Logo
>

MEJA Bidik Pendapatan Rp65 Miliar pada Akhir 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
MEJA Bidik Pendapatan Rp65 Miliar pada Akhir 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA), perusahaan di sektor desain dan konstruksi interior, menargetkan pendapatan sebesar Rp65 miliar pada akhir tahun 2024. Pada semester I 2024, perusahaan mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 37 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

    Direktur Utama MEJA, Richie Adrian Hartanto, mengungkapkan bahwa pemulihan ekonomi dan meningkatnya aktivitas bisnis di kota-kota besar telah mendorong permintaan untuk layanan desain dan konstruksi interior, khususnya untuk ruang kantor. Pertumbuhan ini memberikan peluang bagi perusahaan untuk meningkatkan pendapatannya pada semester II 2024, terutama dengan adanya proyek-proyek baru dan renovasi ruang kantor.

    Richie juga mengungkapkan keyakinannya bahwa tren kebutuhan ruang kantor di kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bandung akan terus meningkat, sejalan dengan proyeksi Indonesia Property Watch (IPW) yang memprediksi pertumbuhan hingga 12 persen (yoy) pada akhir 2024. Data Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat pertumbuhan sektor properti komersial sebesar 8 persen (yoy) pada semester I 2024.

    Melihat tren ini, Richie menyatakan bahwa MEJA akan memanfaatkan momentum untuk memperkuat portofolionya di sektor komersial dengan menawarkan solusi desain yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan pasar pasca pemilihan umum.

    Alami Penurunan Signifikan

    PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) melaporkan pendapatan sebesar Rp22,69 miliar hingga 30 Juni 2024, mengalami penurunan signifikan dibandingkan pendapatan Rp45,53 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Dalam laporan keuangan yang dirilis pada Senin (22/7/2024), disebutkan bahwa beban pokok pendapatan perusahaan juga mengalami penurunan menjadi Rp13,89 miliar dari Rp27,62 miliar. Meskipun demikian, laba bruto MEJA turun menjadi Rp8,79 miliar, dibandingkan dengan Rp17,91 miliar pada tahun sebelumnya.

    Penurunan ini turut memengaruhi laba sebelum pajak yang merosot ke angka Rp3,02 miliar, jauh di bawah perolehan tahun sebelumnya yang mencapai Rp8,16 miliar. Laba tahun berjalan pun tak luput dari tren negatif ini, turun menjadi Rp2,38 miliar dari Rp7,30 miliar pada periode yang sama tahun lalu.

    Dari sisi liabilitas, jumlahnya meningkat sedikit menjadi Rp19,51 miliar hingga 30 Juni 2024, dibandingkan Rp19,10 miliar pada akhir Desember 2023. Namun, total aset perusahaan menunjukkan kenaikan signifikan, hampir dua kali lipat, menjadi Rp103,44 miliar dibandingkan Rp55,21 miliar pada akhir tahun sebelumnya.

    PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) di BEI

    Resmi melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Februari 2024, PT Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) mencatatkan diri sebagai emiten ke-14 yang melakukan IPO di 2024. Dalam debutnya, saham MEJA mengalami kenaikan sebesar 9,7 persen, mencapai harga Rp113 per saham.

    MEJA merupakan perusahaan yang bergerak di bidang konsultasi desain, konstruksi interior, dan pabrikasi furnitur. Selama lebih dari 10 tahun, MEJA telah menunjukkan komitmen yang kuat dalam menyediakan layanan berkualitas tinggi kepada para kliennya. Pengalaman luas ini menjadikan MEJA sebagai pemimpin industri dalam menawarkan solusi desain dan konstruksi interior yang inovatif.

    Kini, MEJA terus memperluas jangkauannya dengan menawarkan konsultasi desain komprehensif, mencakup perencanaan ruang hingga pemilihan material yang sesuai. Setiap proyek yang dikerjakan MEJA dirancang untuk mencerminkan visi dan kebutuhan klien dengan akurasi dan kreativitas tinggi.

    Sebagai kontraktor interior terpercaya, MEJA tidak hanya mampu mengimplementasikan desain sesuai keinginan klien tetapi juga memastikan bahwa setiap detail diperhatikan secara cermat, serta mematuhi standar kualitas tertinggi. Lebih dari sekadar konstruksi, MEJA juga menawarkan pabrikasi furnitur yang dibuat secara khusus (custom-made) dan furnitur lepas (loose furniture) seperti meja, kursi, dan sofa yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan proyek dan preferensi klien.

    MEJA terus menjadi pilihan utama bagi mereka yang menginginkan solusi desain dan konstruksi interior yang unggul dan berkualitas tinggi.

    Terkena Penghentian Sementara

    Harta Djaya Karya Tbk (MEJA) baru saja terkena penghentian sementara atau suspensi dari Bursa Efek Indonesia (BEI). Bursa melihat telah terjadi peningkatan harga kumulatif yang sangat besar pada dua saham emiten tersebut.

    Suspensi diberlakukan di pasar reguler dan pasar tunai dengan tujuan untuk memberikan waktu yang memadai bagi pelaku pasar dalam mempertimbangkan secara matang berdasarkan informasi yang ada dalam setiap pengambilan keputusan investasinya.

    Merujul data RTI, saham MEJA naik sebesar 9,88 persen ke posisi 356 pada pedagangan Selasa, 27 Agustus 2024. Sementara, dalam sepekan saham naik 44,72 persen padaal MEJA merupakan pendatang baru di Bursa yang listing pada 12 Februari lalu. Dan jika melihat harga saat ini, maka MEJA mengalami kenaikan sebesar 245,63 persen dari harga initial public offering (IPO) yaitu sebesar Rp103 per lembar sahamnya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.