KABARBURSA.COM – PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencetak rekor kinerja pada kuartal II 2025, dengan Gross Transaction Value (GTV) inti Grup mencapai Rp89,8 triliun, tumbuh 43 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.
Total GTV Grup naik 26 persen menjadi Rp152,9 triliun, sementara pendapatan bersih meningkat 23 persen secara tahunan menjadi Rp4,3 triliun.
EBITDA yang disesuaikan berbalik positif sebesar Rp427 miliar, membaik Rp491 miliar dibanding kuartal II 2024.
EBITDA Grup juga positif selama tiga kuartal berturut-turut, mencapai Rp292 miliar, atau membaik Rp874 miliar secara tahunan.
Laba usaha untuk pertama kalinya mencatat positif Rp21 miliar, seiring penurunan rugi bersih 77 persen year on year (yoy) menjadi Rp222 miliar. Arus kas dari aktivitas operasional yang disesuaikan tercatat positif Rp313 miliar.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, mengatakan pencapaian ini didorong strategi eksekusi yang konsisten.
“Investasi kami di infrastruktur teknologi, termasuk migrasi cloud dan pengembangan strategi AI, membuat kami lebih gesit menghadapi tantangan dan siap tumbuh ke depan,” ujarnya, melalui keterangan tertulis, dikutip Kamis, 14 Agustus 2025.
Direktur Keuangan GoTo, Simon Ho, menambahkan, bahwa EBITDA yang disesuaikan tertinggi dan arus kas operasi positif menunjukkan kekuatan model bisnis.
"Kami menerapkan disiplin keuangan yang ketat untuk menjaga profitabilitas sekaligus menciptakan nilai jangka panjang bagi pemegang saham,” ungkap Simon.
Dorongan Teknologi dan Inovasi
Pada kuartal ini, GoTo merampungkan migrasi sistem ke Alibaba Cloud dan Tencent Cloud yang diharapkan memangkas biaya cloud tahunan lebih dari 50 persen, sekaligus memastikan seluruh data tersimpan di infrastruktur berbasis Indonesia.
Perseroan juga meluncurkan model AI Sahabat-AI dengan 70 miliar parameter yang dilatih dan ditempatkan di Indonesia.
Model ini mampu beroperasi dalam Bahasa Indonesia, beberapa bahasa daerah, dan sejumlah bahasa internasional.
Selain itu, GoTo membentuk pusat teknologi baru di China untuk mempercepat peta jalan produk dan memperkuat kapabilitas rekayasa melalui alih pengetahuan.
Kinerja Segmen Fintech dan On-Demand
Segmen Financial Technology mencatat GTV inti Rp82,2 triliun, naik 46 persen yoy, dengan pendapatan bersih melonjak 76 persen menjadi Rp1,4 triliun.
EBITDA yang disesuaikan di segmen ini mencapai Rp88 miliar, membaik Rp256 miliar yoy, ditopang pertumbuhan bisnis pinjaman dan pembayaran.
Nilai buku pinjaman konsumen tumbuh 90 persen yoy menjadi Rp6,6 triliun.
Segmen On-Demand Services membukukan GTV Rp16,4 triliun, naik 9 persen yoy, dan pendapatan bersih Rp3,0 triliun.
EBITDA yang disesuaikan naik 264 persen menjadi Rp328 miliar, didorong layanan Mobility dan Delivery yang mencatat peningkatan margin empat kuartal beruntun.
Prospek dan Target 2025
Manajemen GoTo mempertahankan target EBITDA yang disesuaikan sebesar Rp1,4–1,6 triliun untuk tahun penuh 2025.
Perseroan optimistis prospek pertumbuhan tetap kuat, meski menghadapi persaingan ketat dan tantangan makroekonomi.
Dengan neraca yang solid dan kas Rp18,2 triliun per 30 Juni 2025, GoTo menegaskan komitmennya membangun bisnis teknologi berkelanjutan yang fokus pada pelanggan, sekaligus mendukung ekosistem jutaan mitra pengemudi dan merchant di Indonesia. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.