KABARBURSA.COM - Jelang Hari Raya Iduladha 2024, sejumlah harga sembako mengalami kenaikan.
Harga sembako dapat berubah setiap harinya akibat pengaruh berbagai faktor.
Informasi terkait harga sembako begitu penting untuk masyarakat. Pasalnya, berbekal pengetahuan ini, warga Yogyakarta dapat menentukan prioritas bahan makanan yang akan dibeli berikut jumlahnya.
Tak hanya konsumen, pedagang dan produsen juga dapat menentukan langkah yang diambil berdasarkan naik-turunnya harga suatu sembako.
Dengan harga beras naik dan bawang anjlok, berikut daftar harga sembako untuk wilayah Yogyakarta, Rabu, 12 Juni 2024.
Daftar Harga Sembako di Yogyakarta Versi Bapanas
Salah satu sumber untuk mengetahui harga sembako adalah panel harga Badan Pangan Nasional (Bapanas). Adapun daftar harganya memakai hasil rata-rata dari lima wilayah kabupaten, yakni Kota Jogja, Sleman, Bantul, Kulon Progo, dan Gunungkidul.
Dirangkum dari situs resminya pada Rabu, 12 Juni 2024 pukul 11.30 WIB, berikut daftar harga sembako Jogja dari pedagang eceran:
- Beras premium: Rp14.480/kg
- Beras medium: Rp12.740/kg
- Kedelai biji kering impor: Rp10.800/kg
- Bawang merah: Rp39.550/kg
- Bawang putih bonggol: Rp37.940/kg
- Cabai merah keriting: Rp47.040/kg
- Cabai rawit merah: Rp36.990/kg
- Daging sapi murni: Rp135.250/kg
- Daging ayam ras: Rp33.820/kg
- Telur ayam ras: Rp27.500/kg
- Gula konsumsi: Rp17.310/kg
- Minyak goreng kemasan sederhana: Rp15.910/liter
- Minyak goreng curah: Rp16.000/liter
- Tepung terigu curah: Rp9.330/kg
- Tepung terigu kemasan: Rp11.490/kg
- Garam halus beryodium: Rp11.470/kg
- Ikan kembung: Rp36.520/kg
- Ikan tongkol: Rp33.110/kg
- Ikan bandeng: Rp40.150/kg
Daftar Harga Sembako di Jogja Versi PIHPS Nasional
Berdasarkan pantauan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional (PIHPS), beberapa komoditas seperti bawang putih dan merah ukuran sedang, gula pasir kualitas premium dan lokal, serta minyak goreng kemasan bermerek 1 mengalami penurunan harga.
Sementara itu, harga berbagai jenis cabai, telur ayam ras segar, beras kualitas bawah dan super II, daging ayam ras segar, daging sapi kualitas 2, dan minyak goreng curah mengalami kenaikan.
Di sisi lain, harga beras kualitas bawah I, beras kualitas medium I dan II, beras kualitas super I, daging sapi kualitas 1, serta minyak goreng kemasan bermerek 2 tetap stabil.
PIHPS adalah singkatan dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional. Laman ini dikelola oleh Bank Indonesia (BI) sejak tahun 2016. PIHPS menyajikan data seputar barang pokok yang dinilai memiliki kekuatan signifikan dalam pembentukan angka inflasi.
Berdasarkan pantauan pada Rabu, 12 Juni 2024 pukul 11.19 WIB, beberapa komoditas mengalami penurunan harga.
Bawang merah ukuran sedang, bawang putih ukuran sedang, daging ayam ras segar, cabai merah keriting, cabai merah besar, daging sapi kualitas 1, daging sapi kualitas 2, minyak goreng curah, dan minyak goreng kemasan turun harga.
Bawang merah mengalami penurunan drastis dari Rp46.250 pada 11 Juni 2024 menjadi Rp 40.000 per kilogram hari ini. Penurunan harga yang signifikan juga dialami bawang putih ukuran sedang, dari Rp48.750 menjadi Rp 45.000 per kilogram.
Sementara itu, enam varian beras, cabai rawit hijau, gula pasir, dan gula pasir lokal justru naik harga. Beras kualitas medium 1, misalnya, naik dari Rp14.750 menjadi Rp15.000 per kilogram. Beras kualitas bawah juga naik Rl100, dari Rp13.150 menjadi Rp13.250 per kilogram.
Perlu dicatat bahwa data yang disajikan oleh PIHPS untuk wilayah Provinsi DIY diambil dari rata-rata harga Pasar Beringharjo dan Kranggan.
