KABARBURSA.COM - PT GoTo Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja mengumumkan rencana penutupan perusahaannya di Vietnam per 16 September 2024 nanti.
Menurut Founder Stocknow.id Hendra Wardana, langkah perusahaan menghentikan aktivitas perusahaan di Vietnam merupakan bagian dari upaya restrukturisasi untuk lebih fokus pada bisnis inti, khususnya dalam layanan on-demand dan e-commerce yang memberikan kontribusi besar bagi pendapatan grup.
"Penutupan ini tidak akan berdampak signifikan, mengingat kontribusinya yang kurang dari 0,5 persen terhadap GTV," ungkap Hendra kepada Kabar Bursa, Kamis, 5 September 2024.
Tidak terlalu berdampaknya penutupan perusahaan di Vietnam ini terhadap pergerakan saham GOTO, dikarenakan memiliki daya tarik tersendiri jika harganya menyentuh level Rp 50 per lembar. Hendra menjelaskan strategi ini menunjukkan bahwa manajemen sedang fokus pada efisiensi dan menjaga agar target EBITDA breakeven untuk tahun 2024 tetap tercapai.
Namun, investor harus tetap waspada, terutama jika tidak ada peningkatan signifikan dalam manajemen operasional dan efisiensi biaya. Ada risiko bahwa harga saham dapat terjebak di level Rp50 untuk jangka waktu yang lama tanpa perbaikan kinerja perusahaan.
"Fokus pada pertumbuhan yang lebih berkelanjutan dan upaya untuk mencapai profitabilitas, penting untuk diperhatikan. Jika perusahaan berhasil meningkatkan manajemen dan menjaga pertumbuhan yang konsisten, maka harga saham dapat naik dari level ini. Sebaliknya, tanpa peningkatan signifikan, level Rp50 bisa menjadi parkir atau stagnan yang lama bagi saham GOTO," jelas dia.
Menelisik kinerja saham GOTO pada hari ini hingga penutupan perdagangan sesi I, sahamnya berada pada level Rp53 atau naik 1,92 persen setara dengan 1 poin dibandingkan dengan penutupan sesi I kemarin. Bahkan, dalam satu minggu sahamnya meningkat 1,96 persen setara dengan 1 poin. Dari sesi awal, harga sahm GOTO dibuka pada level Rp52 dan stagnan di level Rp53 hingga penutupan perdagangan sesi I.
Selain itu, terdapat transaksi saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bernilai cukup besar pada perdagangan 4 September 2024. Berdasarkan data pasar, ada 162.967.644 lot saham GOTO (atau 16,2 miliar saham GOTO) yang ditransaksikan di Rp 50 per saham di pasar negosiasi BEI pada 4 September. Frekuensinya sejumlah 9 kali. Adapun nilai keseluruhan transaksi tersebut cukup besar Rp 814,83 miliar.
Sebelumnya, GOTO secara mengejutkan mengonfirmasi jika mereka akan menutup kegiatan operasional di Vietnam pada 16 September 2024 mendatang. Corporate Secretary GOTO, Koesoemohadiani, mengatakan perseroan telah mengambil keputusan bisnis strategis untuk mempertegas fokus perusahaan dalam mengembangkan dan memperkuat kegiatan operasional yang dapat memberikan potensi pertumbuhan signifikan secara berkelanjutan.
Menurutnya, hal tersebut sejalan dengan komitmen GOTO untuk mendorong pertumbuhan bisnis jangka panjang serta perseroan akan terus berinvestasi dalam hal-hal yang dapat menghasilkan pertumbuhan.
“Dengan tetap berkomitmen pada target impas EBITDA yang disesuaikan untuk tahun 2024,” ujar dia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu, 4 September 2024.
Koesoemohadiani menyatakan penutupan wilayah operasional di Vietnam akan mengikuti peraturan dan prosedur setempat.
Di sisi lain, dia juga menyebut jika Vietnam adalah pasar yang sangat terfragmentasi, dengan banyak pemain di bidang transportasi dan pengiriman makanan and bisnis Vietnam berkontribusi kurang dari 0,5 persen dari GTV Grup dan 2 persen dari GTV bisnis on-demand services pada 2Q24.
“Oleh karena itu, keputusan bisnis ini tidak akan berdampak negatif secara material pada kegiatan operasional, kinerja bisnis dan kondisi keuangan perseroan secara menyeluruh,” pungkasnya.
Transaksi Negosiasi
Pada 4 September 2024, terjadi transaksi besar saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) di pasar negosiasi Bursa Efek Indonesia (BEI). Sebanyak 162.967.644 lot saham GOTO, yang setara dengan 16,2 miliar saham, diperdagangkan pada harga Rp50 per saham dalam 9 transaksi di pasar negosiasi BEI. Total nilai transaksi tersebut mencapai Rp814,83 miliar.
Transaksi ini terjadi setelah GOTO menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 30 Agustus 2024, di mana semua agenda yang diajukan perseroan disetujui penuh oleh para pemegang saham. Salah satu agenda penting adalah persetujuan untuk peningkatan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (private placement) sebanyak-banyaknya 10 persen saham. Selain itu, persetujuan juga diberikan untuk beberapa langkah strategis, termasuk perubahan jajaran direksi dan pengurangan modal melalui penarikan kembali saham treasury.
Patrick Walujo, Direktur Utama GOTO, mengungkapkan komitmennya untuk terus menambah nilai bagi para pemegang saham dengan memperluas jangkauan konsumen yang mengutamakan value dan kenyamanan. GOTO mencatatkan peningkatan gross transaction value (GTV) inti sebesar 54 persen pada kuartal kedua tahun ini, yang merupakan capaian tertinggi sejak perusahaan mulai fokus menuju profitabilitas pada awal 2023.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.