KABARBURSA.COM - Aksi lepas saham oleh Caraka Reksa Optima kembali menempatkan Petrosea (PTRO) di sorotan. Pada 3 September 2025, entitas tersebut melepas 37,35 juta saham, sebuah nilai indikatif sekitar Rp138,94 miliar jika mengacu pada harga penutupan hari itu di Rp3.720 per saham.
Transaksi yang melibatkan beberapa broker besar ini menambah suplai jangka pendek di pasar, sekaligus memantik tanya, apakah tekanan pasokan berlanjut atau justru selesai di gelombang ini.
Terlepas dari itu, skala transaksi 37,35 juta lembar relatif tidak mengubah peta pengendalian, namun cukup untuk mempengaruhi sentimen dan likuiditas di rentang harian.
Senin pagi, 8 September 2025, harga PTRO bergerak datar di Rp3.690 dengan rentang intraday yang sempit, Rp3.670–Rp3.710. Nilai transaksi Rp29 miliar dan volume 78,45 ribu lot mencerminkan likuiditas yang tetap “hidup” meski tanpa dorongan arah yang kuat.
Ini tipikal fase “price discovery” pascaberkabar aksi divestasi, yaitu pelaku pasar menakar apakah penjualan tersebut merupakan sinyal berlanjutnya supply atau sekadar penyesuaian portofolio.
Secara teknikal harian, grafik PTRO menggambarkan konsolidasi pendek di sekitar Rp3.690, sebuah level tengah yang membuat pasar mudah bergeser ke dua arah tergantung katalis berikutnya. Level Rp3.670 kini menjadi penopang terdekat; penutupan harian yang bertahan di atas area ini menjaga peluang pantulan teknikal.
Di sisi lain, level Rp3.710 menjadi rintangan awal yang perlu ditembus untuk mematahkan narasi “sideways sempit”. Break bersih dan akomodatif volume di atas Rp3.710 berpotensi membuka ruang uji ke area psikologis berikutnya di Rp3.750–Rp3.800, sementara kegagalan berulang menembusnya biasanya memicu back-test ke Rp3.650–Rp3.600.
Dengan Average (VWAP harian) tercatat di sekitar Rp3.692, posisi harga penutupan yang melekat ketat pada rerata mempertegas belum adanya dominasi bull maupun bear.
Dari sudut pandang perilaku pasar, aksi buy-on-dip di sekitar support dekat tetap menarik selama struktur naik-menanjak jangka menengah belum patah. Namun, keberadaan overhang potensial, jika penjualan lanjutan terjadi, perlu diantisipasi dengan disiplin risiko.
Bagi trader, pendekatan taktis yang masuk akal adalah menunggu konfirmasi arah: agresif pada breakout valid di atas Rp3.710–Rp3.750 dengan manajemen risiko ketat, atau bersabar mengakumulasi bertahap di dekat Rp3.600 saat pasar melemah terukur.
Untuk investor yang lebih konservatif, kuncinya adalah mengamati tindak lanjut pasca divestasi ini, apakah suplai tambahan mereda, bagaimana respons harga terhadap area support, dan apakah volume mendukung pergerakan naik yang berkelanjutan.
Singkatnya, pelepasan 37,35 juta saham oleh Caraka Reksa Optima menambah warna pada dinamika jangka pendek PTRO, namun belum cukup menjadi pengubah permainan tanpa konfirmasi teknikal.
Selama harga bertahan di atas Rp3.670 dan mampu merebut Rp3.710 dengan volume yang layak, peluang kelanjutan kenaikan tetap terbuka. Jika sebaliknya, area Rp3.600 menawarkan ujian krusial bagi pembeli jangka menengah.
Rekomendasi ringkasnya adalah trading buy pada breakout terkonfirmasi di atas Rp3.710 dengan stop ketat di bawah Rp3.650. Atau buy on weakness bertahap mendekati Rp3.600 bagi investor yang menerima volatilitas jangka pendek.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.