Lebih lengkapnya, di bawah ini adalah daftar harga sembako untuk pasar tradisional Jogja pada 7 Juni 2024:
- Bawang Merah Ukuran Sedang: Rp40.000/kg
- Bawang Putih Ukuran Sedang: Rp45.000/kg
- Beras Kualitas Bawah I: Rp13.250/kg
- Beras Kualitas Bawah II: Rp12.500/kg
- Beras Kualitas Medium I: Rp15.000/kg
- Beras Kualitas Medium II: Rp14.250/kg
- Beras Kualitas Super I: Rp17.000/kg
- Beras Kualitas Super II: Rp16.000/kg
- Cabai Merah Besar: Rp50.000/kg
- Cabai Merah Keriting: Rp50.000/kg
- Cabai Rawit Hijau: Rp45.000/kg
- Cabai Rawit Merah: Rp37.500/kg
- Daging Ayam Ras Segar: Rp35.000/kg
- Daging Sapi Kualitas 1: Rp135.000/kg
- Daging Sapi Kualitas 2: Rp127.500/kg
- Gula Pasir Kualitas Premium: Rp18.000/kg
- Gula Pasir Lokal: Rp17.500/kg
- Minyak Goreng Curah: Rp16.000/kg
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek 1: Rp16.500/liter
- Minyak Goreng Kemasan Bermerek 2: Rp17.500/liter
- Telur Ayam Ras Segar: Rp28.000/kg
Faktor Penyebab Naiknya Harga Sembako
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan harga bahan pokok naik. Dirangkum dari Journal of Sharia and Law berjudul "Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Harga Sembako oleh Para Pedagang Menurut Perspektif Ekonomi Syariah" karya Nur Azizah Nasution dkk, berikut poin-poin yang mempengaruhi kenaikan harga sembako:
Faktor Produksi
Produksi adalah dasar dari ketersediaan barang di pasar. Tanpa produksi yang memadai, pedagang sembako akan kekurangan stok. Beberapa alasan utama produksi tidak optimal termasuk hasil panen yang buruk, keterbatasan biaya dari petani, dan kondisi cuaca yang tidak bersahabat. Misalnya, jika musim kemarau panjang terjadi, tanaman akan kekurangan air, menyebabkan hasil panen menurun. Kekurangan barang di pasar mengakibatkan harga menjadi mahal karena permintaan melebihi pasokan.
Faktor Distribusi
Distribusi yang lambat atau terhambat juga berkontribusi pada kenaikan harga sembako. Proses distribusi yang panjang atau adanya keterlambatan dalam pengiriman barang dari produsen ke pasar bisa menyebabkan kelangkaan sementara. Pedagang yang menghadapi biaya tambahan akibat distribusi yang lama cenderung menaikkan harga untuk menutupi biaya tambahan tersebut dan tetap mendapatkan keuntungan. Selain itu, infrastruktur yang buruk atau jarak yang jauh antara produsen dan konsumen juga bisa memperburuk situasi ini.
Faktor Sumber Pasokan
Ketersediaan sumber pasokan sangat menentukan harga sembako. Jika pasokan melimpah, harga cenderung turun karena persaingan antar penjual untuk menjual barang mereka. Sebaliknya, jika pasokan terbatas, harga akan naik. Contohnya, ketika pasokan beras dari petani menurun akibat bencana alam, harga beras di pasar akan meningkat tajam karena stok terbatas. Oleh karena itu, stabilitas pasokan sangat penting untuk menjaga harga tetap terkendali.
Faktor Permintaan dan Penawaran
Hukum dasar ekonomi menyatakan bahwa ketika permintaan terhadap suatu barang meningkat, harga barang tersebut cenderung naik. Sebaliknya, jika permintaan menurun, harga akan turun. Misalnya, menjelang hari raya besar seperti Idul Fitri, permintaan akan bahan pokok seperti daging dan telur biasanya meningkat signifikan, sehingga harga-harga tersebut cenderung naik. Pedagang sering memanfaatkan momen ini untuk menaikkan harga demi meraih keuntungan lebih.
Faktor Jumlah Pedagang Pesaing
Jumlah pedagang yang bersaing di pasar juga mempengaruhi harga sembako. Semakin banyak pedagang yang menjual barang yang sama, harga akan lebih kompetitif dan cenderung mendekati harga pasar. Sebaliknya, jika jumlah pedagang sedikit, persaingan menjadi kurang ketat dan pedagang bisa menentukan harga yang lebih tinggi. Sebagai ilustrasi, di pasar A yang hanya memiliki dua pedagang sembako, mereka mungkin akan bersaing lebih ekstrem untuk menarik pelanggan, dibandingkan dengan pasar B yang memiliki 10 pedagang sembako, di mana persaingan lebih merata dan harga lebih stabil.
Faktor-faktor ini menunjukkan kompleksitas dinamika pasar sembako yang dipengaruhi oleh berbagai elemen mulai dari produksi, distribusi, hingga persaingan di pasar. Dengan memahami faktor-faktor ini, diharapkan langkah-langkah yang lebih efektif dapat diambil untuk mengendalikan harga sembako demi kesejahteraan masyarakat. (bay/*)