KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada pembukaan perdagangan Jumat, 19 September 2025, dibuka menguat tipis di level 8.016,71 naik 8,28 poin atau 0,10 persen dibanding penutupan sebelumnya.
Sepanjang awal sesi IHSG bergerak di kisaran tertinggi 8.036,27 dan terendah 7.983,36. Total transaksi seluruh pasar mencapai 48,94 juta lot dengan nilai Rp2,57 triliun melalui 311.880 kali frekuensi. Di pasar reguler, tercatat 47,84 juta lot dengan nilai Rp2,57 triliun melalui 311.750 kali transaksi.
Sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan pada awal perdagangan. PT Makmur Berkah Amanda Tbk (AMAN) melesat 34,13 persen ke Rp169, diikuti PT Tunas Alfin Tbk (TALF) naik 25,00 persen ke Rp545.
PT Star Pacific Tbk (LPLI) menguat 24,85 persen ke Rp412. PT FKS Multi Agro Tbk (FISH) melonjak 24,81 persen ke Rp1.610, sedangkan PT Satria Mega Kencana Tbk (SOTS) naik 23,58 persen ke Rp655.
Sementara itu, saham-saham yang melemah antara lain PT Ancora Indonesia Resources Tbk (OKAS) yang turun 14,84 persen ke Rp218. PT Kokoh Exa Nusantara Tbk (KOCI) terkoreksi 8,08 persen ke Rp91.
PT Wahana Inti Makmur Tbk (NASI) melemah 6,67 persen ke Rp112. PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA) turun 5,98 persen ke Rp173 dan PT Ketrosden Triasmitra Tbk (KETR) terkoreksi 5,71 persen ke Rp462.
Dari sisi sektoral, sektor industri dasar memimpin penguatan dengan kenaikan 1,16 persen, diikuti sektor industri naik 0,86 persen, sektor kesehatan 0,92 persen, infrastruktur 0,44 persen, energi 0,41 persen, teknologi 0,41 persen, transportasi 0,24 persen.
Sektor non-siklikal 0,31 persen, dan sektor siklikal naik tipis 0,02 persen. Sementara sektor keuangan turun 0,27 persen dan sektor properti terkoreksi 0,39 persen.
Analis menilai penguatan IHSG pada awal perdagangan hari ini ditopang oleh rotasi sektor industri dasar dan kesehatan, yang mendapat sentimen positif dari kenaikan harga komoditas dan ekspektasi peningkatan permintaan domestik.
Aksi beli pada saham berkapitalisasi menengah seperti Makmur Berkah Amanda dan FKS Multi Agro juga menandai optimisme investor terhadap prospek ekonomi pada kuartal akhir tahun ini.
Berdasarkan analisis gelombang dari MNC Sekuritas, Kamis, 18 September 2025, IHSG saat ini diperkirakan berada pada bagian wave [iii] dari wave 3 dari wave (3). Struktur ini memberi sinyal bahwa tren kenaikan masih berpeluang berlanjut, dengan target uji coba terdekat pada rentang 8.063 hingga 8.125.
Dengan support berada di 7.899 dan 7.848, sementara resistance terdekat di 8.039 dan 8.063, ruang gerak indeks terlihat lebih condong ke arah penguatan.
Penguatan ini juga mencerminkan respons positif investor atas potensi stimulus fiskal dan kebijakan pro-pasar yang diperkirakan akan digulirkan pasca reshuffle kabinet. Dengan IHSG yang kembali bertahan di atas 8.000, pelaku pasar memandang tren jangka menengah masih positif, didukung perbaikan fundamental ekonomi domestik dan kestabilan makro.
IHSG Berpeluang Bangkit
Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas (IPOT) Hari Rachmansyah sempat memprediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang bangkit pekan ini, 15 hingga 19 September 2025. Kombinasi katalis global dan domestik diprediksi mendorong laju indeks menembus resistance 8.000 dengan support di 7.650.
Hari mengatakan, tekanan tajam pada awal pekan lalu akibat reshuffle Menkeu yang sempat membuat IHSG terkoreksi -3,53 persen dan memicu capital outflow asing hingga Rp6 triliun kini berbalik arah seiring munculnya stimulus pemerintah dan ekspektasi kebijakan The Fed yang lebih dovish.
Ia mengungkapkan peluang masuknya modal asing kembali ke pasar emerging market semakin besar setelah data ketenagakerjaan Amerika Serikat melemah.
“Keputusan suku bunga The Fed yang berpotensi lebih dovish setelah data ketenagakerjaan melemah membuka peluang arus modal masuk kembali ke emerging market serta menjaga momentum penguatan harga emas sebagai salah satu sektor defensif pilihan investor. Jika suku bunga US dipangkas kemungkinan USD akan melemah dan membuat harga emas semakin naik,” kata Hari melalui keterangan resmi yang diterima KabarBursa.com pada Senin, 15 September 2025.
Dari dalam negeri, fokus investor tertuju pada kebijakan Kementerian Keuangan baru, Purbaya Yudhi Sadewa yang menempatkan dana pemerintah SAL sebesar Rp200 triliun di bank-bank BUMN. Bank Mandiri, BRI, dan BNI masing-masing memperoleh Rp55 triliun, BTN Rp25 triliun, serta BSI Rp10 triliun.
Dana tersebut ditempatkan dalam bentuk deposito on call berbunga sekitar 4 persen dengan tenor enam bulan. Skema tersebut diklaim ditujukan memperkuat likuiditas perbankan dan mendorong kredit sektor riil.
“Meski kebijakan ini positif bagi likuiditas dan pertumbuhan ekonomi, pasar tetap mencermati tekanan outflow asing dan stabilitas rupiah,” tambah Hari.
Pemerintah juga meluncurkan program magang berbayar enam bulan bagi fresh graduate mulai kuartal IV-2025 untuk menjembatani pendidikan dengan kebutuhan industri.
“Kombinasi sentimen global dan domestik ini memperbesar peluang penguatan IHSG pekan ini,” ucapnya Hari.
IHSG pekan lalu sempat rebound +2,49 persen setelah terkoreksi dalam. Sepanjang pekan, indeks hanya turun -0,17 persen.(*)