KABARBURSA.COM - PT Metrodata Electronics Tbk (MTDL) resmi memperkenalkan agentic Artificial Intelligence (AI) yang dinilai bisa membantu mengoptimalkan kinerja manusia.
Presiden Direktur Metrodata Susanto Djadja mengatakan, agentic AI adalah program berkelanjutan bagi perusahaan yang belum ataupun sudah mengadopsi penggunaan AI.
"Hari ini kami perkenalkan semuanya (agentic AI) karena pasti mereka (perusahaan) akan bertanya bagaimana kegunaan dan kekhawatiran agentic AI ini," ujar dia kepada awak media di Jakarta, Rabu, 20 Agustus 2025.
Susanto menyatakan bahwa agentic AI bisa meningkatkan efisiensi serta mengurangi kesalahan para penggunanya. Selain itu, kecerdasan buatan ini juga dinilai mampu memberikan rekomendasi jawaban dan mengambil keputusan yang lebih baik.
"Data AI itu sebenarnya banyak digunakan untuk sales serta operations untuk meningkatkan efisiensi dan operational supaya mengurangi kesalahan," ungkapnya.
Susanto menyampaikan agentic AI ini merupakan solusi terbaru Metrodata dalam memodernisasi jasa dan layanan yang ditawarkan kepada customer.
Menurutnya, banyak perusahaan dari berbagai industri yang kini sudah mulai menggunakan AI. Seperti manufacturing, retail, distribution, dan consumer goods.
Di sisi lain, Susanto optimistis agentic AI ini bisa meningkatkan pendapatan Metrodata. Apalagi, kata dia, bisnis data dan AI Metrodata cukup menjanjikan jika berkaca data full year 2023 - 2024 yang bertumbuh sebesar 56 persen.
"Jadi kalau ada rise of agentic AI saya kira kami ingin bertumbuh 50 persen juga setiap tahun," ucapnya.
Untuk memperkenalkan lebih detail, Metrodata telah menyelenggarakan Metrodata Solution Day (MSD) 2025 yang mengusung tema The Rise of Agentic AI: Balancing Innovation with Security and Governance.
Acara tersebut menyoroti pergeseran peran AI, dari sistem pasif yang menyajikan informasi, menjadi entitas aktif yang mampu membuat keputusan dan mengeksekusi aksi secara otonom.
Susanto menyebut pemanfaatan AI selayaknya dijalankan dengan integritas, tanggung jawab, dan komitmen jangka panjang untuk menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan.
"Metrodata Solution Day dirancang sebagai forum strategis untuk memperluas pemahaman, bukan hanya pada teknologi, tetapi juga pada tata kelola yang memperkuat kepercayaan dan relevansi dalam jangka panjang," jelasnya.
Metrodata (MTDL) Raup Pendapatan Rp11,7 Triliun di Kuartal II 2025
Adapun Metrodara berhasil mencatatkan kinerja positif pada kuartal II 2025 usai membukukan pendapatan sebesar Rp11,7 triliun, meningkat 11,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Laba bersih konsolidasi Metrodata turut tumbuh menjadi Rp294,3 miliar, atau naik sebesar 6,6 persen YoY. Manajemen menyebut hal ini mencerminkan fundamental bisnis yang solid dan strategi pertumbuhan yang terukur.
Susanto Djaja menegaskan Metrodata terus memperkuat posisi sebagai mitra transformasi digital dengan mengembangkan portofolio solusi teknologi yang relevan dengan kebutuhan pasar.
"Adanya segmen berbasis langganan juga berperan penting dalam menjaga pendapatan berulang (recurring income) tetap stabil,” kata Susanto dalam keterangannya, Sabtu, 26 Juli 2025.
Segmen komersial mencatat pertumbuhan sebesar 19,1 persen, sementara penjualan smartphone meningkat sebesar 20,0 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Selain itu, porsi pendapatan dari model bisnis berbasis langganan (subscription) mencapai 41,1 persen, sehingga berdampak pada stabilnya pendapatan berulang (recurring income).
Secara keseluruhan, pendapatan unit bisnis distribusi tumbuh sebesar 7,2 persen dengan laba bersih meningkat 3,3 persen, sementara unit solusi konsultasi digital mencatatkan pertumbuhan pendapatan sebesar 21,0 persen dan laba bersih naik 9,5 persen dibandingkan paruh pertama tahun sebelumnya.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.