KABARBURSA.COM – PT Sampoerna Agro Tbk (SGRO) mengumumkan rencana untuk melepaskan seluruh kepemilikan saham pada PT National Sago Prima (NSP). Informasi ini disampaikan perseroan melalui keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia pada 19 September 2025.
Perseroan menyebutkan kepemilikan saham pada NSP dilakukan melalui dua anak usaha. PT Sampoerna Bio Fuels (SBF) memegang 2.829.700 saham atau setara 99,65 persen, sedangkan PT Sungai Menang (SM) memiliki 9.800 saham atau setara 0,35 persen. Dengan demikian, SGRO tercatat memiliki 100 persen saham NSP.
Corporate Secretary SGRO, Eris Ariaman, menegaskan bahwa informasi ini merupakan bagian dari keterbukaan perseroan. “Kami menyampaikan laporan ini sebagai bagian dari keterbukaan informasi kepada pemegang saham dan publik,” ujarnya dalam dokumen resmi.
Eris menambahkan bahwa pelepasan saham NSP tidak memengaruhi kegiatan usaha utama perusahaan. “Rencana pengalihan saham NSP tidak berdampak pada operasional, kondisi keuangan, maupun kelangsungan usaha perseroan,” katanya.
Dalam dokumen tersebut dijelaskan bahwa transaksi pengalihan saham dijadwalkan berlangsung pada November 2025. Prosesnya akan dilaksanakan sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
SGRO memastikan bahwa informasi ini dipublikasikan tidak hanya melalui sistem pelaporan elektronik. Pengumuman juga telah dimuat di surat kabar nasional pada 19 September 2025 dan tersedia di situs resmi perseroan.
Manajemen menegaskan seluruh langkah dilakukan untuk menjamin keterbukaan kepada pemegang saham. Publik dapat mengakses dokumen resmi melalui kanal informasi yang telah ditetapkan.
Perseroan juga menyatakan bahwa tidak ada dampak hukum maupun keuangan yang timbul dari rencana divestasi ini. Kegiatan operasional SGRO di sektor perkebunan tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam laporan, SGRO menekankan bahwa keterbukaan ini sesuai dengan kewajiban sebagai perusahaan publik. Pelaporan dilakukan secara transparan untuk memastikan kesetaraan akses informasi bagi seluruh pemegang saham.
Rencana divestasi penuh atas NSP menjadi bagian dari aksi korporasi yang disampaikan ke regulator. SGRO menegaskan langkah tersebut tidak mengganggu kesinambungan usaha perseroan di masa mendatang.
Keterbukaan ini juga menegaskan komitmen perusahaan dalam menerapkan prinsip tata kelola yang baik. SGRO menyatakan bahwa pengalihan saham NSP tidak memengaruhi posisi keuangan perseroan secara signifikan.
Seluruh pengumuman resmi terkait rencana ini dipublikasikan sesuai prosedur yang berlaku di pasar modal. SGRO menegaskan kepatuhan penuh terhadap aturan yang telah ditetapkan.
Dalam dokumen yang sama, perseroan menekankan bahwa tidak ada perubahan pada arah usaha utama perusahaan. Produksi kelapa sawit dan produk turunannya tetap menjadi basis bisnis SGRO.
“Pelepasan NSP dilakukan sepenuhnya oleh dua anak usaha yang selama ini menjadi pemegang saham NSP. SGRO tidak lagi akan memiliki kepemilikan setelah transaksi rampung pada November 2025,” tegas Eris.
Rencana divestasi ini menjadi bagian dari informasi material yang wajib dilaporkan. Perseroan menegaskan kembali bahwa tidak ada implikasi terhadap laporan keuangan konsolidasi. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.