Logo
>

Proyeksi Harga Emas, Naik lagi atau Anjlok?

Ditulis oleh KabarBursa.com
Proyeksi Harga Emas, Naik lagi atau Anjlok?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas berpeluang naik dan kembali memecahkan rekor tertinggi sepanjang masa (all time high/ATH) pada pekan ini.

    Proyeksi ini ditopang ekspetasi pasar terhadap pemangkasan suku bunga bank sentral Amerika Serikat (AS), The Federal Reserve (The Fed), lebih besar lagi dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah.

    Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi mengatakan, pelaku pasar saat ini mengharapkan pemangkasan suku bunga The Fed lebih banyak lagi. Sebab, ada salah satu pejabat The Fed yang menyebut kemungkinan 125 basis poin (bps) akan menjadi total pemangkasan suku bunga pada akhir tahun.

    “Hal ini membuat euforia dari pemodal kembali tertarik menginvestasikan pada emas,” kata Ibrahim.

    Dia menilai, The Fed membutuhkan pemangkasan tambahan sebesar 125 bps, bukan 100 bps. Hal itu karena kondisi ekonomi AS yang mengalami perlambatan, dilihat dari banyaknya bank-bank yang “gulung tikar”.

    Disisi lain, indeks dolar AS yang akan berfluktuatif dan bergerak ke level level 98. Ditambah lagi, dengan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Hal itu terjadi pasca ledakan pager yang digunakan Hizbullah.

    Faktor lainnya adalah sikap optimis Ukraina yang dapat memenangkan peperangannya melawan Rusia. Hal ini setelah negara tersebut dipersenjatai oleh AS dan NATO. Dengan optimisme tersebut, menjadikan kondisi ini semakin menarik dan luar biasa.

    “Berbagai hal tersebut akan membuat harga emas masih akan terus naik, di awal pekan diperkirakan akan menyentuh USD2.629. Sedangkan sepekan ini berpeluang akan menyentuh rekor level tertinggi di USD2.650,” tuturnya.

    Berdasarkan pantauan, Senin, 23 September 2024 pagi, harga emas cenderung turun tipis, menandakan bahwa pasar tampaknya sedang mengambil jeda sejenak setelah pada perdagangan Jumat pekan kemarin emas dunia mencetak rekor terbarunya.

    Merujuk data Refinitiv pada perdagangan hari ini, pukul 06:00 WIB, harga emas global terpantau turun tipis 0,06 persen di posisi USD2.620,44 per troy ons.

    Sedangkan pada perdagangan Jumat pekan lalu, harga emas dunia berakhir di USD2.621,95, atau melonjak 1,37 persen.

    Namun di pagi hari ini waktu Indonesia, harga emas dunia masih berada di level USD2.600-an.

    Harga emas bergairah pada pekan lalu setelah bank sentral AS, The Fed mulai mengakhiri era suku bunga tinggi dengan pemangkasan lebih tinggi dari ekspektasi.

    Pada Kamis dini hari waktu Indonesia, The Fed memutuskan untuk memangkas suku bunga acuannya.

    Pemangkasan kali ini cukup besar atau hard landing yakni sebesar 50 bps menjadi 4,75-5,0 persen.

    Pemangkasan sebesar 50 bps lebih besar dibandingkan ekspektasi pasar yang hanya 25 bps. Pemangkasan ini merupakan yang pertama sejak Maret 2020 atau empat tahun lalu saat awal pandemi COVID-19.

    Untuk diketahui, The Fed mengerek suku bunga sebesar 525 bp sejak Maret 2022 hingga Juli 2023. Mereka kemudian menahan suku bunga di level 5,25 - 5,50 persen pada September 2023 - Agustus 2024 atau lebih.

    Anggota Federal Open Market Committee (FOMC) melihat suku bunga acuan The Fed ada di 4,4 persen pada akhir tahun ini, setara dengan 4,25 - 4,5 persen. The Fed akan menggelar pertemuan FOMC kembali pada 7 November dan 18 Desember 2024.

    Sementara itu untuk 2025, The Fed memproyeksikan suku bunga berada di 3,4 persen. Angka ini mengindikasikan adanya pemotongan 100 bps atau 1 persen. Pada 2026, suku bunga diharapkan turun menjadi 2,9 persen atau dipangkas 50 bps.

