KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di level 7.533, Selasa, 20 Agustus 2024. Hal ini melanjutkan penguatan sejak Senin, 19 Agustus 2024, usai adanya reshuffle Kabinet Indonesia Maju yang dilakukan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebelumnya, rekor penutupan IHSG tertinggi sepanjang masa atau all time high (ATH), baik penutupan maupun intraday, terjadi pada 19 Agustus 2024 di level 7.466.
Indeks saham menguat 67,15 poin atau plus 0,90 persen dari perdagangan sebelumnya.
CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Surya Wijaya mengatakan bahwa level itu merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
“All time high,” kata William, Selasa, 20 Agustus 2024.
Mengutip RTI Infokom, investor melakukan transaksi sebesar Rp18,94 triliun dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 21,7 miliar saham.
Pada penutupan kali ini, 362 saham menguat, 195 terkoreksi, dan 227 lainnya stagnan. Terpantau 10 dari 11 indeks sektoral menguat, dipimpin sektor cyclical yang naik 1,68 persen.
Sementara itu, bursa saham Asia bervariasi. Indeks Nikkei 225 (Jepang) naik 1,8 persen. Kondisi berbeda terhadap indeks Hang Seng Composite (Hongkong) yang mengalami penurunan sebesar 0,33 persen, dan indeks Kospi (Korea Selatan) menguat 0,83 persen.
Sedangkan bursa saham Eropa juga ditutup bervariasi.
Terpantau, indeks FTSE 100 di Inggris turun 0,48 persen, indeks CAC 40 di Prancis plus 0,32 persen, dan indeks DAX di Jerman naik 0,28 persen.
Sedangkan bursa Amerika Serikat (AS) seluruhnya berada di zona hijau. Indeks S&P 500 plus 1,39 persen, indeks NYSE tumbuh 0,68 persen, dan indeks NASDAQ Composite naik 1,32 persen.
Sementara itu, Pilarmas Investindo Sekuritas mengatakan prestasi IHSG hari ini seiring dengan penguatan bursa saham global, baik indeks saham Asia dan Amerika Serikat (AS).
Pilarmas menjelaskan, penguatan pasar ekuitas ini seiring sikap pelaku pasar yang sedang menanti konfirmasi dari Gubernur The Fed (Bank Sentral AS), Jerome Powell, pada simposium Jackson Hole bahwa The Fed akan memangkas suku bunga pada September.
“Di sisi lain pasar juga berspekulasi The Fed akan memberikan sinyal terkait pemangkasan suku bunga,” tulis Pilarmas dalam risetnya, Selasa, 20 Agustus 2024.
Hal ini, lanjut Pilarmas, dilatarbelakangi pernyataan Presiden Fed Minneapolis Neel Kashkari mengatakan, sudah tepat untuk mempertimbangkan pemangkasan suku bunga pada September karena meningkatnya risiko pasar tenaga kerja. Hal yang sama juga diisyaratkan oleh Presiden Fed San Francisco Mary Daly dan Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee.
Selanjutnya, Pilarmas menyebut, Bank sentral China tidak mengubah suku bunga pinjaman, tentu ini sejalan dengan ekspektasi pasar. Dalam rilisnya Suku bunga acuan pinjaman 1 tahun (LPR) dipertahankan pada 3,45 persen, sementara suku bunga 5 tahun dipertahankan pada 3,95 persen.
Gubernur Bank Sentral China Pan Gongsheng mengatakan, berwenang akan menghindari tindakan drastis apa pun untuk ekonomi. Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa bank sentral akan mempercepat penerapan kebijakan keuangan yang ada, mempelajari langkah-langkah baru, dan mendukung langkah-langkah fiskal yang proaktif.
“Pasar menilai kebijakan moneter yang dilakukan sebagai upaya untuk penyeimbang lebih lanjut sebagai upaya mendorong ekonomi dalam negerinya,” kata Pilarmas.
Sentimen Dalam Negeri
Sedangkan sentimen dari dalam negeri, Pilarmas mengatakan, pasar menanti arah kebijakan moneter Bank Indonesia yang menggelar Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 20-21 Agustus 2024 terkait dengan suku bunga acuannya.
Meskipun BI mempunyai ruang pemangkasan suku bunga acuannya, namun demikian pasar tampaknya memiliki pandangan bahwa BI tetap memperhatikan variabel kondisi Ketidakpastian pasar keuangan global yang masih tinggi serta ketegangan geopolitik yang belum mereda, sehingga diprediksi BI masih mempertahankan suku bunganya, secara konsensus pasar tetap di 6,25 persen.
“Tentunya sebagai upaya untuk menstabilkan nilai rupiah dan menarik aliran masuk modal asing,” tegas Pilarmas.
Top Gainers dan Top Losers
Pada perdagangan hari ini di Bursa Efek Indonesia (BEI), seluruh indeks sektoral menguat bersama dengan IHSG, sektor barang konsumsi nonprimer melonjak 1,65 persen.
Begitu juga dengan sektor keuangan melesat 1,60 persen, sektor kesehatan melompat 1,25 persen, sektor perindustrian terbang 0,99 persen, sektor properti dan real estat melaju 0,98 persen, dan sektor infrastruktur naik 0,90 persen.
Selanjutnya, sektor barang konsumsi primer naik 0,81 persen, sektor transportasi dan logistik menanjak 0,52 persen, sektor teknologi menguat 0,25 persen, sektor barang baku menguat 0,21 persen, dan sektor energi naik 0,10 persen.
Top gainers LQ45 hari ini adalah:
- PT Bank Jago Tbk (ARTO) 8,42persen
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) 7,04persen
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) 5,59persen
Top losers LQ45 terdiri dari:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) -1,85persen
- PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk (INKP) -0,88persen
- PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) -0,82persen
Total volume transaksi bursa mencapai 21,89 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 19,38 triliun. Sebanyak 362 saham menguat. Ada 195 saham yang melemah dan 227 saham flat. (*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.