KABARBURSA.COM - PT Pertamina (Persero), melalui anak perusahaannya Pertamina Patra Niaga, mengumumkan penambahan pasokan solar dan elpiji 3 kg menjelang perayaan Iduladha 2024.
Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap peningkatan permintaan yang signifikan untuk kedua produk tersebut.
Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, mengungkapkan bahwa peningkatan permintaan solar dan elpiji 3 kg telah diantisipasi dengan menambah penyaluran ke lembaga-lembaga penyalur.
“Untuk elpiji 3 kg, telah disiapkan tambahan sebanyak 11,4 juta tabung, dan penyalurannya sudah dilakukan secara bertahap sejak minggu lalu hingga masa Iduladha," ujar Irto dalam keterangannya, Sabtu, 15 Juni 2024.
Ia menambahkan bahwa penyaluran solar juga telah ditingkatkan, mencapai 5 persen di atas rata-rata normal.
Irto menjelaskan bahwa penambahan pasokan ini bertujuan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM) dan elpiji 3 kg di masyarakat selama periode Iduladha, yang juga bertepatan dengan akhir pekan.
“Kami memahami bahwa momen ini adalah waktu yang sangat penting bagi masyarakat, sehingga kami ingin memastikan ketersediaan energi yang memadai,” lanjutnya.
Data hingga akhir Mei 2024 menunjukkan bahwa penyaluran elpiji 3 kg telah mencapai 3,37 juta metrik ton (MT), biosolar sebesar 6,9 juta kilo liter (KL), dan Pertalite sebesar 12,53 juta KL.
Selain itu, Pertamina Patra Niaga juga menjamin ketersediaan produk non-subsidi, seperti Pertamax Series, Dex Series, dan Bright Gas, di seluruh outlet dan lembaga penyalur.
Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya untuk terus menjaga ketersediaan BBM dan elpiji subsidi agar masyarakat dapat menjalankan aktivitas sehari-hari dengan lancar.
“Jika masyarakat menemukan kendala atau membutuhkan informasi lebih lanjut terkait produk Pertamina, mereka dapat menghubungi call center Pertamina di nomor 135,” tutup Irto.
Dengan langkah-langkah ini, Pertamina berharap dapat memenuhi kebutuhan energi masyarakat selama perayaan Idul Adha dan memastikan kelancaran distribusi BBM dan elpiji di seluruh wilayah Indonesia.
Pertalite Hilang Diganti Pertamax Green 95?
Selain itu, PT Pertamina memastikan bahwa pihaknya tetap memasok bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis Pertalite kepada masyarakat Indonesia selama masih ada penugasan dari pemerintah, meskipun ada peluncuran Pertamax Green 95.
“Pertamina melalui Pertamina Patra Niaga masih terus menyalurkan Pertalite sesuai dengan penugasan yang diberikan oleh pemerintah, serta sesuai dengan kuota yang sudah ditetapkan oleh pemerintah,” kata Media and Stakeholder Manager PT Pertamina Patra Niaga Heppy Wulandari di Malang, Jawa Timur, seperti dikutip dari Antara, Sabtu, 15 Juni 2024.
Heppy menjelaskan bahwa Pertalite adalah BBM bersubsidi, sehingga pencabutannya sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah. Namun, hingga saat ini belum ada perintah untuk menghentikan penyaluran Pertalite.
“Kami rasa subsidi ini akan terus diberikan oleh pemerintah, dan Pertamina akan tetap menyalurkan,” ujar Heppy.
Beberapa waktu lalu, muncul kekhawatiran dari masyarakat terkait penghapusan Pertalite yang akan digantikan dengan BBM jenis Pertamax Green 95. Bahkan, di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), beberapa pengguna Pertalite khawatir dengan kabar penghentian BBM jenis Pertalite yang disubsidi pemerintah.
“Kehadiran Pertamax Green 95 bukan untuk menghentikan penyaluran Pertalite. Ada kesalahan persepsi yang kami dapatkan di masyarakat,” ujar Heppy.
Ia menegaskan bahwa kehadiran Pertamax Green 95 tidak ada kaitannya dengan Pertalite. Pertamax Green 95 dikeluarkan sebagai bagian dari program BBM yang peduli lingkungan.
Pertamax Green 95 dirancang untuk mendukung upaya pengurangan emisi karbon dan meningkatkan kualitas udara di Indonesia, tanpa mengurangi distribusi Pertalite yang masih menjadi kebutuhan utama masyarakat.
Pertamina berkomitmen untuk terus menyediakan BBM yang terjangkau dan berkualitas bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Pertamina juga terus memantau perkembangan kebijakan pemerintah terkait subsidi BBM dan berupaya menjalankan penugasan dengan sebaik mungkin untuk memastikan ketersediaan energi bagi masyarakat.
Capaian Kinerja Pertamina 2023
Pertamina membeberkan capaian kinerja operasionalnya sepanjang 2023 dengan sejumlah peningkatan di berbagai sektor. Meskipun demikian, berbagai tantangan dan pertanyaan dari DPR RI tetap menghantui perusahaan energi nasional ini.
Dari sektor hulu hingga hilir, Pertamina mencatatkan kinerja yang mengesankan, namun kritik tetap mengalir terkait target dan keberlanjutan upaya tersebut.
Produksi migas Pertamina pada 2023 menunjukkan peningkatan sebesar 8 persen dibandingkan tahun sebelumnya, mencapai 1,044 juta barrel oil equivalent per day (MBOEPD). Ini adalah pertumbuhan yang signifikan dibandingkan dengan target pertumbuhan tahunan yang hanya 7 persen.
“Pada 2023, produksi mencapai 1,044 MBOEPD,” jelas laporan tersebut.
Cadangan migas Pertamina juga mengalami peningkatan dengan Reserve Replacement Ratio atau RRR mencapai 147 persen, melampaui target yang ditetapkan. Parameter lain yang menunjukkan hasil positif adalah peningkatan produktivitas pemboran sumur yang naik 16 persen dibandingkan tahun 2022.
Kilang dan Proyek Pengolahan
Volume intake kilang pada 2023 mencapai 341 juta barrel, meningkat 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Peningkatan ini didorong oleh penyelesaian berbagai proyek kilang yang strategis. Dari sembilan proyek kilang yang selesai dalam lima tahun terakhir, beberapa di antaranya adalah Green Refinery Cilacap Phase 1 dan Revamp TPPI BTX Project.
Selain itu, yield valuable product dari kilang juga meningkat 2 persen, menunjukkan efisiensi yang lebih baik dalam proses pengolahan minyak mentah menjadi produk bernilai tinggi.
Volume penjualan BBM dan produk lainnya mencapai 100 juta kiloliter pada 2023, naik 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Program Pertamina One Solution dan subsidi tepat waktu melalui MyPertamina menjadi faktor utama peningkatan ini.
“Sales penjualan besar dari produk BBM, Non BBM, dan Petrokimia untuk area domestik maupun internasional meningkat 2 persen dibandingkan 2022,” demikian laporan Pertamina. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.