Logo
>

Sandiaga Optimis Investasi Pariwisata akan Meningkat

Ditulis oleh Hutama Prayoga
Sandiaga Optimis Investasi Pariwisata akan Meningkat

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno optimistis investasi di sektor pariwisata  akan meningkat. Keoptimisan itu muncul, setelah melesatnya peringkat Indonesia pada Travel and Tourism Development Index (TTDI) 2024. Sandiaga yakin, pencapaian ini bisa berdampak positif.

    Mantan wakil Gubernur Jakarta itu mengatakan, posisi Indonesia saat ini di mata dunia akan menentukan minat investor untuk menanamkan investasinya di dalam negeri.

    "Indonesia sudah berhasil menggeser Selandia Baru. Ini jauh di atas ekspektasi. Jadi investasi kita lihat akan pasti meningkat, insyaallah. Dan juga jumlah tenaga kerja pariwisata juga akan meningkat dan dampak ekonominya akan semakin besar," kata Sandiaga di Jakarta, Rabu 19 Juni 2024.

    Indonesia dalam laporan yang dirilis oleh World Economic Forum (WEF) pada 21 Mei 2024, masuk dalam 10 negara dengan kinerja TTDI paling baik sejak tahun 2019 dengan peningkatan skor sebesar 4,5 persen.

    Hal ini membuat Indonesia berhasil menempati peringkat ke-22 dari 119 negara. Sedangkan di kawasan Asia-Pasifik, Indonesia berada di peringkat ke-6 dan peringkat kedua untuk kawasan ASEAN.

    "Sebab TTDI merupakan suatu indeks yang didapatkan melalui proses kualitatif dan kuantitatif, melibatkan institusi-institusi ternama dunia dan dikalkulasi oleh World Economic Forum. Jadi sulit sekali kita untuk meningkatkan indeksnya tanpa gerak yang betul-betul masif," ujar Sandiaga.

    Terpisah, Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Wamenparekraf) Angela Tanoesoedibjo menambahkan, dari pencapaian yang baik ini perlu ada indikator penilaian yang perlu ditingkatkan. Yakni health and hygiene, tourist service and infrastructure, ICT readiness, openness to T&T, dan human resources and labour market and environmental sustainability.

    "Terkait higienitas, pada masa pandemi kita sudah mengeluarkan standardisasi CHSE, yang sebetulnya menjadi daya ungkit untuk pariwisata Indonesia. CHSE ini bisa kita tingkatkan dan disempurnakan untuk bisa mengakomodasi keadaan hari ini. Jadi kalau di pemerintahan selanjutnya bisa diperkuat, saya rasa bisa mengatasi isu higienitas ini," jelasnya.

    Diberitakan sebelumnya, Sandiaga menegaskan bahwa Indonesia membutuhkan lebih banyak investasi di sektor pariwisata untuk mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan.

    Dalam Forum Internasional Investasi Pariwisata 2024 yang berlangsung di Jakarta pada Rabu, 5 Juni 2024, Sandiaga menyampaikan data yang menunjukkan realisasi investasi di sektor pariwisata pada tahun 2023 sebesar USD3.604 juta atau sekitar Rp58,64 triliun.

    Namun, ia mencatat bahwa 80 persen dari investasi tersebut terkonsentrasi pada hotel berbintang, restoran, kafe, serta pusat kebugaran.

    Pada kuartal pertama 2024, realisasi investasi di sektor pariwisata mencapai USD943,40 juta (sekitar Rp15,35 triliun) dari target USD3.000 juta (sekitar Rp48,91 triliun).

    Investasi tersebut sebagian besar dialokasikan pada hotel berbintang, restoran, dan hotel apartemen.

    “Kita butuh lebih banyak investasi di ekosistem, termasuk pengembangan produk pariwisata berkelanjutan dan pariwisata berbasis masyarakat yang inklusif,” kata Sandiaga.

    Ia menambahkan bahwa Indonesia membutuhkan investasi lebih dari USD15 miliar hingga USD20 miliar untuk mendukung pariwisata berkelanjutan.

    Sandiaga juga telah membahas potensi investasi dalam upaya pengembangan parekraf Indonesia dengan empat negara.

    Hal tersebut diungkapkan dia saat bertemu dengan sejumlah perwakilan negara peserta Executive Council UN Tourism Meeting di Barcelona, Spanyol.

    Ada empat perwakilan negara peserta Executive Council UN Tourism Meeting yang ditemuinya. Mereka adalah Menteri Negara bidang Pariwisata Spanyol, Rosario Sanchez Grau; Menteri Sumber Daya Alam dan Pariwisata Tanzania, Angeliah Jasmine Mbelwa Kairuki; Menteri Pariwisata Republik Federal Nigeria, Lola Ade-John; dan Menteri Pariwisata Arab Saudi, Ahmed Aqeel AlKhateeb.

    Pengembangan Sektor Parekraf

    Sandiaga menuturkan, pertemuan bilateral ini bertujuan untuk membahas berbagai potensi kerja sama dalam hal pengembangan sektor parekraf sekaligus mengajak investor dari negara-negara itu untuk berinvestasi di Indonesia. Investasi ini berperan penting dalam upaya pengembangan sektor parekraf yang berkualitas dan berkelanjutan di Tanah Air.

    “Sektor parekraf adalah sektor yang sangat menjanjikan. Karena sektor ini terbukti menjadi salah satu sektor perekonomian yang menyumbang angka yang cukup besar bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia atau sekitar 8 persen," tutur dia.

    Tidak hanya itu, Sandiaga menambahkan, Indonesia memiliki keanekaragaman budaya dan keindahan alam yang menjadi modal kuat untuk memanfaatkan sektor parekraf sebagai lokomotif penggerak perekonomian masyarakat.

    Selain itu, sektor parekraf di Indonesia juga terbukti mampu menciptakan lapangan kerja yang luas bagi masyarakat.

    “Jadi dalam pertemuan ini, saya meyakinkan kepada perwakilan negara-negara sahabat untuk berinvestasi di Indonesia. Terutama dalam pengembangan lima destinasi pariwisata super prioritas dan peningkatan sumber daya manusia serta potensi-potensi kerja sama lainnya untuk menciptakan sektor parekraf yang berkualitas, berkelanjutan, dan bermanfaat baik dari segi ekonomi, sosial masyarakat, maupun lingkungan,” jelasnya. (yog/prm)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.