KABARBURSA.COM - Kementerian Perdagangan (Kemendag), memfokuskan empat poin pada program rencana kerja 2025. Salah satu fokusnya adalah pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan Kemendag memiliki empat arah kebijakan sebagai fokus pada Rencana Kerja pada 2025.
Keempat hal tersebut di antaranya adalah, pengembangan ekspor, pembinaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), perdagangan antarwilayah, dan pengamanan perdagangan.
"Arah kebijakan ini merupakan upaya untuk mendukung pencapain target pembangunan RPJPN (Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional) 2025-2045 dan rancangan RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) 2025-2029," kata Zulkifli Hasan dalam rapat dengan Komisi VI DPR RI di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis 13 Juni 2024.
Target dimaksud, lanjut dia, yaitu peningkatan pangsa ekspor barang Indonesia di dunia dari 1,2 persen pada 2022 menjadi lebih dari 1,43 persen pada 2029, dan peningkatan perdagangan antarwilayah sebesar tiga kali lipat dari Rp1,12 triliun pada 2023 menjadi Rp3,01 triliun pada 2025.
Menteri yang biasa disapa Zulhas itu juga mengungkapkan, pihaknya telah menyusun sejumlah kegiatan prioritas tahun 2025. Pertama, pengembangan e-commerce. Kedua, fasilitasi pelaku usaha ekspor melalui export center, temu bisnis, dan fasilitasi perizinan.
"Ketiga, fasilitasi pelaku usaha pasar domestik melalui fasilitasi kemitraan pemasaran, bantuan peralatan/sarana, dan sertifikasi produk dalam negeri," paparnya.
Berdasarkan pemaparannya itu, Zulhas merasa heran anggaran kementerian yang dipimpinnya selalu mengalami penurunan dalam beberapa tahun terakhir. Penurunan terjadi sejak tahun 2021 hingga 2025.
Dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI pada Kamis, 13 Juni 2024, Zulhas menyampaikan, anggaran Kementerian Perdagangan (Kemendag) sebesar Rp1,6 triliun pada 2025. Ia kemudian merinci penurunan tersebut dari tahun ke tahun.
Pada 2021, kata Zulhas, Kemendag memiliki anggaran mencapai hampir Rp3,2 triliun, namun pada 2022, anggaran tersebut berkurang menjadi Rp2,1 triliun. Dan, pada 2023 kembali naik menjadi sebesar Rp2,4 triliun.
“Pada 2024, (anggaran Kemendag) turun lagi menjadi Rp1,9 triliun. Jadi kalau dibandingkan dengan Rp1,9 (triliun), turun hampir 16 persen dari yang tahun kemarin,” terangnya.
Lebih lanjut Zulhas menyampaikan, anggaran pada tahun 2025 bakal dipakai Kemendag untuk kebutuhan operasional dan non-operasional.
Rinciannya, alokasi anggaran operasional mencapai Rp1,1 triliun yang di antaranya untuk belanja pegawai sebesar Rp675 miliar dan belanja barang Rp458 miliar. “Sementara belanja non operasional Rp525 miliar,” ungkap Zulhas.
Secara rinci, Kemendag memiliki 11 agenda utama pada tahun 2025. Pertama, mereka mengalokasikan dana sebesar Rp2,59 miliar untuk memajukan e-commerce. “Anggaran untuk pengembangan e-commerce terasa kecil dengan hanya Rp2 miliar, kalah dengan anggaran seorang bupati,” ungkapnya.
Oleh sebab itu, Zulhas menyatakan bahwa pihaknya telah mengajukan permohonan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) melalui surat terkait penambahan anggaran sebesar Rp2,4 triliun.
“Tambahan anggaran yang telah kami sampaikan kepada Bapak Presiden (Jokowi) melalui surat per tanggal 30 April perihal permohonan penambahan anggaran tahun 2025 sebesar Rp2,4 triliun,” jelas Zulhas.
“Kita ini mau meningkatkan ekspor, kita mau bersaing dengan negara-negara lain. Jadi kami tujuannya ke situ,” tambah dia.
Kemenparekraf Ajukan Kenaikan Anggaran
Dalam konteks ini, sejumlah kementerian/lembaga (K/L) tampaknya mengalami pengurangan anggaran. Beberapa waktu lalu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno, juga meminta tambahan anggaran tahun 2025.
Dalam agenda rapat bersama Komisi X DPR RI di Jakarta, Rabu, 5 Juni 2024, disebutkan bahwa anggaran 2025 Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebesar Rp1,7 triliun, turun hampir 50 persen dibanding tahun 2024.
Sandiaga mengaku Kemenparekraf telah telah melakukan koordinasi dengan tujuan meminta tambahan anggaran 2025 menjadi Rp3,5 triliun.
“Kami telah melakukan beberapa langkah koordinasi dan hasil rapat dengan komisi X mendukung sepenuhnya pengajuan penambahan anggaran sekitar Rp3,5 triliun,” kata dia kepada media di Gedung DPR, Rabu, 5 Juni 2024.
Sandiaga mengatakan penambahan anggaran tersebut dibutuhkan untuk meningkat kualitas pariwisata dan aspek keberlanjutan serta inklusifitas dari program ekonomi kreatif.
Yang terutama, kata dia, adalah langkah-langkah pemberdayaan kepada Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekonomi kreatif. “Yang kedua penguatan dari pendidikan vokasi yang ada di bawah Kemenparekraf yaitu politeknik pariwisata yang jumlahnya ada delapan, ini juga membutuhkan tambahan anggaran,” ujarnya
Sandiaga mengaku dirinya kaget dengan anggaran tahun 2025 yang diterima Kemenparekraf. Dia terkejut dengan angka yang tertera. Bahkan dia mengira angka itu typo atau salah ketik.
“Kami berhusnudzon saja angka yang kami terima Rp1,7 triliun. Awalnya saya kira ini typo ternyata benaran,” ujar dia.
Sandiaga pun berharap anggaran ini bisa ditingkatkan lagi. Hal ini, kata dia, demi meningkatkan pariwisata dan ekonomi kreatif Indonesia. (yog/*)