirakan akan mengalami penurunan mingguan. Pasalnya, pasar sedang menantikan sejumlah data ekonomi penting dari Amerika Serikat. Data tersebut diperkirakan akan mempengaruhi arah kebijakan moneter Federal Reserve dan berpotensi mengguncang permintaan terhadap emas batangan.
Pada pukul 00.06 GMT, harga emas spot tercatat turun 0,1 persen menjadi USD2.637,71 per ons, dengan penurunan hampir 3 persen selama pekan ini. Harga emas berjangka AS juga mengalami penurunan sebesar 0,1 persen, terpangkas menjadi USD2.636,80.
Minggu depan, pasar akan mengamati dengan cermat data ketenagakerjaan utama dari AS, yang meliputi laporan lowongan pekerjaan, laporan ketenagakerjaan ADP, serta data pengangguran yang akan memberikan gambaran lebih jelas mengenai kemungkinan pemangkasan suku bunga oleh Federal Reserve.
Kemarin, pasar relatif sepi karena libur Thanksgiving di AS yang membuat perdagangan berkurang signifikan.
Sementara itu, data yang dirilis Rabu lalu menunjukkan bahwa penurunan inflasi AS telah menemui hambatan dalam beberapa bulan terakhir. Hal ini mengindikasikan bahwa kemungkinan besar Federal Reserve akan melanjutkan pemangkasan suku bunga secara lebih hati-hati. Menurut alat FedWatch dari CME Group, peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan Desember kini diperkirakan mencapai 62,8 persen.
Dari sisi geopolitik, ketegangan meningkat setelah militer Israel mengklaim berhasil menyerang fasilitas yang digunakan Hizbullah untuk menyimpan roket jarak menengah di Lebanon selatan, pada Kamis. Serangan ini terjadi setelah kedua belah pihak saling menuduh melanggar gencatan senjata yang sudah berlangsung lebih dari setahun.
Di sisi lain, Rusia melancarkan serangan besar kedua terhadap infrastruktur energi Ukraina pada hari yang sama, yang menyebabkan pemadaman listrik massal di seluruh wilayah tersebut. Ketidakstabilan geopolitik seperti ini seringkali mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai aset yang lebih aman.
Sementara itu, harga perak spot turun 0,1 persen menjadi USD30,23 per ons, platinum mencatatkan kenaikan tipis sebesar 0,1 persen menjadi USD932,55, dan harga paladium stabil di USD975,68.(*)