Logo
>

Harap-harap Cemas Pasar Domestik Tunggu Sinyal Pemangkasan Suku Bunga

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harap-harap Cemas Pasar Domestik Tunggu Sinyal Pemangkasan Suku Bunga

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Phintraco Sekuritas, meramal kondisi pasar domestik pekan ini, akan dipengaruhi sentimen pemangkasan suku bunga. Pasar domestik dinilai tengah wait and see terhadap keputusan Federal Open Market Committee (FOMC) dan hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI).

    "Dari domestik, nampaknya pasar juga cenderung wait and see terhadap respon RDG BI atas keputusan FOMC pada 17-18 September 2024 ini," tulis analisis Research Phintraco Sekuritas, Valdy K, Selasa, 17 September 2024.

    Adapun RDG BI sendiri dijadwalkan berlangsung pada tanggal 17 hingga 18 September 2024. Meski begitu, BI diyakini masih akan menahan suku bunga acuannya. Di sisi lain, pelaku pasar berharap dapat titik cerah pemangkasan suku bunga.

    "Pasar berharap ada petunjuk mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan di 4Q24," jelasnya.

    Dalam analisanya, Valdy menilai sentimen pekan ini akan sangat sensitif terhadap saham-saham perbankan, properti, dan otomotif. Ketiga sentimen tersebut, diperkirakan mengalami fluktuasi akibat sentimen FOMC dan RDG BI.

    "Saham-saham bank atau yang sensitif terhadap perubahan suku bunga, seperti properti dan automotive diperkirakan mengalami peningkatan aktivitas (fluktuasi) sebagai respons FOMC dan antisipasi RDG BI tersebut," ungkapnya.

    Di sisi data domestik, tulis Valdy, pasar juga mengantisipasi data neraca perdagangan bulan Agustus 2024. Pertumbuhan nilai ekspor dan impor diperkirakan kembali melambat di Agustus 2024.

    Lebih jauh, Valdy menilai, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan pekan ini, Selasa, 17 September 2024, rawan koreksi ke kisaran 7780-7800. Tanpa arahan dari bursa utama regional Asia (Jepang dan Tiongkok) yang masih libur sepanjang pekan ini, sentimen IHSG akan didominasi oleh sentimen dari AS dan Eropa.

    Bursa Saham AS

    Indeks-indeks Wall Street berakhir mixed pada Senin, 16 September 2024. Wall Street didorong oleh antisipasi pemangkasan suku bunga acuan oleh The Fed dalam FOMC yang dijadwalkan pada 17-18 September 2024.

    Namun, Nasdaq (0,52 persen) mengalami koreksi seiring dengan penurunan saham Apple (2,8 persen), karena analis dari beberapa lembaga keuangan besar di AS memperkirakan permintaan iPhone 16 Pro akan lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya.

    Serupa dengan Wall Street, indeks-indeks di Eropa juga ditutup variatif pada Senin (16/9). Pelaku pasar di Eropa mengantisipasi hasil FOMC The Fed dan pertemuan Bank of England (BoE) yang juga akan berlangsung pekan ini. Pasar menunggu panduan dari Kepala The Fed, Jerome Powell, mengenai arah kebijakan moneter ke depan.

    Data ekonomi dari kawasan Asia relatif tenang di awal pekan ini, seiring dengan libur bursa saham di Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan pada Selasa, 17 September 2024.

    Menjelang pengumuman hasil FOMC, imbal hasil obligasi U.S. 10-year Bond Yield melemah ke 3,618 persen pada Senin, 16 September 2024. Antisipasi FOMC juga mendorong kenaikan harga minyak, dengan harga Brent menguat 1,28 persen dan harga Crude menguat 1,63 persen pada hari yang sama.

    Menghijau Pekan Lalu

    IHSG mencatat rekor pada sepekan periode 9–13 September 2024. Indeks ini sukses mencetak ini rekor baru sebesar 0,18 persen ke level 7.812,131 dari rekor sebelumnya pada level 7.798,154 pada Kamis, 12 September 2024.

    Tak hanya itu, kapitalisasi pasar juga mencetak rekor tertinggi senilai Rp13.390 triliun pada Jumat, 13 September 2024, naik 4,46 persen mengalahkan rekor yang dihasilkan pada hari sebelumnya yakni Rp13.384 triliun.

    Menurut data sepekan yang dikutip dari keterangan resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), peningkatan tertinggi terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian bursa sebesar 40,10 persen menjadi Rp14,98 triliun dari Rp10,69 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Kemudian, rata-rata volume transaksi harian Bursa mengalami kenaikan sebesar 10,79 persen menjadi 23,34 miliar lembar saham dari 21,97 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” tulis BEI dalam keterangannya dikutip, Sabtu, 14 September 2024.

    Menurut BEI, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa selama sepekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 1,66 persen menjadi sebanyak 1,14 juta kali transaksi dari 1,12 juta kali transaksi sepekan sebelumnya.

    Pun dengan kapitalisasi pasar Bursa yang mengalami peningkatan senilai 1,31 persen menjadi Rp13.390 triliun dari Rp13.217 triliun pada pekan lalu.

    “Kemudian, peningkatan turut dialami oleh IHSG selama sepekan sebesar 1,17 persen menjadi berada pada level 7.812,131 dari 7.721,846 pada pekan lalu,” tulis BEI.

    Adapun BEI juga mencatat pergerakan investor asing per kemarin sebesar Rp17, 95 triliun secara nilai bersih. Total, investor asing telah mencatat nilai bersih hingga Rp51,40 triliun sepanjang 2024.

    Selain itu, terdapat pula satu pencatatan obligasi dalam satu pekan periode 9-13 September 2024. Sementara emosi obligasi dan sukuk yang telah tercatat ialah 106 emosi dan 64 emiten sebesar Rp89, 69 triliun sepanjang 2024.

    “Dengan pencatatan tersebut, maka total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 587 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp462,16 triliun dan USD60,12 juta, yang diterbitkan oleh 132 emiten,” tulis BEI.

    Terakhir, BEI juga melaporkan jika Surat Berharga Negara (SBN) yang tercatat di BEI kini berjumlah 186 seri dengan nilai nominal Rp6.182,86 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 9 emisi EBA dengan nilai Rp2,93 triliun. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi