KABARBURSA.COM - Lonjakan harga emas dunia, yang mengerek harga emas Logam Mulia Antam ke level rekor tertinggi sepanjang sejarah, telah menerbitkan senyum para investor emas hari ini.
Potensi keuntungan para pemilik emas semakin gemilang, bahkan mengungguli imbal hasil instrumen investasi pasar keuangan lainnya.
Emas Antam yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk hari ini dijual seharga Rp1.399.000 per gram, naik Rp13.000 hanya dalam sehari. Level harga ini menjadi yang tertinggi sepanjang masa, mencerminkan kenaikan 36 persen dibanding posisi harga jual akhir tahun 2023.
Sementara harga beli kembali (buyback price) yang menjadi acuan bagi investor yang ingin menjual emas koleksinya ke Antam, hari ini dibanderol di level Rp1.265.000 per gram, naik Rp15.000 dalam sehari.
Bagi pembeli emas Antam yang sudah membeli emas pada akhir 2023 dan ingin menjualnya hari ini, mereka berpotensi mengantongi keuntungan sebesar 12 persen. Akhir tahun lalu, harga emas Antam dijual seharga Rp1.130.000 per gram.
Keuntungan lebih besar berpotensi dikantongi pembeli emas setahun lalu. Pada Juli 2023, harga emas Antam masih dijual di kisaran Rp1.071.000 per gram. Bila menjualnya hari ini, investor bisa menikmati keuntungan 18,1 persen. Sedangkan bagi pembeli emas ketika pandemi Covid-19 tengah panas-panasnya pada Juli 2020, bisa untung 35 persen bila menjualnya hari ini. Pada saat itu, harga emas dijual oleh Antam seharga Rp937.000 per gram.
Potensi untung 12 persen hanya dalam rentang waktu sekitar tujuh bulan itu, mengalahkan tingkat imbal hasil instrumen investasi lain. Sebagai contoh, bila berinvestasi di dolar AS, kenaikan nilainya hanya sebesar 4,7 persen year-to-date pada hari ini.
Investasi di saham juga masih di bawah return emas. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baru mencetak return 3,85 persen year-to-date.
Bagaimana bila dibandingkan surat berharga negara? Mengacu pada pergerakan IDMA (InterDealer Market Association) yang mengukur pergerakan harga obligasi pemerintah, sepanjang tahun ini mencatat return negatif 4,04 persen.
Lonjakan harga emas belakangan ini terutama dipicu oleh sentimen pasar seputar arah bunga acuan AS. Sebagai aset investasi fisik yang tidak memberikan imbal hasil (non-yield asset), emas akan diuntungkan bila tingkat bunga rendah. Itu juga yang membuat pergerakan harga emas berkebalikan dengan dolar AS sebagai sesama aset safe haven bagi investor di seluruh dunia.
Reli harga emas yang bertubi-tubi hampir selalu dipicu oleh faktor luar biasa. Pada 2020 silam, harga emas berulang kali memecah rekor karena resesi membekap perekonomian dunia. Kini, harga aset investasi konvensional itu menunjukkan reli panjang karena ada peluang penurunan bunga acuan The Fed yang makin besar.
Dalam waktu dekat, harga emas berpeluang kembali memecahkan rekor terutama bila ekspektasi penurunan pada September nanti semakin mendekati kenyataan.
Sentimen terhadap emas Antam hari ini (12 Juli 2024) cukup positif, didukung oleh beberapa faktor:
Faktor Pendukung:
- Kenaikan harga emas global: Harga emas spot di pasar internasional naik tipis 0,04 persen menjadi USD 1.814,19 per ons.
- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Nilai tukar rupiah melemah 0,15 persen ke Rp 15.641 per USD.
- Inflasi yang tinggi: Inflasi di Indonesia masih tinggi, yaitu 4,95 persen pada Juni 2024. Emas sering dianggap sebagai aset safe haven atau pelindung nilai terhadap inflasi.
- Ketidakpastian geopolitik: Ketegangan geopolitik di berbagai negara, seperti perang di Ukraina, masih berlanjut. Hal ini mendorong investor untuk mencari aset safe haven seperti emas.
Permintaan emas Antam diprediksi akan meningkat dalam jangka pendek, didorong oleh faktor-faktor tersebut.
- Pergerakan harga emas bersifat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.
- Selain faktor-faktor di atas, masih ada faktor lain yang dapat mempengaruhi sentimen terhadap emas Antam, seperti kebijakan moneter Bank Indonesia, kondisi ekonomi global, dan spekulasi pasar.
Kinerja Emas Antam 12 Juli 2024
Harga Emas Antam mengalami kenaikan pada hari Jumat, 12 Juli 2024.
Berikut rincian kinerjanya:
- Harga: Rp 1.399.000 per gram, naik Rp 13.000 dari hari sebelumnya.
- Kenaikan: 0,94 persen
- Harga terendah: Rp 1.399.000 per gram
- Harga tertinggi: Rp 1.399.000 per gram
- Pergerakan: Berfluktuasi naik sepanjang hari
Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan:
- Kenaikan harga emas global: Harga emas spot di pasar internasional naik tipis 0,04 persen menjadi USD 1.814,19 per ons.
- Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS: Nilai tukar rupiah melemah 0,15 persen ke Rp 15.641 perUSD.
Prediksi:
Harga emas Antam diprediksi masih berpotensi naik dalam jangka pendek, didorong oleh faktor geopolitik dan ekonomi global yang masih bergejolak.
Namun, perlu diingat bahwa pergerakan harga emas bersifat fluktuatif dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, sehingga investor perlu berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi. (*)
Disclaimer:
Data di atas hanya untuk informasi dan tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk mengambil keputusan investasi. Kabar Bursa berharap investor untuk melakukan riset dan analisis sebelum berinvestasi dalam emas Antam.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.