KABARBURSA.COM - Menteri Keuangan Sri Mulyani telah menyiapkan anggaran sebesar Rp71 triliun untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis yang akan dimasukkan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Sebelumnya program ini dikenal sebagai Makan Siang Gratis yang merupakan salah satu program andalan presiden terpilih Prabowo Subianto.
Sri Mulyani telah berkomunikasi dengan Prabowo soal alokasi ini. Dari pembahasan itu, alokasi anggaran tersebut kata dia telah disepakati.
"Bapak Prabowo sampaikan beliau setujui pelaksnaaan program Makan Bergzi Gratis dilaksanakan bertahap dan untuk tahun pertama pemerintahan beliau (di) 2025 disepakati alokasi sekitar Rp71 T didalam RAPBN 2025," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers, Senin 24 Juni 2024.
Lebih lanjut, Sri Mulyani menjelaskan bahwa tim Prabowo akan merinci detail program tersebut. Namun, anggaran untuk Makan Bergizi Gratis telah dimasukkan dalam RAPBN 2025, yang rencananya akan diumumkan oleh Presiden Jokowi pada 16 Agustus mendatang.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menambahkan bahwa pemerintah telah bertemu dengan tim Prabowo untuk menjelaskan kondisi perekonomian serta RAPBN 2025.
"Termasuk salah satunya terkait dengan dukungan terhadap program-program yang menjadi program unggulan," kata Airlangga
Salah satu yang disebutnya adalah anggaran untuk Program Makan Siang Bergizi Gratis atau makan siang gratis yang jadi andalan Prabowo Subianto. Alokasi yang ditetapkan sebesar Rp 71 triliun.
"Salah satunya tentu program (makan) bergizi gratis yang sudah dialokasikan di dalam anggaran APBN 2025 sekitar Rp 71 triliun dan tentu ada skala prioritas dan hal teknis lainnya," ungkapnya.
Sementara, Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, Thomas Djiwandono, angka tersebut merupakan kesepakatan antara pemerintah sekarang dan pemerintah yang akan datang. Namun demikian, dia menekankan, alokasi tersebut tetap akan melewati siklus APBN di DPR.
"Tadi angka Rp 71 triliun yang sudah disampaikan adalah kesepakatan antara pemerintah sekarang, dan pemerintah yang akan datang. Tentunya kita harus menunggu proses siklus APBN di DPR nanti itu juga penting digarisbawahi," katanya
Dia mengatakan, dengan besaran anggaran tersebut pihaknya akan berkomitmen untuk menjalankan program makanan bergizi gratis itu secara bertahap.
"Rp 71 triliun buat kami adalah suatu angka yang sangat baik, tadi Ibu Menteri Keuangan menyatakan kami berkomitmen melakukan program unggulan Pak Prabowo Subianto ini secara bertahap," katanya.
Selain itu, dia juga menekankan prinsip belanja berkualitas. Kemudian, pihaknya juga berupaya mengejar target program itu 100 persen secepat mungkin.
"Kuncinya bertahap tapi juga tentu dengan prinsip-prinsip belanja yang berkualitas dan tentunya kita ingin mencapai target 100 persen secepat mungkin dengan prinsip bahwa postur fiskal menjadi prinsip utama," jelasnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan program makanan bergizi menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia. Ia menyatakan bahwa sumber daya manusia (SDM) yang unggul adalah kunci untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
Menurut Sri Mulyani, untuk mencapai visi tersebut, diperlukan pertumbuhan ekonomi sebesar 6 hingga 8 persen. Investasi pada SDM, termasuk melalui program makanan bergizi, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah yang signifikan bagi perekonomian.
“Dengan demikian program perbaikan sumber daya manusia termasuk melalui program makanan bergizi dan perbaikan reformasi kesehatan, perbaikan kualitas pendidikan, serta penyempurnaan jaring pengaman sosial menjadi sangat penting dalam meningkatkan produktivitas sumber daya manusia Indonesia,” kata Sri Mulyani dalam Rapat Paripurna di Gedung DPR RI, Selasa 4 Juni 2024.
Keterbatasan Ruang Fiskal
Pemerintah dan DPR RI tengah mempertimbangkan untuk mengalokasikan anggaran program makan siang gratis bagi pelajar dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025. Program yang dibesut Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini diklaim bisa meningkatkan gizi pelajar dan mendukung pendidikan dasar di Indonesia.
Namun, tantangan besar muncul terkait keterbatasan ruang fiskal dalam APBN. Pengamat ekonomi Salamudin Daeng menyampaikan pandangannya terkait dampak fiskal jika anggaran makan bergizi gratis yang diproyeksikan sebesar Rp240 hingga Rp450 triliun ini direalisasikan masuk ke dalam APBN 2025.
Menurut Salamudin, anggaran kebutuhan makan bergizi bagi pelajar jika menggunakan standar internasional nilainya sekitar USD3-4 Purchasing Power Parity (PPP) per anak per hari. Jika dirupiahkan, ini setara dengan Rp18-20 ribu per anak per hari, atau sekitar Rp6,5 juta per anak per tahun. Dengan jumlah 57 juta anak, total anggarannya mencapai sekitar Rp374 triliun.
Anggaran tersebut setara dengan sekitar 10,5 persen dari RAPBN 2025 yang saat ini tengah dibahas oleh DPR. Sebagai perbandingan, belanja negara pada tahun 2024 mencapai Rp3.325 triliun dengan pendapatan negara sebesar Rp2.802 triliun. Artinya ada defisit sebesar Rp523 triliun. Dengan asumsi tidak ada perubahan struktur belanja negara, dibutuhkan anggaran tambahan sebesar kebutuhan makan bergizi gratis tersebut. (yub/prm)