KABARBURSA.COM - Saham PT Petrosea Tbk (PTRO) hari ini, Senin 28 April 2025, mencuri perhatian pelaku pasar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham PTRO melesat sebesar 18,78 persen ke level Rp2.910 per saham pada pukul 11.59 WIB, dibandingkan harga penutupan sebelumnya di Rp2.450. Lonjakan ini sekaligus menjadi salah satu kenaikan terbesar untuk saham sektor energi dan jasa pertambangan pada perdagangan hari ini.
Volume perdagangan PTRO pun melonjak drastis menjadi 174,93 juta saham, jauh melampaui rata-rata volume harian 101,77 juta saham. Nilai transaksi mencapai Rp479,8 miliar, menandakan minat beli yang kuat dari investor. Lonjakan harga ini mendorong harga saham PTRO mendekati level Auto Rejection Atas (ARA) di Rp3.060, menunjukkan adanya antusiasme luar biasa terhadap saham ini.
Secara teknikal, PTRO dibuka di harga Rp2.510, naik signifikan dari harga penutupan sebelumnya, dengan harga tertinggi harian sempat menyentuh Rp2.940 dan harga terendah di Rp2.480. Harga rata-rata perdagangan (VWAP) hari ini tercatat di Rp2.743. Semua indikator ini menegaskan bahwa hari ini Saham PTRO berada dalam tren bullish yang sangat kuat.
Valuasi Saham PTRO
Namun, lonjakan harga ini juga membawa pertanyaan besar terkait valuasi. Saat ini, Saham PTRO diperdagangkan dengan Price to Earnings (PE) ratio trailing twelve months (TTM) sebesar 175,23 kali, dan PE tahunan yang diannualisasi mencapai 487,54 kali. Sebagai perbandingan, median PE ratio IHSG saat ini berada di level 8,25 kali. Ini berarti valuasi PTRO jauh melampaui rata-rata pasar, yang biasanya mengindikasikan harga yang sangat premium.
Dari sisi rasio keuangan lain, Price to Sales (P/S) PTRO berada di level 2,66 kali, sedangkan Price to Book Value (PBV) sudah mencapai 7,13 kali. Earnings Yield (TTM) tercatat hanya 0,57 persen, jauh di bawah rata-rata pasar. Selain itu, indikator seperti Price to Cashflow (TTM) dan Price to Free Cashflow (TTM) menunjukkan nilai negatif, masing-masing di -42,83 dan -41,44. Artinya, perusahaan mencatatkan arus kas operasi dan bebas negatif dalam perhitungan terakhir.
Indikator Enterprise Value (EV) to EBITDA TTM PTRO tercatat 16 kali, yang terbilang tinggi untuk sektor energi dan jasa tambang. Sementara EV to EBIT mencapai 36,17 kali. PEG ratio PTRO saat ini juga negatif (-9,24), menandakan ketidakseimbangan antara harga saham dan pertumbuhan laba perusahaan.
Apa yang Mendorong Kenaikan Saham PTRO?
Kenaikan tajam saham PTRO hari ini tidak lepas dari sentimen positif terkait kinerja keuangan kuartal I-2025 yang dirilis. Berdasarkan laporan keuangan interim yang dipublikasikan, Petrosea mencatatkan pendapatan sebesar USD154,2 juta pada kuartal pertama tahun ini. Meskipun turun tipis dari USD156,25 juta di periode yang sama tahun sebelumnya, laba bersih PTRO justru melonjak menjadi USD1,02 juta, dibandingkan dengan hanya USD286 ribu pada kuartal I-2024.
Selain itu, kinerja aset juga mencatatkan pertumbuhan yang solid. Total aset per 31 Maret 2025 meningkat menjadi USD1,059 miliar dari USD867 juta per 31 Desember 2024. Pertumbuhan aset ini sebagian besar berasal dari kenaikan aset tetap yang signifikan, dari USD330 juta menjadi USD448 juta. Ini menunjukkan ekspansi bisnis yang agresif di tengah pasar yang menantang.
Sementara itu, penguatan harga saham PTRO juga bisa dikaitkan dengan optimisme pasar terhadap prospek sektor energi dan tambang di tengah tingginya harga komoditas global. Komoditas batu bara dan mineral, yang menjadi salah satu fokus layanan Petrosea, tengah mengalami permintaan yang kuat dari pasar Asia dan global. Ditambah lagi, sentimen makro ekonomi berupa stabilitas nilai tukar dan kebijakan suku bunga yang relatif rendah memberikan katalis tambahan bagi sektor ini.
Risiko yang Perlu Diwaspadai Investor
Meski lonjakan harga saham PTRO terlihat menggiurkan, ada beberapa risiko yang patut diwaspadai. Pertama, valuasi yang sudah sangat mahal dengan PE ratio di atas 175 kali membuat potensi upside lebih lanjut menjadi terbatas, kecuali ada lonjakan laba yang sangat besar dalam waktu dekat. Kedua, rasio arus kas negatif mengindikasikan tantangan dalam menghasilkan kas operasional yang kuat, yang pada akhirnya bisa mempengaruhi kesehatan keuangan perusahaan jika tidak segera diperbaiki.
Ketiga, sektor energi dan tambang sangat sensitif terhadap fluktuasi harga komoditas global dan perubahan kebijakan pemerintah, seperti perubahan aturan pajak atau lingkungan hidup. Kinerja PTRO ke depan sangat tergantung pada faktor eksternal ini.
Lonjakan Saham PTRO hari ini menunjukkan adanya optimisme besar dari investor terhadap prospek perusahaan dalam jangka pendek. Fundamental menunjukkan perbaikan laba dan pertumbuhan aset, tetapi valuasi yang sangat premium menuntut kehati-hatian ekstra. Untuk investor jangka pendek, momentum ini bisa menjadi peluang trading. Namun, bagi investor jangka panjang, penting untuk mempertimbangkan kembali keseimbangan antara potensi pertumbuhan dan risiko valuasi tinggi.
Dalam menghadapi volatilitas pasar, analisis yang mendalam terhadap fundamental, valuasi, dan kondisi makro ekonomi tetap menjadi kunci. Saham PTRO hari ini memang terbang, tetapi keberlanjutan rally ini akan sangat bergantung pada kinerja keuangan kuartal selanjutnya dan dinamika sektor energi secara keseluruhan. (*)