KABARBURSA.COM - PT Timah Tbk (TINS) menggelar layanan kesehatan keliling bagi masyarakat sekitar wilayah operasional, khususnya di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, sampai pelosok-pelosok daerah.
Layanan kesehatan keliling ini telah berjalan sejak 2021 dan terus berkembang dalam menjangkau lebih banyak masyarakat di daerah terpencil untuk masyarakat dengan fasilitas kesehatan terbatas. Program ini diklaim mampu memberikan layanan kesehatan gratis dan mendekatkan layanan kesehatan kepada masyarakat yang membutuhkan.
Sepanjang tahun 2024, Layanan Kesehatan Keliling dari TINS telah menjangkau 5.727 orang di 52 lokasi di Provinsi Bangka Belitung dan Kepulauan Riau, meningkat signifikan dibandingkan tahun 2023 yang menjangkau 4.371 orang di 48 lokasi.
Sepanjang tahun 2024, layanan ini juga telah menjangkau berbagai wilayah operasional, termasuk Pulau Bangka dengan 3.617 orang, Pulau Belitung dengan 1.392 orang, dan Kundur (Kepulauan Riau) dengan 718 orang.
Adapun layanan kesehatan gratis yang ditawarkan berupa pemeriksaan kesehatan dasar, konsultasi medis umum, pengujian gula darah dan kolesterol, sampai pendidikan kesehatan tentang gaya hidup sehat dan pencegahan penyakit.
Selain menjangkau desa-desa terpencil, layanan Kesehatan Keliling juga menjangkau fasilitas umum. Dalam prosesnya, TINS kerap bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan untuk menyelenggarakan acara layanan kesehatan gratis.
Kepala Departemen Komunikasi Perusahaan PT Timah Tbk Anggi Budiman Siahaan, layanan kesehatan keliling merupakan upaya perusahaan meningkatkan kesehatan masyarakat di sekitar operasi penambangan.
"Kami berharap program ini memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, terutama mereka yang tinggal di daerah dengan akses terbatas terhadap layanan kesehatan. Melalui program ini, kami ingin memberikan pemeriksaan kesehatan dan edukasi yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka," ujarnya dalam keterangan tertulis, dikutip, Minggu 5 Januari 2025.
Lebih lanjut, Anggi juga mengutarakan komitmen berkelanjutan TINS terhadap tanggung jawab lingkungan dan sosial, termasuk di sektor kesehatan. Selain layanan kesehatan keliling, perusahaan juga kerap memberikan bantuan biaya perawatan medis bagi warga masyarakat.
“Pelayanan kesehatan gratis ini rencananya akan dilaksanakan secara berkala di berbagai daerah agar semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat dari layanan yang diberikan. Kami berkomitmen untuk mendukung program kesehatan, pendidikan, dan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan,” kata Anggi.
Ke depannya TINS berkomitmen untuk terus memberi kontribusi yang lebih signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah operasional.
PT Timah Tbk (TINS) mengumumkan capaian laba hingga September 2024 sebesar Rp908,81 miliar. TINS mengklaim capaian tersebut naik 169 persen dari target yang telah ditentukan.
Laba TINS Naik 29 Persen
Pendapatan TINS meningkat 29 persen atau sebesar Rp8,25 triliun. Capaian ini diraih di tengah kenaikan harga jual timah, yakni sebesar 15 persen atau sebesar USD31.183 per metrik ton pada 9M24. Pada periode yang sama tahun lalu, harga jual timah hanya sebesar USD27.017 per metrik ton.
Sementara harga pokok pendapatan perseroan naik sebesar Rp6,05 triliun pada 9M24, atau naik 4,5 persen dibanding periode yang sama tahun lalu, yakni sebesar Rp5,79 triliun. Artinya, laba usaha yang berhasil didapatkan perseroan pada 9M24 sebesar Rp1,42 triliun.
Perseroan mencatat laba usaha sebesar Rp1,42 triliun dengan EBITDA mencapai Rp2,08 triliun, atau setara 194 persen dari pencapaian periode 9M 2023.
Pada 9M 2024, nilai aset Perseroan sedikit menurun sebesar 0,3 persen menjadi Rp12,82 triliun dibandingkan posisi aset akhir tahun 2023 yang sebesar Rp12,85 triliun.
Kinerja keuangan Perseroan tetap solid, tercermin dari sejumlah rasio keuangan utama, yakni Quick Ratio sebesar 76,0 persen, Current Ratio sebesar 249,0 persen, Debt to Asset Ratio sebesar 44,0 persen, dan Debt to Equity Ratio sebesar 78,4 persen.
Direktur Utama PT Timah Tbk Ahmad Dani Virsal mengatakan kinerja keuangan, serta perbaikan tata kelola pertambangan timah telah memberikan dampak positif dengan peningkatan laba bersih.
“Ke depan tentunya hal ini harus terus ditingkatkan. Agar perusahaan lebih lincah dan efisien, maka penyempurnaan teknologi menjadi sebuah keharusan dan akan fokus kepada perbaikan teknologi alat pertambangan dan prosessing,” kata Ahmad Dani pada hari Minggu, 24 November 2024.
Capaian Produksi Timah
Seperti diberitakan sebelumnya, berdasarkan laporan keuangan konsolidasian untuk periode yang berakhir pada 30 September 2024, hingga kuartal III-2024, TINS mencatat produksi bijih timah sebesar 15.189 ton, meningkat 36 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 11.201 ton.
Peningkatan produksi pada kuartal III-2024 dibandingkan tahun lalu didukung oleh penambahan armada produksi dan pembukaan lokasi baru, yang secara bertahap memperbaiki kinerja operasional Perseroan.
Sepanjang 2024, TINS mencatat ekspor timah mencapai 91 persen, dengan enam negara tujuan utama meliputi Singapura (16 persen), Korea Selatan (15 persen), India (11 persen), Jepang (10 persen), Amerika Serikat (9 persen), dan Belanda (8 persen).
Terkait dengan harga, PT Timah menyebutkan harga rata-rata logam timah Cash Settlement Price di LME hingga September 2024 tercatat sebesar USD30.130 per ton, naik 13,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar USD26.456. Sementara itu, proyeksi harga timah menurut Bloomberg berada di kisaran USD 28.000–31.000 per metrik ton.