Logo
>

ERAA Umumkan Pengunduran Diri Komut dan Tiga Direktur

Ditulis oleh Hutama Prayoga
ERAA Umumkan Pengunduran Diri Komut dan Tiga Direktur

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Erajaya Swasembada Tbk (ERAA) baru saja menyampaikan pengunduran diri komisaris utama dan tiga direktur perusahaan.

    Kepala Bidang Hukum & Sekretaris Perusahaan, Amelia Allen mengatakan perusahaan telah menerima surat permohonan pengunduran diri para petinggi tersebut.

    Adapun pimpinan Perseroan yang mengundurkan diri itu adalah Ardy Hady Wijaya selaku Komisaris Utama (Komut) , dan tiga direktur yaitu Elly,  Mitchella Ardy Hady Wijaya, dan Keith Ardy Hady Wijaya.

    "Pengunduran diri di atas adalah karena alasan pribadi," kata Amelia dalam keterbukaan informasi di Jakarta dikutip Sabtu, 1 Februari 2025.

    Amelia menjelaskan pengunduran diri tersebut akan diputuskan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang belum ditetapkan jadwalnya.

    Tersulut Penjualan Gadget

    Sebelumnya diberitakan, ERAA mencatatkan laba bersih mengesankan tersulut tingginya penjualan gadget. Dalam keterbukaan informasi yang dikutip Kabarbursa.com pada Selasa, 29 Oktober 2024, dilaporkan hasil kinerja keuangan yang kuat untuk periode sembilan bulan pertama tahun 2024 (9M24).

    Terungkap, laba bersih ERAA mencapai Rp791 miliar, meningkat sebesar 60 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (YoY). ERAA berhasil melampaui ekspektasi pasar, mencapai 83 persen dari estimasi laba bersih sepanjang tahun 2024 (FY24F) berdasarkan konsensus analis.

    Sebagai perbandingan, pada 9M23, laba bersih perusahaan hanya mencapai 60 persen dari total laba bersih FY23, menunjukkan peningkatan yang signifikan dalam performa keuangan perusahaan.

    Pada kuartal ketiga 2024, Erajaya berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp268 miliar, naik 640 persen YoY meskipun stagnan dibandingkan kuartal sebelumnya. Pertumbuhan laba bersih yang signifikan ini didukung oleh beberapa faktor utama, yaitu pertumbuhan pendapatan sebesar 11 persen YoY meski mengalami penurunan 6 persen QoQ.

    Selanjutnya, ekspansi margin laba kotor (GPM) yang meningkat menjadi 12 persen, naik 191 basis poin (bps) YoY dan 145 bps QoQ. Dan, peningkatan pendapatan lainnya dari support promosi yang naik menjadi Rp60 miliar dibandingkan hanya Rp5 miliar pada 3Q23, sehingga mendorong peningkatan laba usaha sebesar 119 persen YoY menjadi Rp520 miliar.

    Catatan pendapatan Erajaya pada 3Q24 tercatat sebesar Rp15,5 triliun, meningkat 11 persen YoY namun turun 6 persen QoQ. Secara kumulatif, pendapatan selama 9M24 mencapai Rp48,6 triliun, tumbuh 14 persen YoY dan sesuai dengan ekspektasi, setara dengan 73 persen dari estimasi pendapatan FY24F konsensus. Sebagai perbandingan, pada 9M23, pendapatan perusahaan setara dengan 71 persen dari pendapatan sepanjang FY23.

    Segmen Cellular Phones and Tablets terus menjadi kontributor utama dengan menyumbang 82 persen dari total pendapatan Erajaya pada 3Q24, tumbuh 14 persen YoY meski turun 12 persen QoQ. Selain itu, segmen Accessories and Others juga menunjukkan kinerja yang solid, tumbuh 20 persen YoY dan 17 persen QoQ, berkontribusi 12 persen dari total pendapatan perusahaan.

    Ekspansi Margin Laba Kotor (GPM) yang signifikan pada 3Q24 turut menjadi faktor kunci keberhasilan Erajaya. GPM pada segmen Cellular Phones and Tablets meningkat sebesar 88 bps YoY menjadi 5,7 persen, sedangkan GPM pada segmen Accessories and Others naik 65 bps YoY menjadi 14,7 persen.

    Peningkatan ini mendorong pertumbuhan laba kotor dari kedua segmen tersebut masing-masing sebesar 34 persen YoY dan 25 persen YoY, dengan laba kotor segmen Cellular Phones and Tablets mencapai Rp1,2 triliun dan Accessories and Others sebesar Rp500 miliar.

    Dengan kinerja keuangan yang melampaui ekspektasi, Erajaya Swasembada diproyeksikan akan terus mengalami pertumbuhan positif hingga akhir tahun. Peningkatan margin laba kotor serta pertumbuhan pendapatan yang stabil dari segmen utama diperkirakan akan terus menjadi pendorong utama keberhasilan perusahaan.

    Dengan capaian ini, Erajaya menunjukkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di sektor distribusi elektronik di Indonesia, yang berhasil mengatasi tantangan pasar dan terus berkembang secara menguntungkan.

    ERAA Mulai Rambah Bisnis Mobil Listrik

    ERAA) melalui PT Era Inovasi Otomotif (EIO) mulai merambah bisnis mobil listrik dengan menggandeng dua perusahaan asal China yaitu Shenzhen Xiaopeng Motors Supply Chain Management (XPENG) dan Guangzhous Xiaopeng Motors Trading.

    Merujuk keterbukaan informasi, yang dikutip Kabarbursa.com pada Rabu, 1 Januari 2025, EIO merupakan perusahaan afiliasi ERAA yang sahamnya dimiliki 99,995 persen oleh SES, yang merupakan perusahaan terkendali dengan kepemilikan langsung oleh Perseroan sebesar 80 persen.

    Adapun Shenzhen Xiaopeng Motors Supply Chain Management merupakan produsen kendaraan listrik yang bergerak pada manajemen rantai pasokan otomotif, khususnya terkait dengan merek Xiaopeng Motors.

    Sementara Guangzhous Xiaopeng Motors Trading adalah perusahaan swasta kendaraan listrik pintar terkemuka di China. Perusahaan ini bergerak di bidang perdagangan dan distribusi kendaraan listrik yang diproduksi oleh XPENG.

    Kepala Bidang Hukum dan Sekretaris Perusahaan ERAA Amelia Allen, mengatakan dalam kolaborasi ini XPENG berkomitmen untuk melakukan kolaborasi dengan EIO selaku mitra resmi untuk membangun jaringan distribusi kendaraan listrik produk XPENG secara luas di Indonesia.

    “EIO akan mengorganisasi penjualan, serta memastikan layanan berkualitas tinggi sesuai dengan standar XPENG dan memberikan layanan purna jual kepada pelanggan dalam rangka memperkuat posisi pasar dan memastikan keberlanjutan serta inovasi dalam industri kendaraan listrik di Indonesia,” ujarnya dalam keterbukaan informasi di Jakarta dikutip hari ini.

    Amelia menyebut, penandatanganan perjanjian distributor antara EIO dan XPENG merupakan pencapaian penting dalam perjalanan usaha Perseroan melalui perusahaan afiliasinya, dengan langkah strategis memasuki bisnis kendaraan listrik.

    Dengan penandatangan perjanjian distributor ini, lanjut dia, maka tidak akan memberikan dampak negatif terhadap kegiatan operasional, hukum serta kelangsungan usaha yang ada saat ini.

    “Melainkan akan memberikan kontribusi keuangan tambahan bagi Perseroan dari lini usaha tersebut,” pungkas Amelia.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.