    Pemotongan suku bunga sebesar 50 basis poin jarang terjadi dalam sejarah The Fed.

    Pada periode 1994-2024 atu dalam 30 tahun terakhir, The Fed hanya memangkas suku bunga 50 bps atau lebih dalam kondisi darurat atau krisis yakni pada 2001 saat terjadi krisis bubble internet atau gelembung dot-com.

    Pemangkasan 50 bps dan lebih juga dilakukan saat ekonomi AS dilanda krisis subprime Mortgage pada 2007-2008. Pemangkasan sebesar 150 bps dilakukan pada Maret 2020 saat seluruh dunia dihantam pandemi COVID-19.

    Harga Emas Antam Dalam Sepekan

    Harga emas batangan keluaran PT Aneka Tambang Tbk atau Antam bergerak fluktuatif selama sepekan terakhir, namun cenderung menguat.

    Pada awal pekan kemarin, harga emas Antam sebesar Rp1.443.000 per gram. Dan, di akhir pekan naik menjadi Rp1455.000 per gram, atau naik sebesar Rp12.000 selama sepekan.

    Begitu juga dengan harga buyback, naik sebesar Rp6.000. pada awal pekan senilai Rp1.289.000 per gram, menjadi Rp1.295.000 per gram pada akhir pekan.

    Untuk diketahui, buyback merupakan harga yang didapat jika pemegang emas Antam menjual kembali emas batangannya.

    Dikutip dari laman Logam Mulia, secara rinci pergerakan harga emas  Antam selama sepekan yakni pada Senin, 16 September 2024 sebesar Rp1.443.000 per gram dengan buyback mencapai Rp1.289.000 per gram.

    Lalu pada perdagangan Selasa, 17 September 2024 mengalami kenaikan Rp1.000 menjadi Rp1.444.000 per gram dengan buyback juga naik Rp1.000 menjadi Rp1.290.000 per gram.

    Kemudian pada Rabu, 18 September 2024, harga emas batangan Antam turun Rp4.000 menjadi Rp1.440.000 per gram. Begitu juga dengan buyback turun Rp6.000 menjadi Rp1.284.000 per gram.

    Esok harinya, Kamis, 19 September 2024 melanjutkan penurunan sebesar Rp10.000 menjadi Rp1.430.000 per gram, sedangkan buyback turun Rp12.000 menjadi sebesar Rp1.272.000 per gram.

    Harga emas Antam kembali menguat pada hari Jumat, 20 September 2024 sebesar Rp13.000 menjadi Rp1.443.000 per gram. Sementara itu, harga buyback juga naik sebesar Rp13.000 menjadi Rp1.285.000 per gram.

    Pada Sabtu, 21 September 2024, harga emas Antam kembali menguat sebesar Rp12.000 menjadi Rp1.455.000 per gram, diikuti harga buyback yang naik Rp10.000 menjadi Rp1.295.000 per gram. Harga ini pun bertahan pada perdagangan Minggu, 22 September 2024.

    Perlu diketahui, harga emas Antam tersebut berlaku di Butik Emas LM, Graha Dipta, Pulo Gadung, Jakarta Timur, dan mungkin harganya berbeda pada gerai penjualan emas Antam lainnya.

    Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34 Tahun 2017 disebutkan bahwa pembelian emas batangan akan dikenakan PPh 22 sebesar 0,9 persen.

    Jika ingin mendapatkan potongan pajak lebih rendah yakni sebesar 0,25 persen, dalam PMK Nomor 38 Tahun 2023 dijelaskan, harus menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) setiap kali transaksi. Setiap pembelian emas batangan akan disertai dengan bukti potong PPh 22.

    Sedangkan untuk buyback, berdasarkan PMK Nomor 34 Tahun 2017, penjualan kembali emas batangan ke Antam dengan nilai lebih dari Rp10 juta, akan dikenakan PPh 22 sebesar 1,5 persen untuk pemegang NPWP dan 3 persen untuk non NPWP.

    Sebagai informasi juga, bahwa harga buyback yang ditetapkan Antam tersebut belum termasuk pengenaan pajak bila penjualannya melebihi Rp10 juta.

    PPh 22 atas transaksi buyback akan dipotong langsung dari total nilai buyback. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi