KABARBURSA.COM - Bitcoin (BTC) sempat melejit ke level USD70.000 pada Senin 29 Juli 2024 kemarin. Peningkatan ini dipicu oleh pidato calon presiden Donald Trump yang berjanji untuk membangun cadangan Bitcoin nasional jika terpilih.
Dalam konferensi Bitcoin, Trump menyatakan akan memecat Ketua SEC Gary Gensler pada hari pertamanya menjabat. Pernyataan ini disambut baik oleh para penggemar Bitcoin yang mengharapkan regulasi lebih jelas di AS.
Trump juga menegaskan akan mengakhiri tekanan terhadap industri kripto jika terpilih. Sementara itu, pertemuan Federal Reserve akan diadakan Rabu 31 Juli 2024, dengan spekulasi bahwa bank sentral mungkin segera memangkas suku bunga mengingat inflasi yang melandai.
Di sisi lain, Ethereum (ETH) mengalami minggu yang berat dengan arus keluar terus-menerus dari ETF spot Ethereum, membuat pergerakan ETH cenderung stagnan. Berbeda dengan ETF Bitcoin Spot yang melanjutkan performa positif dengan net inflow sebesar USD535 miliar periode 22-26 Juli, menandai penutupan positif selama empat minggu terakhir.
Menurut Panji Yudha, Financial Expert Ajaib Kripto, BTC berpotensi bergerak di kisaran USD64.000 - USD71.000 menjelang penutupan bulan Juli 2024. Sejak 1 Juli, Bitcoin naik 6,73 persen Mtd dan masih berpotensi menutup bulan Juli dengan tren positif.
Pengaruh Data Ekonomi AS terhadap Pasar Kripto
Data ekonomi AS terus memengaruhi Bitcoin dan kripto secara umum. Pasar bersiap menghadapi beberapa acara penting minggu ini, termasuk pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 31 Juli dan konferensi pers Ketua Federal Reserve, Jerome Powell, yang akan fokus pada potensi perubahan suku bunga.
Fed mempertahankan suku bunga antara 5,25 persen dan 5,50 persen pada Juni lalu. Penurunan Indeks Harga Konsumen (CPI) AS menjadi 3 persen pada Juni mengindikasikan inflasi yang mereda. Namun, Powell menyatakan bahwa Fed belum siap memangkas suku bunga pada FOMC pekan ini.
Panji memprediksi Federal Reserve akan mempertahankan kebijakan suku bunganya pada pertemuan Rabu 31 Juli 2024, meskipun terdapat tekanan untuk pemotongan suku bunga. Pertemuan ini mungkin digunakan untuk memberi sinyal pemotongan di masa depan.
Berdasarkan CME FedWatch Tools, terdapat kemungkinan hampir 90 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 0,25 persen pada pertemuan FOMC bulan September mendatang.
"Dukungan politik, dukungan institusional, dan potensi penurunan suku bunga berpotensi mendorong Bitcoin melampaui titik tertinggi sepanjang masa di USD73.750, mencapai kisaran USD90.000 - USD100.000 pada akhir tahun ini," jelas Panji dalam risetnya, Selasa (30/7).
Secara historis, data dari Coinglass menunjukkan bahwa selama kuartal IV dari tahun 2013 hingga 2023, Bitcoin rata-rata mengalami kenaikan lebih dari 80 persen di kuartal tersebut.
Mengutip Coinmarketcap, Selasa (30/7) pukul 14.42 WIB, harga Bitcoin berada di posisi USD66.955. Harga aset kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar itu turun 3,68 persen dalam 24 jam terakhir, namun naik sekitar 0,69 persen dalam periode 7 hari terakhir.
Kebijakan Suku Bunga dan Bitcoin
Analis memberikan strategi trading Bitcoin di tengah penantian pasar terhadap hasil rapat The Fed terkait kebijakan suku bunga ke depan. Penguatan Bitcoin juga diikuti oleh aset kripto lainnya seperti Ethereum yang naik ke USD3.191 dan Tether yang stabil di USD0,9994.
Data indeks harga konsumen (IHK) dan indeks harga produsen (IHP) Amerika Serikat yang lebih tinggi dari perkiraan pasar pada minggu lalu menyebabkan ketidakpastian untuk mencari petunjuk mengenai prospek penurunan suku bunga bank sentral, ketahanan ekonomi AS, dan tanggapan perihal inflasi.
Potensi penurunan suku bunga sebesar 25 bps pada bulan Juni turun menjadi sekitar 50,7 persen, menurut Alat CME FedWatch.
Gugatan Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) terhadap Ripple memiliki tenggat waktu utama pada 22 Maret, ketika SEC akan mempresentasikan laporan singkat terkait perbaikannya. Gugatan ini memiliki arti penting bagi komunitas XRP dan kemajuan gugatan tersebut kemungkinan besar akan memengaruhi arah altcoin dalam beberapa minggu mendatang. Laporan Ripple jatuh tempo pada 22 April, dan laporan balasan SEC pada 6 Mei. Ripple juga akan menyelenggarakan Konferensi XRP Gold Coast pada 22 hingga 24 Maret.
Maret lalu, area support selanjutnya berada di angka USD60.000. Minggu lalu menjadi perjalanan rollercoaster bagi investor Aset Kripto, karena Bitcoin (BTC) mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar USD73.000 pada Kamis 14 Maret 2024. Namun, aksi profit taking membawa Bitcoin turun hingga mencapai USD64.600 pada hari Minggu 17 Maret 2024.
Bitcoin mengalami koreksi wajar dan momentum bullish diprediksi akan berlanjut setelah koreksi ini berakhir. Meski demikian, penting untuk tetap mengikuti pergerakan pasar mengingat pasar Aset Kripto bergerak dinamis selama 24 jam setiap hari.
Strategi yang dapat dipertimbangkan saat ini adalah ‘buy the dip’ Bitcoin (BTC) di area support guna mendapatkan harga rata-rata kepemilikan BTC yang rendah dan potensi memiliki jumlah Bitcoin lebih banyak, untuk mempersiapkan potensi reli yang akan berlanjut hingga tahun 2025 nanti. (*)