Logo
>

Pipeline IPO, Obligasi, Rights Issue BEI Didominasi Sektor Keuangan

Dalam konteks pasar modal, pipeline adalah daftar perusahaan yang sedang dalam proses pencatatan saham, penerbitan obligasi, atau aksi korporasi lain.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Pipeline IPO, Obligasi, Rights Issue BEI Didominasi Sektor Keuangan
Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis perkembangan terbaru pipeline pencatatan efek per akhir pekan Jumat, 5 Desember 2025. (Foto: Dok. KabarBursa)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Bursa Efek Indonesia (BEI) merilis perkembangan terbaru pipeline pencatatan efek per akhir pekan Jumat, 5 Desember 2025. Dalam konteks pasar modal, pipeline adalah daftar perusahaan yang sedang dalam proses pencatatan saham, penerbitan obligasi, atau aksi korporasi lain, namun belum resmi tercatat atau belum selesai prosesnya di BEI.

    Direktur Penilaian BEI, I Gede Nyoman Yetna, mengatakan perkembangan pipeline menunjukkan keberlanjutan minat perusahaan untuk menghimpun dana di pasar modal. “Data ini menggambarkan perusahaan masih aktif mempersiapkan aksi korporasi,” ujarnya dalam pernyataan tertulis dikutip Ahad, 7 Desember 2025.

    Hingga akhir pekan ini, telah tercatat 24 perusahaan yang melakukan pencatatan saham di BEI dengan total dana dihimpun sebesar Rp15.21 triliun. Saat ini terdapat 13 perusahaan yang berada dalam pipeline pencatatan saham.

    Merujuk klasifikasi aset berdasarkan POJK 53/POJK.04/2017, pipeline tersebut terdiri dari 2 perusahaan aset skala kecil dengan nilai aset di bawah Rp50 miliar, 3 perusahaan aset skala menengah dengan aset antara Rp50 miliar sampai Rp250 miliar, dan 8 perusahaan aset skala besar dengan aset di atas Rp250 miliar.

    Dari sisi sektor, rincian pipeline saham terdiri dari 2 perusahaan sektor basic materials, 0 perusahaan consumer cyclicals, 1 perusahaan consumer non-cyclicals, 1 perusahaan energy, 5 perusahaan financials, 0 perusahaan healthcare, 1 perusahaan industrials, 0 perusahaan infrastructures, 0 perusahaan properties and real estate, 1 perusahaan technology, dan 2 perusahaan transportation and logistic. Komposisi sektoral ini mencerminkan dominasi sektor financials sebesar 38.5 persen, diikuti sektor basic materials, consumer non-cyclicals, dan transportation and logistic masing-masing sebesar 15.4 persen. Sementara energy, industrials, dan technology masing-masing memiliki porsi 7.7 persen.

    Untuk pipeline obligasi, hingga saat ini telah diterbitkan 166 emisi dari 75 penerbit efek bersifat utang dan sukuk (EBUS) dengan total dana terkumpul Rp198.0 triliun. Per 05 Desember 2025, terdapat 24 emisi dari 18 penerbit yang sedang berada dalam pipeline obligasi.

    Rincian sektornya meliputi 3 perusahaan sektor basic materials, 0 sektor consumer cyclicals, 0 sektor consumer non-cyclicals, 3 sektor energy, 6 sektor financials, 0 sektor healthcare, 0 sektor industrials, 3 sektor infrastructures, 3 sektor properties and real estate, 0 sektor technology, dan 0 sektor transportation and logistic. Secara proporsi, pipeline obligasi ini didominasi sektor financials sebesar 28.0 persen, disusul properties and real estate sebesar 24.0 persen. Basic materials, energy, dan infrastructures masing-masing berkontribusi 16.0 persen.

    Di sisi aksi korporasi rights issue, sampai dengan 05 Desember 2025 telah terdapat 12 perusahaan yang menerbitkan rights issue dengan total nilai sebesar Rp17.50 triliun. Masih terdapat 1 perusahaan yang berada dalam pipeline rights issue BEI, yang seluruhnya berasal dari sektor properties and real estate. Tidak ada perusahaan dari sektor lain dalam pipeline rights issue saat ini.

    Melalui update pipeline pasar modal 2025 menunjukkan distribusi yang terukur di berbagai sektor, dengan dominasi kuat dari sektor keuangan dan material baik pada saham maupun obligasi, serta aktivitas rights issue yang relatif terbatas.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".