Logo
>

Tutup Akhir Semester I, IHSG Hari ini Menguat Tipis ke 6.937

IHSG hari ini ditutup menguat 40 poin ke level 6.937,99 pada akhir Juni 2025, dipimpin sektor transportasi, dengan net sell asing Rp181 miliar dan proyeksi konsolidasi di pekan pertama Juli.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
Tutup Akhir Semester I, IHSG Hari ini Menguat Tipis ke 6.937
Logo Bursa Efek Indonesia (BEI) di main hall, Jakarta, Senin, 2 Juni 2025. (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan awal pekan, hari ini, Senin 30 Juni 2025, dengan penguatan sebesar 40,59 poin atau setara 0,59 persen ke level 6.937,99. 

Sepanjang sesi, IHSG bergerak dalam rentang 6.876,26 sebagai level terendah dan 6.949,28 sebagai level tertinggi, dengan posisi pembukaan di 6.936,06, untuk akhir semester I 2025.

Total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 183,14 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp10,56 triliun dari 1,02 juta kali transaksi. Di pasar reguler, tercatat volume sebesar 144,21 juta lot dengan nilai Rp9,47 triliun. Aktivitas investor asing menunjukkan aksi jual bersih (net foreign sell) sebesar Rp181 miliar di pasar reguler. Dari total nilai transaksi, investor asing mencatatkan pembelian sebesar Rp3,76 triliun dan penjualan sebesar Rp3,94 triliun, atau setara 40,56 persen dari total transaksi. Sementara itu, investor domestik mendominasi dengan porsi 59,44 persen.

Beberapa saham mencatatkan lonjakan harga signifikan hari ini dan masuk jajaran lima besar top gainers. Saham PT Bank BTPN Syariah Tbk dari sektor perbankan (kode saham BTPN) melonjak 24,75 persen ke harga Rp2.520 per saham. 

PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk dari sektor konstruksi dan infrastruktur (KRYA) menguat 21,14 persen ke Rp149. Selanjutnya, PT Metropolitan Land Tbk yang bergerak di bidang properti dan real estat (MTLA) naik 18,48 persen ke harga Rp500. 

Kemudian, PT Armada Berjaya Trans Tbk dari sektor transportasi dan logistik (JAYA) meningkat 17,39 persen ke harga Rp108. PT Bumi Benowo Sukses Sejahtera Tbk dari sektor kawasan industri (BBSS) menguat 15,75 persen menjadi Rp294 per saham.

Sementara itu, pelemahan tajam dialami sejumlah emiten. PT Bank Permata Tbk dari sektor perbankan (BNLI) anjlok 14,72 persen ke harga Rp2.780. PT Colorpak Indonesia Tbk yang bergerak di bidang bahan baku kemasan dan printing (CLPI) turun 12,64 persen menjadi Rp1.175. PT Indah Prakasa Sentosa Tbk dari sektor logistik dan distribusi energi (INPS) melemah 12,42 persen ke Rp134. PT Jakarta Setiabudi Internasional Tbk dari sektor properti dan hotel (JSPT) terkoreksi 11,06 persen ke Rp5.025. PT Estee Gold Feet Tbk dari sektor consumer goods (EURO) turun 9,60 persen menjadi Rp160.

Secara sektoral, penguatan paling signifikan terjadi pada sektor transportasi yang melonjak 1,73 persen. Disusul sektor infrastruktur yang naik 1,25 persen dan sektor energi yang menguat 1,22 persen. 

Sektor teknologi juga mencatat kenaikan 1,11 persen, sementara sektor barang konsumsi non-siklikal naik 1,03 persen. Di sisi lain, sektor keuangan tercatat relatif stagnan dengan kenaikan tipis 0,25 persen. Sektor properti dan sektor industri dasar masing-masing menguat 0,28 persen dan 0,80 persen.

Dengan ditutupnya perdagangan hari ini, maka IHSG hari ini mencatatkan penutupan kuartal kedua sekaligus semester pertama 2025 dalam tren positif, ditopang oleh rotasi investor menuju sektor-sektor penopang pertumbuhan jangka panjang di tengah sinyal stabilisasi pasar global.

Proyeksi Pasar untuk Periode 30 Juni – 4 Juli 2025

Menatap pekan ini, Retail Equality Analyst dari PT Indo Primer Sekuritas (IPOT), Indri Liftiany Travelin Yunus mengimbau pelaku pasar untuk mencermati berbagai sentimen kunci baik dari global maupun domestik. 

Dari sisi global, data Indeks NBS Manufacturing PMI China untuk bulan Juni diperkirakan akan melemah ke level 49,5 dari sebelumnya 49,7 akibat tekanan tarif dan deflasi berkelanjutan. Sementara itu, Indeks ISM Manufacturing PMI Amerika Serikat diprediksi meningkat tipis ke level 48,8 dari 48,5.

Data ketenagakerjaan AS juga menjadi perhatian, di mana Non-Farm Payrolls untuk Juni diperkirakan menurun menjadi 129.000 dari sebelumnya 139.000, dan Indeks S\&P Global Composite PMI Final AS diprediksi tetap stagnan di level 52,8.

Dari dalam negeri, Indeks S\&P Global Manufacturing PMI Indonesia untuk Juni diperkirakan naik ke 48,5 dari sebelumnya 47,4. Neraca perdagangan Indonesia pada Mei diproyeksikan tumbuh menjadi 1 miliar dolar AS dari sebelumnya 0,15 miliar dolar AS. Sementara itu, tingkat inflasi domestik diperkirakan naik ke 2,4 persen dari posisi bulan sebelumnya di 1,6 persen.

Indri menilai bahwa secara keseluruhan, gencatan senjata dan potensi pemangkasan suku bunga menjadi sentimen positif bagi IHSG hari ini. Ia menyatakan bahwa fokus pasar akan beralih dari ketegangan geopolitik menuju kebijakan tarif dan arah suku bunga acuan, terlebih menjelang tenggat waktu penerapan kebijakan tarif AS pada 9 Juli 2025.

Lebih lanjut, Indri menyebut pelaku pasar kemungkinan akan bersikap hati-hati sembari menanti arus dana asing kembali masuk ke pasar Indonesia. Dengan mempertimbangkan kondisi tersebut, ia memperkirakan sektor perbankan dan properti akan menjadi sektor tujuan rotasi dari sektor komoditas. 

"IHSG pun diprediksi akan bergerak dalam rentang konsolidasi dengan support di level 6.740 dan resistance di 7.060," ujar dia.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".