KABARBURSA.COM - Harga emas keluaran Logam Mulia Antam 24 karat hari ini, Jumat, 21 Juni 2024, kembali mengalami kenaikan yang signifikan. Harga emas naik sebesar Rp16.000, sehingga kini berada di level Rp1.371.000 per gram.
Untuk satuan harga emas terkecil, yaitu ukuran 0,5 gram, saat ini dijual seharga Rp735.500. Sementara itu, harga emas ukuran 10 gram dijual seharga Rp13.205.000. Ukuran emas terbesar, yakni 1.000 gram (1 kg), dibanderol dengan harga Rp1.311.600.000.
Dalam sepekan terakhir, harga emas Antam terpantau bergerak di rentang Rp1.342.000 per gram hingga Rp1.371.000 per gram. Sementara itu, dalam sebulan terakhir, pergerakannya ada di rentang Rp1.325.000 per gram hingga Rp1.371.000 per gram.
Harga buyback emas Antam, yaitu harga yang ditawarkan jika Anda ingin menjual emas kembali ke Antam, mengalami penurunan sebesar Rp16.000 per gram dan saat ini berada di level Rp1.249.000 per gram.
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017, pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) 22 sebesar 0,9 persen. Namun, jika Anda menyertakan nomor NPWP dalam transaksi, Anda dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah sebesar 0,45 persen.
Rincian Harga Emas Hari Ini dari Antam
Berikut adalah rincian harga emas batangan dari Antam berdasarkan ukuran:
- 0,5 gram: Rp735.500
- 1 gram: Rp1.371.000
- 2 gram: Rp2.682.000
- 3 gram: Rp3.998.000
- 5 gram: Rp6.630.000
- 10 gram: Rp13.205.000
- 25 gram: Rp32.887.000
- 50 gram: Rp65.695.000
- 100 gram: Rp131.312.000
- 250 gram: Rp328.015.000
- 500 gram: Rp655.820.000
- 1.000 gram: Rp1.311.600.000
Demikianlah rincian harga emas hari ini keluaran Antam untuk berbagai ukuran, mulai dari 1 gram hingga 1.000 gram.
Kenaikan Harga Emas Berpotensi Berlanjut
Harga emas kembali menunjukkan tren positif. Potensi kenaikan harga emas diperkirakan akan terus berlanjut, meskipun mungkin akan ada sedikit penurunan dalam jangka pendek.
Andrew Fischer, analis Deu Calion Futures (DCFX), menjelaskan bahwa pada malam sebelumnya, harga emas naik ke level USD2.365-USD2.366.
Fischer memprediksi potensi kenaikan ini akan cenderung berlanjut, namun ia juga mengingatkan bahwa harga mungkin akan mengalami sedikit penurunan dalam jangka pendek sebelum melanjutkan kenaikan.
“Secara keseluruhan, tren harga emas masih mendukung kenaikan,” kata Fischer dalam keterangan tertulis pada Jumat, 21 Juni 2024.
Secara teknikal, Fischer melihat pola bullish yang kuat. “Meskipun mungkin ada koreksi kecil, harga emas secara garis besar masih menunjukkan potensi kenaikan yang signifikan," jelasnya.
Pada sesi Amerika kemarin hingga awal sesi Asia pagi ini, Jumat, 21 Juni 2024, harga emas naik hingga USD2.374. Saat ini, harga emas mendekati tertinggi dua minggu sebesar USD2.397.
Faktor Pendorong Penguatan Harga Emas
Tiga faktor utama yang mendorong tren positif emas adalah hasil rilis data ekonomi AS, pernyataan para pejabat Federal Reserve (Fed), dan meningkatnya risiko geopolitik.
Data ekonomi dari Amerika Serikat (AS) yang lebih lemah dari yang diharapkan telah meningkatkan ekspektasi para trader bahwa Fed akan melonggarkan kebijakan setidaknya dua kali pada 2024.
Laporan pekerjaan AS yang lebih buruk dari perkiraan mengungkapkan jumlah orang Amerika Serikat yang mengajukan tunjangan pengangguran meningkat di atas estimasi.
Selain itu, data perumahan AS mengecewakan pasar karena Izin Mendirikan Bangunan dan Awal Pembangunan Rumah menurun. Lemahnya rilis data ekonomi ini, bersamaan dengan pernyataan para pejabat Fed, memberikan sinyal bahwa Fed tidak akan segera menurunkan suku bunga.
Presiden Fed Minneapolis, Neel Kashkari, menyatakan kemungkinan butuh satu atau dua tahun untuk menurunkan inflasi inti ke dua persen.
Dia menambahkan, bahwa trayektori suku bunga akan tergantung pada kondisi ekonomi, menekankan bahwa ekonomi AS memang mencapai disinflasi meskipun ada pertumbuhan ekonomi yang luar biasa.
Meningkatnya risiko geopolitik juga membantu tren naik logam mulia. Ketegangan di Timur Tengah meningkat karena Israel mengancam akan melancarkan serangan terhadap Hezbollah di Lebanon. Hal ini, bersama dengan pakta yang baru-baru ini ditandatangani antara Rusia dan Korea Utara, dapat meningkatkan daya tarik emas sebagai aset safe haven.
Secara keseluruhan, prediksi Fischer menunjukkan bahwa harga emas hari ini memiliki potensi kenaikan yang kuat. Meskipun ada kemungkinan koreksi harga emas dalam jangka pendek, tren jangka panjang tetap positif.
“Hal ini karena faktor-faktor ekonomi dan geopolitik yang mendukung, memberikan gambaran optimis bagi para investor,” ujarnya. (bay/*)