KABARBURSA.COM – Penjualan mobil Daihatsu di Indonesia turun secara signifikan. Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan dari pabrik ke dealer (wholesales) Daihatsu pada semester pertama 2024 mencapai 85.434 unit. Jumlah tersebut turun sebesar 13,9 persen jika dibandingkan dengan tahun 2023 atau year on year (yoy).
Pada bulan Juni 2024, Daihatsu berhasil menjual sebanyak 14.967 unit atau turun 17 persen yoy. Jika dibandingkan dengan penjualan pada bulan Mei 2024, penjualan wholesales Daihatsu hanya turun 0,1 persen.
Sementara itu, penjualan dari dealer ke konsumen mobil Daihatsu juga menunjukkan angka yang tidak jauh berbeda. Selama periode Januari-Juni 2024 atau Semester I-2024, Daihatsu hanya menjual 89.378 unit atau turun 12,8 persen. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, pabrikan kendaraan asal Jepang ini berhasil mengoleksi 102.515 unit.
Penjualan retail Daihatsu pada bulan Juni 2024 juga turun di 14,7 persen atau sebanyak 13.065 unit jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, penjualan retail Daihatsu justru melorot 11,4 persen.
Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Tbk Tri Mulyono dalam keterangannya mengaku bersyukur karena pada Semester I Tahun 2024, Daihatsu terus mendapat kepercayaan dari pelanggan di seluruh Indonesia. Menurutnya, hal ini terbukti dari peningkatan market share untuk penjualan retail.
“Kenaikan market share menjadi 20,7 persen dari pasar otomotif nasional. Kami senantiasa hadirkan beragam penawaran dan layanan terbaik kepada konsumen sesuai dengan kebutuhan,” kata Tri dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Menurutnya, capaian penjualan Daihatsu di Indonesia adalah berkat kemudahan dalam memiliki mobil baru. Daihatsu menyediakan fasilitas trade-in, kemudahan kredit dari leasing atau perusahaan pembiayaan dan serta beragam layanan purna jual.
Ia berharap pasar otomotif nasional, khususnya untuk penjualan mobil pada tahun 2024 dapat tetap tumbuh, terutama ketika menjelang pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2024 yang akan digelar pada 18-28 Juli 2024.
Dari sisi produksi, pada periode Juni 2024, capaian produksi Daihatsu sebanyak 14.969 unit. Jumlah ini turun 17,3 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu. Produksi Daihatsu selama satu semester sebanyak 85.429 unit, atau lebih rendah 13,3 persen yoy.
Sedangkan untuk ekspor Daihatsu sendiri juga turun pada bulan Juni 2024, yakni 8.431 unit atau turun 6,5 persen jika dibandingkan bulan lalu. Jika dibandingkan dengan tahun lalu, jumlah ekspor Daihatsu turun sebesar 36,6 persen. Total ekspor Daihatsu selama satu semester juga turun, atau sebanyak 52.540 unit atau 36,9 persen jika dibanding periode yang sama tahun lalu.
Daihatsu Sigra Mendominasi
Hampir setiap bulan, penopang penjualan Daihatsu ada di segmen low cost green car (LCGC), yakni Sigra. Di segmen LCGC MPV, mobil sejuta umat ini berhasil berkontribusi sebesar 61 persen.
Mobil terlaris kedua Daihatsu ada di segmen komersial, yakni Gran Max Pick Up. Pikap Daihatsu meyumbang sebesar 56 persen. Sedangkan Gran Max MB (mini bus) berhasil menyumbang sebesar 91 persen di pasar mobil kategori low semi commercial dengan capaian penjualan sebesar 7.250 unit.
Beralih ke penjualan mobil nasional selama satu semester tahun 2024 mencapai 431.000 unit. Dari jumlah tersebut, Daihatsu menyumbang 20,7 persen, naik 0,3 persen dibandingkan dengan tahun lalu, yang hanya mencapai 20,4 persen.
Menurut data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil dari pabrikan ke dealer (wholesales) pada semester pertama 2024 tercatat sebanyak 408.012 unit. Jumlah ini mengalami penurunan sebesar 19 persen dibandingkan dengan periode yang sama di tahun 2023 (year on year/yoy).
Penjualan mobil nasional secara grosir (wholesale) pada Juni 2024 meningkat sebesar 2,3 persen dibandingkan dengan Mei 2024, mencapai angka 72.936 unit. Namun, dibandingkan dengan Juni 2023, terjadi penurunan sebesar 11,8 persen dalam penjualan mobil nasional.
Untuk penjualan mobil nasional melalui dealer ke konsumen (retail), terjadi penurunan sebesar 14 persen year on year (yoy), dengan total penjualan mencapai 431.987 unit. Pada Juni 2024, penjualan retail mengalami penurunan sebesar 2,7 persen, mencapai angka 70.198 unit, dibandingkan dengan tahun 2023. Secara keseluruhan, penjualan mobil nasional mengalami penurunan sebesar 12,3 persen jika dibandingkan dengan periode Juni 2023.
Gaikindo menilai penurunan penjualan mobil di Indonesia pada semester pertama tahun 2024 disebabkan oleh melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang berdampak pada kenaikan harga bahan baku. Kenaikan penjualan mobil dari pabrikan ke dealer pada semester pertama 2024 menyebabkan peningkatan harga mobil, yang pada akhirnya mengurangi daya beli masyarakat.
Selain itu, penurunan penjualan juga dipengaruhi oleh kebijakan perusahaan pembiayaan (leasing) yang lebih berhati-hati dalam memberikan pembiayaan mobil karena meningkatnya Non Performing Loan (NPL). Faktor lain yang turut mempengaruhi penurunan penjualan mobil pada semester pertama 2024 adalah kondisi politik yang memasuki tahun politik. (cit/*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.