Logo
>

IHSG Turun Tipis, Pasar Antisipasi Langkah The Fed dan Revisi MSCI

IHSG dibuka turun 34,33 poin atau 0,42 persen ke level 8.082,82. Indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan

Ditulis oleh Pramirvan Datu
IHSG Turun Tipis, Pasar Antisipasi Langkah The Fed dan Revisi MSCI
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: Dok KabarBursa.com

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) tertekan pada awal perdagangan Selasa pagi. Arah pergerakan pasar dibayangi kewaspadaan pelaku pasar terhadap kebijakan suku bunga acuan Federal Reserve (The Fed) yang segera diumumkan.

    IHSG dibuka turun 34,33 poin atau 0,42 persen ke level 8.082,82. Indeks LQ45 yang berisi 45 saham unggulan juga terkoreksi 3,74 poin atau 0,45 persen ke posisi 820,79.

    Rendahnya data inflasi Amerika Serikat memperkuat dugaan bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin. Investor kini menunggu pernyataan Ketua The Fed, Jerome Powell, untuk mendapatkan sinyal arah kebijakan moneter berikutnya, tulis Tim Riset Lotus Andalan Sekuritas dalam laporan mereka di Jakarta, Selasa.

    Sorotan utama pasar global tertuju pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) The Fed. Konsensus memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin ke kisaran 3,75–4 persen. Selain itu, keputusan suku bunga dari European Central Bank (ECB), Bank of Japan (BoJ), dan Bank of Canada juga dinantikan sebagai penentu arah pasar global.

    Dari ranah geopolitik, pertemuan antara Presiden AS Donald Trump dan Presiden China Xi Jinping pada Kamis (30/10) dipandang berpotensi meredakan tensi perdagangan dan menahan rencana tarif baru. Ucapan optimistis Menteri Keuangan AS, Scott Bessent, mengenai prospek kerja sama dagang turut memberi dorongan positif bagi pasar.

    Dari dalam negeri, Morgan Stanley Capital International (MSCI) tengah meninjau ulang metode perhitungan free float saham Indonesia. Proses konsultasi publik berlangsung hingga 31 Desember 2025 dan hasilnya akan diumumkan paling lambat 30 Januari 2026. Regulasi baru yang akan diterapkan pada review Mei 2026 menawarkan dua opsi pendekatan yang lebih ketat terhadap saham dengan kepemilikan korporasi tinggi atau tidak transparan. Penyesuaian pembulatan angka free float juga akan dibuat lebih presisi.

    Konsekuensinya, sejumlah emiten dengan struktur kepemilikan terkonsentrasi berpotensi mengalami pengurangan bobot dalam indeks MSCI. Hal ini bisa memicu arus keluar modal asing, meski analis menilai dampaknya hanya bersifat sementara karena kebijakan tersebut belum diberlakukan.

    Dari kancah global, bursa Eropa ditutup menguat: Euro Stoxx 50 naik 0,63 persen, FTSE 100 Inggris menguat 0,09 persen, DAX Jerman meningkat 0,28 persen, dan CAC Prancis bertambah 0,16 persen. Sementara di Wall Street, pasar juga ditutup positif pada Senin. Indeks S&P 500 melonjak 1,23 persen ke 6.875,16, Nasdaq menanjak 1,83 persen ke 25.821,55, dan Dow Jones naik 0,71 persen ke 47.544,59.

    Pagi ini, bursa regional Asia bergerak bervariasi. Indeks Nikkei melemah 85,82 poin atau 0,12 persen ke 50.452,00, Shanghai turun 3,62 poin atau 0,09 persen ke 3.993,45, Hang Seng terkoreksi 65,70 poin atau 0,25 persen ke 26.368,50. Sementara itu, indeks Strait Times justru menguat 24,61 poin atau 0,54 persen ke 4.464,48.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.