KABARBURSA.COM – Suasana pembangunan di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK2), Tangerang, kian ramai. Deretan proyek hunian, pusat bisnis, hingga convention hall terus tumbuh di lahan yang digarap sebagai kota mandiri baru. Di balik geliat itu, PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) tengah menyiapkan langkah besar untuk memperkuat cengkeramannya di kawasan ini.
Perseroan berencana membeli tambahan saham PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) hingga 44,10 persen dari PT Agung Sedayu (AS) dan PT Tunas Mekar Jaya (TMJ). Nilai transaksi yang digelontorkan tidak kecil, mencapai Rp16,125 triliun atau setara lebih dari separuh ekuitas PANI per Juni 2025.
Karena nilai dan keterkaitannya, aksi ini masuk kategori transaksi material sekaligus afiliasi. Sejumlah pengurus PANI juga tercatat menjabat di CBDK, sehingga transaksi wajib mendapat persetujuan pemegang saham independen. Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) akan digelar pada 9 Oktober 2025 untuk meminta restu.
Manajemen PANI menegaskan tidak ada benturan kepentingan dalam rencana tersebut. Untuk memastikan transparansi, perusahaan menunjuk Kantor Jasa Penilai Publik Kusnanto & Rekan (KJPP KR) sebagai penilai independen. Dari hasil penilaian, nilai wajar 44,10 persen saham CBDK ditetapkan Rp16,17 triliun, sejalan dengan harga transaksi yang disepakati.
CBDK sendiri merupakan pengembang utama PIK2, kawasan seluas 6.000 hektare yang digarap bersama Grup Agung Sedayu dan Grup Salim. Dari total lahan, CBDK menguasai sekitar 694 hektare. Sejumlah proyek tengah dikerjakan, mulai dari Nusantara International Convention Exhibition (NICE), hotel, hingga pusat bisnis dan hiburan. Pembangunan infrastruktur seperti jalan tol Kamal–Teluknaga–Rajeg (Katara) juga diyakini akan mendongkrak aksesibilitas sekaligus nilai properti di kawasan ini.
Saat ini PANI menggenggam 45,90 persen saham CBDK. Jika transaksi rampung, kepemilikan akan melonjak menjadi 90 persen. Dengan kendali penuh, PANI bisa lebih leluasa mengatur strategi pengembangan PIK2 dan memperkuat pendapatan berulang dari sektor hotel maupun pusat konvensi.
Untuk mendanai aksi korporasi ini, PANI menyiapkan rights issue melalui Penambahan Modal dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMHMETD) III. Sebanyak 1,21 miliar saham baru bernilai nominal Rp100 per saham akan dilepas ke pasar. Manajemen memperkirakan dana yang masuk sekitar Rp16,7 triliun, setelah dikurangi biaya emisi.
Langkah ini diharapkan membuat struktur modal PANI tetap sehat dan mendukung pembiayaan proyek jangka panjang. Apalagi prospek sektor properti dinilai cerah tahun ini, didukung penurunan suku bunga Bank Indonesia dan The Fed. Kondisi tersebut membuat biaya pendanaan lebih ringan dan peluang pembiayaan kredit perumahan semakin terbuka.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekonomi Indonesia tumbuh 5,12 persen year on year pada kuartal II 2025. Meski sedikit melambat dibanding kuartal sebelumnya, tren stabil ini tetap memberi ruang bagi pengembang besar seperti PANI yang memiliki cadangan lahan luas di lokasi strategis.
Dalam laporan resminya, KJPP Kusnanto & Rekan menegaskan nilai pasar saham CBDK dihitung dengan metode Discounted Cash Flow (DCF) dan Capitalized Excess Earning Method. Setelah rekonsiliasi, nilai wajar saham yang menjadi objek transaksi ditetapkan Rp16,17 triliun.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.