Logo
>

Pemerataan Akses Kesehatan, KLBF Kembangkan Mesin CT Scan

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Pemerataan Akses Kesehatan, KLBF Kembangkan Mesin CT Scan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui PT Forsta Kalmedic Global (Forsta) menjalin kerja sama dengan GE HealthCare untuk menyediakan alat kesehatan berupa mesin CT Scan (Computed Tomography Scan) secara lokal pada Selasa, 15 Oktober 2024.

    Manajemen perusahaan dengan kode saham KLBF menyampaikan, hal itu dilakukan sebagai upaya meningkatkan kemandirian penggunaan alat kesehatan dalam negeri yang digencarkan oleh pemerintah.

    Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Irawati Setiady, mengatakan kemitraan strategis tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan dalam mewujudkan ketahanan kesehatan nasional.

    "Kami berharap inisiatif penyediaan mesin CT Scan secara lokal dapat memajukan layanan kesehatan dan mendukung pemerataan akses kesehatan di Indonesia.  Harapannya dapat meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia," ungkap dia dalam keterangannya dikutip, Rabu, 16 Oktober 2024.

    Sementara itu President & CEO, GE HealthCare International Elie Chaillot, optimistis kerja sama strategis dengan Kalbe akan membuka peluang positif dalam memastikan ketersediaan dan kemudahan akses teknologi medis terbaik.

    "Sehingga memungkinkan penyedia layanan kesehatan untuk memberikan perawatan terbaik pada pasien." tutur dia.

    Pemeriksaan CT Scan merupakan salah satu prosedur medis yang dapat digunakan untuk mendiagnosis dan memantau berbagai penyakit secara detail hingga mendiagnosis kanker sejak dini.

    Penggunaan CT Scan di Indonesia juga termasuk tinggi jika dibandingkan dengan alat diagnostik lainnya. Sayangnya, hingga saat ini, mesin CT Scan termasuk alat kesehatan yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.

    Direktur PT Forsta Kalmedic Global, Yvone Astri Della Sijabat, memaparkan, penyediaan alat kesehatan mesin CT Scan termasuk ke-10 besar alat kesehatan yang diprioritaskan untuk diproduksi secara lokal.

    Karenanya, ujar dia, inisiatif ini merupakan bentuk dukungan Kalbe, melalui Forsta, kepada program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan sekaligus meningkatkan TKDN industri alat kesehatan dalam negeri.

    "Demi mengoptimalkan mutu layanan, kerja sama strategis antara Kalbe dengan GE HealthCare juga dilengkapi dengan pelatihan kepada tenaga teknisi layanan kesehatan." jelas dia.

    Beberapa waktu lalu Kalbe juga memperkenalkan alat kesehatan (alkes) lokal Mobile X-ray (Elva JollyPlus 301) dan fasilitas produksi Dialyzer (RenaCare).

    Presiden Direktur KLBF Irawati Setiady, mengatakan bahwa tersedianya alat kesehatan tersebut adalah komitmen perusahaan guna meningkatkan akses kesehatan bagi masyarakat Indonesia.

    Kalbe terus mendukung program pemerintah di bidang kemandirian kesehatan, termasuk yang ada dalam Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN), di mana industri alat kesehatan menjadi sektor prioritas,” ujar dia dalam keterangan resmi dikutip, Sabtu, 14 September 2024.

    Menurut keterbukaan informasi perusahaan, Mobile X-ray  adalah sebuah perangkat radiografi yang bisa dipindahkan atau dibawa ke berbagai tempat untuk mengambil gambar sinar-x.

    Perangkat tersebut memiliki perbedaan dengan mesin sinar-x stasioner yang biasanya ditempatkan di ruang radiologi di rumah sakit atau klinik.

    Irawati berharap, Mobile X-ray ini terus diperluas jangkauan penggunaan, sehingga dapat membantu layanan radiologi bagi pasien di Indonesia. ⁠

    Adapun Dialyzer merupakan  bahan habis pakai (consumables) penting dalam tindakan hemodialisis atau cuci darah (prosedur untuk pasien yang mengalami penurunan fungsi ginjal secara drastis).

    Sementara itu, berdasarkan data BPJS Kesehatan, cuci darah tercatat sebagai tindakan dengan biaya terbesar keempat yang dikeluarkan oleh BPJS. Dengan adanya produk lokal dialyzer, akan memastikan pemanfaatan dana BPJS tidak hanya untuk akses kesehatan bagi pasien gagal ginjal, tetapi juga untuk mendukung industri alkes lokal dan memastikan dana tersebut menggerakkan ekonomi dalam negeri.

    Berdasarkan data Indonesia Renal Registry, tren peningkatan kasus penyakit ginjal kronis pada tahun 2022 mencapai 63.489 pasien aktif menjalani hemodialisis dan ada 158.929 pasien terdeteksi dengan penyakit gagal ginjal kronik. Selain penyediaan obat-obatan untuk terapi penyakit ginjal, diperlukan upaya khusus untuk mendorong ketersediaan alat kesehatan bagi hemodialisis, termasuk dialyzer.

    Dua Strategi Kalbe

    Sebelumnya diberitakan, PT Kalbe Farma Tbk bocorkan persiapan beberapa inisiatif guna meningkatkan pendapatan pada tahun ini, mulai dari melakukan investasi hingga meningkatkan fokus segmentasi. Direktur KLBF, Kartika Setibudy, menjelaskan secara umum perseroan melihat bahwa kondisi sektor kesehatan sangat kondusif. Ada banyak kesempatan yang bisa dieksplor oleh perusahaan dan korporasi.

    “Kita akan terus melakukan inisiatif, baik itu secara internal maupun juga melalui berbagai inisiatif strategis. Secara mandiri, kita melakukan berbagai investasi yang bisa dilihat juga dari pembelian untuk belanja modal atau capex, di mana kita mengalokasikan juga untuk beberapa produk baru maupun penambahan kapasitas,” ungkap Kartika dalam paparan publik KLBF, Selasa, 27 Agustus 2024.

    Selain itu, perseroan juga sedang melakukan investasi untuk proyek cyclotron atau radiofarmasi, di mana ini merupakan fasilitas  pertama, yang ada di Indonesia. Rencananya, Kalbe akan bisa menghasilkan cyclotron yang akan digunakan oleh rumah sakit, di mana masing-masing akan memiliki PET machine untuk melakukan scan atau melakukan deteksi dini bagi penderita kanker.

    “Jadi ini adalah contoh-contoh dari kegiatan yang kita lakukan, bagaimana kita bisa membantu untuk memberikan akses kesehatan yang lebih baik untuk masyarakat. Selain secara mandiri, kita juga melakukan kerja sama dengan partner-partner strategis,” urai dia.

    Selanjutnya, pada tahun ini KLBF juga mengumumkan adanya dua kolaborasi, salah satunya dengan distributor lokal di Thailand, untuk mengembangkan atau melakukan penetrasi produk-produk spesialisasinya, khususnya onkologi di pasar Thailand.

    “Jadi, kita ingin menggunakan juga untuk pasar Thailand dengan membawa produk-produk yang Thailand miliki,” tambahnya.

    Yang kedua, perseroan juga akan melakukan kerja sama strategis dengan Lift Zone Group yang berasal dari China, untuk mulai membangun pabrik. Ini merupakan suatu milestone, bagaimana perseroan juga ingin meningkatkan kemampuan khususnya dalam produksi bahan baku obat.

    Kartika menyebutkan, saat ini Indonesia masih banyak melakukan impor untuk bahan baku obat. Sudah ada beberapa inisiatif yang dilakukan oleh perusahaan di Indonesia untuk memproduksi bahan baku tersebut.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.